6. Menghindar

71 8 0
                                    

"Entah mengapa ada rasa bersalah"
Reksa

Happy Reading
Typo? Harap maklum.

*****
Tari menyusuri koridor, matanya terus melirik disekitar seperti mencari sesuatu, dia berjalan kesemua tempat tapi dia sama sekali tidak melihat sosok yang dia cari. Setelah lelah mencari Reksa, Tari memilih ketoilet untuk sekedar cuci muka diwastafel.

Brak
Seketika tubuh Tari terasa sakit, ketika punggungnya menghantam dinding toilet, Nadira sih queen bulliying yang mendorong tubuh Tari dengan kuat.

Nadira menarik kuat rambut tebal setengah bahu Tari, gadis itu meringis kesakitan ketika merasakan amat sakit dibagian rambutnya akibat tarikan maut Nadira, Tari mendongak menatap Nadira yang seperti ingin menerkam dirinya.

"Itu balasan buat lo yang udah berani nantang gue waktu itu" sentak Nadira "tidak hanya itu, lo juga yang membunuh calon kakak ipar gue anjing" sambung Nadira denga wajah yang sangat marah.

"Kakak ipar?" Beo Tari

"Iya kenapa? Karena gue pacarnya Reksa" tekan Nadira yang mengaku-aku.

Tari hanya terdiam, pernyataan Nadira benar membuatnya hancur, dadanya terasa sangat sesak rasanya dia rela dihukum, dihina bahkan banting Reksa sekalipun tapi jika sudah bersangkutan dengan penghianatan hatinya begitu amat menyakitkan.

Brak
Nadira kembali mendorong tubuh Tari sampai gadis itu tersungkur kelantai.

"Arghhhh" teriak Tari ketika luka sayatan waktu itu Nadira injak denga kuat, gadis itu kini menangis dalam diam air matanya mengalir dengan deras, bahkan luka itu kembali terbuka dan darah itu kembali mengalir dari lengannya.

"Da-darah" ucap Naila syok menunjuk lengan Tari.

Seketika Nadira melepaskan injakannya, lalu menarik kedua temannya keluar toilet tanpa rasa bersalah dan meninggalkan Tari yang panik karena akibat lukanya.

"Sakit dilengan ini tidak terasa sakitnya, dibandingkan dengan penghianatan yang kamu lalukan kak" lirih Tari berdiri dan keluar dari toilet menuju ruang uks.

*****
Tari berdiri diambang pintu kelas XII IPS 1, dia menyapu pandangan diruang itu, tapi tetap saja dia tidak melihat suaminya bahkan keempat sahabatnya. Sejak kejadian tiga hari yang lalu Reksa mengsayat lengan Tari dalam keadaan mabuk, pria itu pergi dari rumah bahkan dia bolos sekolah selama tiga hari ini.

Tak

Tak

Tak

Tari dilepar kertas dengan semua murid kelas XII IPS 1, nyatanya mereka sangat tidak suka dengan Tari karena Tari dicap sebagai pembunuh Raksa, Tari hanya menyilangkan tangannya, pada saat semua orang meleparkan kertas tanpa henti, gadis itu menangis dalam diam nyatanya tidak ada satu pun orang yang kasihan terhadapnya.

"Dasar pembunuh"

"Masih ada malu lo, pindah kesekolah ini"

"Dasar wanita tidak tahu diri"

Gadis itu berlari menjauh dari sana, hatinya begitu sakit mendengar cibiran semua orang terhadapnya.

"Semua ini gara-gara kak Bintang" batin Tari menyeka air matanya.

Gadis itu bernafas sangat panjang, dia tidak tahu harus cari suami laknatnya kemana, karena dia sama sekali tidak tahu kemana tempat yang sering dia datangi, dia sama sekali belum mengenal dekat tentang suaminya itu.

"Lo sebenarnya dimana sih? Tiga hari bolos sekolah" ucap Gino yang sedang melakukan telpon bersama Reksa.

"Gue lagi ada urusan" jawab Reksa bohong, nyatanya pria itu sedang rebahan dikamar apartemen keluarganya, dia sengaja pergi dari rumah hanya untuk  menghidari Tari. Pria itu sebenarnya bisa saja mengusir Tari karena Jelas itu rumahnya, tapi dia masih punya hati jika dia  mengusir Tari, bisa jadi istrinya itu jadi gembel dijalanan karena tidak memiliki rumah.

MATAHARI SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang