12

1.1K 177 7
                                    



🥀__🥀


"Lo ngerasa gak sih kalau Kaesa tuh mulai menjauh dari kita??" Jena mengangguk, hatinya sedih ketika melihat Kaesa yang menghindari dirinya dan Rihana padahal seingatnya mereka tidak punya masalah apapun.

"Dikelas dia ngambil bangku paling belakang, abis kelas dia langsung pulang atau dia bakal melipir ke perpustakaan dulu kalau memang ada kelas lagi. Dan yang paling aneh tuh Jen, si Kaesa kerja di cafenya Marka"

"Lo liat dia kerja??"

Rihana mengangguk, "Terus gue liat Dona juga beberapa kali di cafe itu. Kayaknya tuh anak berdua beneran udah ketemu deh"

"Gak usah bahas Dona deh Ri, gue pusing amat. Masa dia gue caci maki gak ngelawan sampe jambak gue kayak biasanya?? Gue kan maunya ribut sama dia!" Jena mendengus karena mengingat kejadian malam itu. Keanehan Dona membuatnya jengkel, ditambah ia memang sedang bersedih karena Kaesa menjauh.

"Kata om Yuda, om Jo juga ngeluh karena—— EH KAESAA SINIII" Mata Rihana tidak sengaja melihat Kaesa dan tak ingin membuang kesempatan ia langsung saja memanggil gadis itu. Jelas sekali dimata mereka kalau Kaesa berjalan dengan ogah-ogahan.

"Mau kemana?? Nugas yuk di cafe seberang mumpung kelas kita udah selesai"

Dona yang baru sampai tidak menjawab pertanyaan dan ajakan Jena, ia lebih memilih untuk duduk terlebih dahulu.

"Gue mager. Entar jam dua juga udah mulai shift. Gue nugas di cafe tempat gue kerja aja deh"

"Lo kenal sama Marka?? Kok bisa kerja di cafenya?? Soalnya kalau gak salah Marka tuh cuma mempekerjakan orang yang dia kenal"

Jantung Dona berdebar, bingung harus menjawab apa. Ia lupa kalau Marka itu selective dalam urusan bisnis. Ia tidak mau merekrut karyawan sembarangan.

"Emmmm, Gue—"

"KAESAAAAA!!"

"Eh sorry bukan gak mau lama, tapi itu temen gue udah nunggu. Duluan ya, byeee" Dona berlari cepat meninggalkan Rihana dan Jena dan mau tidak mau mengundang kebingungan mereka.


"Gue baru tahu selain kenal sama Marka sekarang Kaesa juga kenal sama Dona???"









🥀__🥀





"Aku nyelamatin kamu dari dua sahabat aku bukan buat kita kabur dari jam kerjaan ya Dona!!!" Kaesa merengut saat lagi-lagi Dona membawanya dengan seenak hati. Meskipun di MRT ada larangan untuk berbicara tapi Kaesa tidak perduli. Ia harus menumpahkan kekesalannya kepada Dona.


"Diem deh Kaesa!! Album foto yang gue minta udah lo ambil belum??"


"Belum" cicit Kaesa pelan. "Soalnya papi kamu tuh aneh banget beberapa hari ini??!!"

"Aneh gimana lagi sih Kaesa astagaaa. Kayaknya selama sama lo tingkah papi gue gaada yang bener deh"


"Ya anehhh gituu" Ucap Kaesa dan mulai siap untuk menceritakan segalanya. Kelakuan Papi beberapa hari ini sangat ganjal untuk Kaesa. Apalagi kalau dibandingkan dengan saat ia pertama kali datang kerumah Dona, lelaki itu terlihat tidak pernah perduli dan acuh kepadanya. Tapi beberapa hari ini, papi jadi lebih sering pulang tepat waktu dan makan malam bersama Kaesa. Tidak hanya itu, papi juga rutin mengajaknya berbicara, memancing Kaesa untuk bercerita tentang kesehariannya. Ini sangat aneh menurut Kaesa.


"Ada kemungkinan gak sih Papi kamu tahu kalau kita tukeran?? Jadi papi tuh tau kalau yang dirumahnya itu bukan kamu tapi aku, anak orang!"


Dona menghela nafas pelan. Gadis itu memilih untuk tidak menjawab pertanyaan Kaesa. Entah kenapa ia merasa kalau pertukaran ini sama sekali tidak menguntungkan untuknya. Satu-satunya yang Dona dapatkan hanya kasih sayang ibu, sedangkan Jean?? Dona tahu kalau sekarang Jean diam-diam sering memperhatikan Kaesa. Jean sering menciptakan moment agar bertemu dengan Kaesa dan seolah pertemuan itu tidak disengaja. Kenapa Papi harus berubah saat bukan dirinya yang ada dirumah?? Kenapa semuanya tetap saja berpihak kepada Kaesa??

"Donaa, ini kita mau kemana sihh" Sejak turun dari MRT Dona sama sekali tidak menjawab pertanyaannya, setelah turun dari MRT mereka naik taxi dan berjalan menuju rumah sakit??

"Siapa yang sakit Dona?? Atau—"

"Kita harus tes DNA!!"





🥀__🥀








Aku kemarin emang bilang yang keluar jadi couple cuma satu, tapi kita belum tahu nih siapa yang bakal jadi couple nya. Book aku emang mostly Nohyuck, tapi aku di ht book ini juga nyantumin markhyuck. Aku cuma gamau nipu orang-orang pakai ht, sooo jadi nikmatin dulu. Dan,

JANGAN BERKUBU, aku takut🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️


love you muahhhh.

doain aku ga capek malem ini biar bisa double up.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang