5. Mabuk

68 8 0
                                    

Kringggg........

Bel istirahat berbunyi nyaring, semua murid berhamburan keluar menuju kantin kecuali Tari, dia tidak ingin jika dia kekantin dia malah dikucilakan bahkan dihina, hinaan Reksa masih sangat membekas dihatinya, apalagi kejadian pagi tadi benar membuat dia malu.

Tari berdiri ketika melihat bu Ria yang sedikit kesusahan membawa buku paket yang jumlahnya cukup banyak.

"Mau Tari bantu bu?" Tawar Tari berdiri didepan bu Ria.

"Boleh, makasih"

"Iya bu" Tari mengambil setengah buku itu, dia berjalan dibelakang bu Ria menuju perpustakaan.

"Letakan disana aja Tari" Tari hanya mengangguk pelan, dia berjalan lalu meletakannya dengan rapih sesuai dengan perintah bu Ria.

*****
Nadira, Naila dan Marisa berjalan kearah meja khusus geng Reksa dan anggota inti Serigala.

"Beb" panggil Nadira sedikit cemberut duduk disamping Reksa.

"Kenapa?" Tanya Reksa santai.

"Lo tahu ngak, tadi kaki gue dinjak sama Tari" Adu Nadira dengan wajah lemas menyeder dibahu kekar milik Reksa.

"Seriusan?" Tanya Reksa tak percaya, "berani juga dia"

Nadira mengangguk pelan. "Sakit tahu beb"

"Balas lah, lo kan queen bulliying" jawab Reksa santai.

"Pasti lo kan yang cari gara-gara" cibir Gilang menatap Nadira curiga.

"N-gak" jawab Nadira gugup.

"Ngaku aja deh, semua yang berhubungan sama lo, pasti lo yang duluan, jangan-jangan lo berniat jahatin Tari kan?" Tebak Gilang yang tahu motif Nadira.

"Perasaan lo belain dia terus dari kemarin, lo suka sama Tari? Ingat bro punya Reksa tu" celetuk Gino sinis menatap Gilang.

"Hah? Punya Reksa? Maksudnya?" Tanya Marisa terkejut dengan ucapan Gino.

"Udah deh Cha, ngak usah ikut-ikutan" timpal Iqbal.

"Bukan gitu cicak, kita perlu tahulah, secara Reksa sama Nadira udah lama dekat" sambar Marisa heboh.

"Emang Iqbal udah ganti nama cicak ya?" Tanya Naila polos.

Mereka menatap Naila dengan wajah datar. "Ngak gitu juga konsepnya Nai, masa Iqbal ganti nama cicak" jelas Marisa geram.

"Jangan gitu cha, nanti gue ingatnya nama Iqbal cicak" jawab Naila tanpa ekpresi.

"Terserah lo" Naila terdiam menatap Iqbal.

Tiba-tiba Naila menangis dengan berurai air mata, dia menangis dengan sangat kencang sampai semua orang menatapnya aneh.

"Kenapa sih dia?" Tanya Gilang aneh.

"Lo kenapa sih Nai?" Tanya Marisa bingung sembari mengelus punggungnya.

"Gimana dong, otak gue penuh dengan nama cicak" ucap Naila dengan isak tangis yang semakin pecah.

Gilang dan Deren tertawa terbahak-bahak, melihat kepolosan Naila, sedangkan Naila dia semakin menangis kejer, Reksa Dan Gino hanya menggelengkan kepalanya melihat kepolosan Naila.

******
Tari memasuki rumah, dia memyusuri penjuru rumah, sepertinya Reksa belum pulang sama sekali, dengan buru-buru Tari masuk kedalam kamar lalu mengganti baju dan bersih-bersih, hampir sekolah seharian membuat tubuh Tari terasa lengket.

Setelah selesai bersih-bersih Tari turun kebawah, dia membuka kulkas dan mengambil beberapa bahan untuk masak buat Reksa.

Tari masak makanan kesukaan Lian dan Riza, sup ayam dan sambal matah, walaupun dia tidak tahu belum tentu Reksa menyukainya.

MATAHARI SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang