Part 36 : Aku, kamu dan luka

49 6 2
                                    

     Hari ini selalu menjadi hari yang panjang untuk adriana, dia baru menyelesaikan segala jadwalnya pukul 5 sore hari, walau terkesan cepat akan tetapi Adriana sudah begitu ketakutan, arseno tiba lebih awal ketimbang dirinya, dia tidak ingin ingkar janji dan terus-terusan mengecewakan lelaki itu.

     Begitu sampai didepan rumah keluarga Airlangga, lebih tepatnya rumah milik arseno, Adriana hanya bisa melenguh nafas panjang. Membawa badan saja rasanya begitu berat, dengan pelan dan pasti ia menaiki setiap undakan tangga menuju pintu utama.

      "Semoga mas arsen belum datang." Gumam Adriana berdoa, setidaknya jika arseno belum datang ia dapat beristirahat sebentar, dan membersihkan penampilannya yang kacau, seakan-akan pekerjaannya bukanlah seorang dokter, tapi memang itu juga benar.

     Setelah pintu utama berhasil ia gapai, Adriana melangkahkan kakinya, Indra penciumannya yang cukup tajam mendapati harum masakan yang menyeruak diseluruh ruangan. Bau rempah-rempah, serta bumbu yang ditumis begitu menggoda,  Adriana sedikit terheran, berjalan sedikit tergopoh-gopoh menuju dapur rumahnya, dilihatnya dari jauh sesosok wanita dengan apron tengah sibuk memuakkan makanan dari piring ke wajan.

     "Mama? Kok mama disini?" Tanya Adriana keheranan setelah sadar sosok wanita yang berada di dapurnya adalah yaresa, mama kandung dari arseno sekaligus mama mertuanya.

     "Ana udah pulang? Sini duduk dulu." Titah resa melambaikan tangannya agar sang menantu mendekat.

    Adriana yang disuruh seperti itupun menurut, tidak langsung duduk melainkan memeluk resa terlebih dahulu, erat sekali sebab sudah cukup lama ia tidak bertemu dengan mamanya itu. "Maaa, kangen." Gumam Adriana dalam pelukan resa.

     Yaresa yang mendapatkan pelukan itu membalas, mengelus pucuk rambut Adriana dengan lembut. "Eleh, kangen-kangen tapi kamu gak pernah jengukin mama, sibuk banget." Ejek resa membuat Adriana terkekeh kecil, ia melepaskan pelukannya pada resa kemudian tersenyum lebar.

    "Hehe, iya ma, sibuk banget akhir-akhir ini." Timpal Adriana, yang dibalas gelengan kecil dari resa.

      "Bukan akhir-akhir ini aja, dia mah selalu sibuk setiap hari ma." Suara berat bersamaan dengan langkah kaki menggema diseluruh ruangan, membuat Adriana membalikkan tubuhnya dan mendapati arseno yang sudah terbalut kaos serta celana joggernya.

     "Lhoo, mas sudah pulang?" Tanya Adriana, sedikit heran melihat penampilan arseno yang santai.

     "Hm, saya sudah tiba lebih dari 1 jam lamanya, kesepian menunggu istri pulang kerumah." Jawab arseno, menarik kursi meja makan, mendudukan diri disana.

     "Tuh na, arseno ngambek, mama datang kesini dia langsung misuh-misuh soalnya kamu belum pulang juga." Tambah yaresa yang kembali sibuk dengan masakannya.

    Adriana hanya bisa memberikan segurat senyum tipis, tidak tahu harus merespon bagaimana, apalagi melihat arseno dengan wajah datarnya terlihat lelaki itu 'ngambek' karena Adriana pulang lewat jadwal yang telah dijanjikan.

     "Maaf mas, tadi ada pasien IGD yang perlu saya tangani, dokter yang seharusnya menggantikan shift saya belum datang." Jelas Adriana mendekati arseno, memelas agar suaminya itu mau menerima permintaan maafnya.

     "Iya Adriana, apapun alasanmu saya tidak bisa marah, pada akhirnya saya akan selalu memaafkan mu." Jelas arseno, sedikit menusuk membuat Adriana kembali termangu, semakin merasa tidak enak pada suaminya itu.

    Merasakan suasana yang canggung diantara kedua anaknya, yaresa berusaha mencari topik lain, sepertinya keinginannya yang menggebu-gebu untuk datang kemari memang berguna untuk melerai perang dingin pasangan suami istri ini.

Two FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang