🥀__🥀
Kaesa benar-benar sedang menikmati tidurnya, rasanya sudah lama ia tidak tidur ditempat nyaman seperti ini. Bukan sudah lama, tapi memang belum pernah. Udara hangat dan tempat tidur yang nyenyak, padahal seingatnya tadi malam ia berakhir tidur dimeja.
Kedua mata Kaesa langsung terbuka dengan lebar, benar!! Dia tadi malam tidur dimeja dan bagaimana caranya sekarang ia bisa tidur di kasur empuk?? Semua pikiran kotor mulai mendatangi pikirannya. Apakah tadi malam dirinya di bawa oleh om-om gendut dan diajak bermalam??
Secepat kilat Kaesa menyingkap selimutnya dan menemukan pakaiannya sudah berganti dengan baju tidur mahal.
"What?!!!!!" Kepalanya langsung sakit. Bagaimana ini?? Mau pulang pun sepertinya tidak bisa. Apakah Kaesa akan menjadi tahanan pemuas nafsu seperti yang di novel-novel??? Secara tidak sadar, air mata gadis itu mengalir perlahan.
"Ibu, maafin Kaesa yang dari kemarin ngeluh karena lahir miskin hiks"
"Tadi malem Kaesa emang berdoa supaya bangun-bangun langsung jadi orang kaya, tapi ga dengan cara begini ibuuu hueeee" Tangisnya semakin nyaring. Hatinya sedih sekali. Karena tangisnya yang nyaring itu terdengar sampai keluar, beberapa orang langsung masuk kedalam kamar Kaesa.
"Nona kenapa?? Masih ada yang sakit??"
"Nona perlu sesuatu??"
Diantara dua wanita yang bertanya, ada satu laki-laki dewasa yang hanya menyaksikan. Kaesa langsung menyimpulkan kalau laki-laki itulah yang membawanya pulang.
Pikiran Kaesa buntu, ia tidak mau disekap dengan segela keindahan ini. Dia mau pulang! Gadis itu beringsut dan berlutut didepan laki-laki tadi membuat semua orang mengernyit bingung.
"Om, saya minta maaf om tapi tolong saya jangan disekap, om tolong biarin saya pulang"
Suasana langsung hening, perlahan ia mengangkat kepalanya untuk melihat orang-orang yang ada disana. Semuanya menatapnya bingung.
"Mbok, kayaknya anak ini masih mabuk deh, obat pengarnya kasih lagi ya. Kalau dia sudah sadar sepenuhnya nanti panggil saya diruang kerja"
Melihat laki-laki itu pergi Kaesa mengernyit, bahkan kesadarannya sudah kembali sepenuhnya!!
"Om, saya mau pulang om!!!"
Kaesa ingin mengejar lelaki tadi, tapi segera ditahan oleh dua wanita yang menatapnya khawatir. Apa ini?? Apakah ini benar-benar akhir perjalanan hidup Kaesa?? Dirinya akan berakhir menjadi simpanan om-om kaya??
🥀__🥀
"Marka anjing emang sialan!!!!" Dona meringis, masalahnya adalah Marka membawanya pulang kemana?? Ini sama sekali bukan kamarnya. Seingat Dona, Papinya belum bangkrut. Kamarnya masih ber AC, bukannya malah kipas angin bercostum minion, kasurnya masih kasur mahal berukuran king size bukan kasur busa tipis yang diberi kerangka kayu seperti yang ia tiduri sekarang.
"Shhh tunggu kita ketemu anying! Gue jambak lo!!" Kalau Dona punya dua sahabat setia, maka ia pun punya musuh setia. Marka adalah musuh Dona sejak mereka di bangku sekolah dasar. Ada gejolak kebencian tersendiri diantara keduanya yang membuat mereka tidak bisa berdamai bahkan para orangtua pun angkat tangan.
Pandangan Dona beralih pada pintu yang terbuka, seorang wanita membawa nampan yang sepertinya berisi bubur dan susu(?) Dona tidak tahu karena sekarang ia sibuk memastikan siapa wanita ini.
"Udah enakan nak?" Kepalanya dielus membuat Dona mendadak bisu.
"Ibu khawatir, makanya ibu minta tolong sama Jean buat cari kamu. Trus Jean bawa kamu pulang dalam kondisi kamu mabuk"
Jean? Siapa Jean ini?? Apakah Jean ini sama dengan Jean yang Dona taksir selama hampir lima tahun?? Ini kenapa sih sebenarnya, Dona bingung sendiri.
"Kamu gak usah kuliah ya, istirahat aja dulu. Kayaknya kamu masih sakit" Wanita yang sedari tadi kalimatnya tidak pernah Dona sahuti itu mengelus pipinya pelan.
"Kaesa....."
"Hm???"
"Ibu minta maaf ya nak"
Siapa Kaesa?? Apakah Dona berganti identitas dalam satu malam??
🥀__🥀
Amarka, musuh bebuyutan Dona
Jean, someone who loved Kaesa the most
Update Karna aku gabut nunggu mie ku masak, abis nangis kenapa laper banget dahhh