Hari ini kelas XI MIPA 1 jam olahraga, pak Rio meminta semua murid untuk menganti pakaian renang, hari ini mereka akan mengambil nilai praktek renang, setelah pak Rio memberi teori tentang renang satu minggu yang lalu.
Semua murid dibariskan pak Rio dipinggir kolam sekolah, sebelum renang pak Rio memimpin untuk pemanasan terlebih dahulu, agar jika sudah berenang tidak terjadi keram.
Seorang pria tampan dengan mengenakan kaos hitam pendek dan celana selutut dengan warna senada, berjalan dengan kharismatik dan berwibawa menuju kearah kolam.
Semua murid terpana akan ketampanan pria itu, walaupun mereka semua tahu, dia lelaki yang beristri.
"Pagi pak Rio" sapa Reksa berdiri di samping pak Rio.
"Pagi Reksa" balas pak Rio, "baik semuanya kalian mengambil nilai dengan Reksa, dikarenakan guru akan mengadakan rapat" sambung Pak Rio.
"Iya pak" jawab mereka serentak, pak Rio memberikan absen dan pluit kepada Reksa, lalu dia berlalu pergi meninggalkan area kolam.
"Baik kalian sudah pemanasan?" Tanya Reksa pada semua murid kelas XI MIPA 1, pandangan pria itu hanya kesatu pusat yaitu gadisnya.
"Sudah kak" jawab semuanya.
"Ada yang ngak bisa berenang? Kalau ada angkat tangan, karena saya tidak akan mengambil resiko jika diantara kalian tenggelam, karena saya sudah memperingati" ucap Reksa melirik satu persatu murid di sana, tidak ada satu pun yang angkat rangan.
"Karena tidak ada yang angkat tangan, saya anggap kalian di sini bisa berenang"
'Shit gue malu kalau jujur, gue kan ngak bisa renang'
Satu persatu murid dipanggil, ketika pluitnya sudah ditiup, itu tandanya mereka akan berenang dengan gaya yang mereka bisa.
Saatnya nama Matahari disebut, Tari dengan lincah berenang dan menggunakan gaya bebas sampai garis finish, kedua tangan menumpu untuk bisa naik ke atas, setelah Matahari giliran Nadia yang dipanggil.
Nadia menyeburkan dirinya ke dalam kolam, tapi anehnya Nadia tidak seperti yang lainnya, dia malah seperti batu yang dilempar dalam air tenggelam, tangannya sesekali muncul di atas permukaan air, tidak salah lagi Nadia tenggelam.
Byurrr
Tari yang dari tadi melihat ada yang aneh dengan Nadia, dia kembali menyeburkan diri ke dalam kolam dan membantu Nadia yang sudah kehabisan nafas dan membantunya kepinggiran kolam.
Semua murid membantu Nadia naik, sedangkan Reksa membantu istrinya naik kembali, Tari menekan-nekan dada Nadia, agar gadis itu bisa terselamatkan, kejadian itu diabadikan semua murid dengan cara memvidiokan.
Uhuk uhuk
Mulut Nadia mengeluarkan banyak air yang sempat ia telan, Tari bernafas legah karena Nadia masih bisa terselamatkan, Nadia merubah posisinya menjadi duduk, lalu memeluk tubuh Tari dengan sangat erat.
"Gue takut, gue takut" ucap Nadia dengan suara bergetar.
"Ngak usah takut, di sini ada gue, lo ngak apa-apa" jawab Tari menenangkan Nadia dengan cara mengusap punggung Nadia dengan lembut.
"Nadia sebaiknya ke uks saja" saran Reksa yang melihat Nadia yang tampak sangat syok atas kejadian tadi.
"Ya sudah gue yang antar Nadia ke uks" tawar Marisa yang berjalan mendekati Nadia.
"Ngak mau, gue maunya sama Tari ke uks" tolak Nadia yang masih nyaman dalam pelukan hangat Tari.
Tari menoleh kearah Reksa, Reksa yang paham arti tatapan Tari, sontak dia mengangguk pelan.
"Ya sudah lo ke uks bareng gue, sebelum kita ke uks, kita ganti baju dulu, takutnya nanti lo masuk angin" ucap Tari dan diangguki Nadia.
.
.
.
🌻🌻🌻
Vidio Nadia tenggelam dan diselamatkan Tari sudah tersebar luas diakun lambe turah SMU Dirlangga, bahkan vidio itu sudah dilike sebanyak 1000x, Gilang yang sedang belajar pun dibuat heboh dengan vidio itu, pasalnya Reksa ada di sana karena diminta pak Rio, berhubung olahraga renang Reksa lah yang paling bagus ditingkat kelas XII."Kalian tahu ngak kalau tadi ada yang tenggelam" ucap Gilang heboh pada ketiga sahabatnya.
"Siapa?" Timpal Deren yang penasaran, sedangkan Iqbal dan Gino tidak tertarik dengan gosip mereka, dia lebih memilih merebahkan kepalanya di atas meja.
"Nadia" ucap Gilang santai.
Gino yang nama Nadia disebut sontak dia mengakat kepalanya dan merebut ponsel Gilang untuk melihat vidio yang sempat Gilang tonton, dapat mereka lihat raut wajah khawatir yang ditunjukkan Gino ketika melihat vidio itu.
Gino mengembalikan ponsel Gilang, lalu dia merogoh ponselnya yang ada disaku celana, lalu dia menyambungkan telpon pada Reksa.
"Halo Sa, dimana?"
"Uks" Gino langsung menutup telponnya, dia berjalan dengan cepat menuju uks tempat Reksa.
Cklek
Gino membuka pintu uks, dapat dia lihat Nadia sedang terbaring di atas blankar uks, dengan Tari duduk di samping kanannya.
"Gino" panggil Reksa tapi panggilan Reksa tak dihiraukan Gino, pria itu berjalan ke arah blankar Nadia.
Tari menatap ke arah Reksa dengan tatapan tanda tanya, sedangkan Reksa hanya mengedikkan bahunya acuh tanda jika dia tidak tahu.
"Lo ngak papa?" Tanya Gino khawatir.
Nadia hanya menggeleng pelan, "ngak papa?"
.
.
.
🌻🌻🌻Tari duduk di sebuah cafe dengan ditemani secangkir jus semangka, sesekali matanya melirik ke arah pintu masuk, siapa tahu seseorang yang ia tunggu sudah tiba, tapi sudah hampir satu jam Tari menunggu orang tersebut tak kunjung datang.
Sesekali tari melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, jam sudah menunjukkan pukul 08:00, bahkan dia sudah menyumpahi orang yang dia tunggu dengan meyebut nama hewan yg dia anggap menjijikan.
Sret
Tari berdiri, dia sudah bosan menunggu Bintang yang tak kunjung datang.
"Mau ke mana?" Ucap Bintang yang baru saja tiba.
"Akhirnya datang juga" sinis tari lalu kembali mendudukan bokongnya dikursi tempat semula.
"Gue minta lo datang ke sini bukan tanpa alasan, karena gue tetap minta lo untuk tanggung jawab atas kemtian Raksa" ucap Bintang to the poit sembari tersenyum smirk ke arah Tari.
"Sudah gue duga, lo minta gue untuk ketemuan hanya karena ini, lo pikir gue mau nurutin semua mau lo?" Tantang Tari dengan seringai menatap Bintang.
Prok
Prok
Prok
Tari menepuk tangan sebanyak tiga kali, Bintang mengerutkan alisnya bingung.
"JANGAN BERGERAK" teriak salah satu anggota polisi menyodongkan pistol ke arah Bintang.
"BANGSAT" umpat Bintang ke arah Tari, karena wanita yang ada di depannya menjebaknya, bagaimana dia bisa seteledor ini.
Dengan cepat polisi memborgol kedua pergelangan tangan Bintang.
"Bye bye" Tari melambaikan tangannya ke arah Bintang yang memberontak ketika tangannya diringkus polisi dengan senyum kemenangan.
"AWAS AJA LO, GUE PASTIKAN LO BAKALAN MENDERITA KARENA SUDAH JEBAK GUE, BANGSAT"
Bintang terus saja memberontak, polisi dengan susah payah memegang kuat lengan kokoh milik pria itu, apalagi kekuatannya begitu kuat, jika hanya satu orang yang memegang, bisa jadi pria itu bisa lolos.
semua pengujung cafe dibuat syok karena penangkapan Bintang yang secara tiba-tiba, Reksa dan keempat temannya berjalan mendekati Tari.
......
yuhu udah lama ngak up.Jangan lupa vote dan coment ya gaes
Makasih
![](https://img.wattpad.com/cover/327390855-288-k77326.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MATAHARI SENJA
RomanceCerita ini tentang Matahari Veronica, gadis cantik berambut setengah bahu, dengan memiliki pipi tirus dan tubuh ramping. Dia gadis yang polos dan sangat ceria, selalu memberi senyuman walaupun dihatinya tersimpan berjuta luka. Hidupnya berubah sejak...