23. Lost

1.1K 123 2
                                    

Setelah Celine kembali duduk di kursinya, Kinan menghela napas sangat dalam untuk menenangkan emosi di dadanya. Ia merasa pusing sekarang, Jinan selalu membuat masalah dan kali ini ia sudah hilang kesabaran.

"Reyhan, tolong maafin kelakuan dia. Saya janji saya akan memberinya pelajaran setelah ini."

Reyhan terdiam, ia tidak bisa memaafkan Jinan karena ini sudah menyangkut rumah tangganya. Istrinya dibawa kabur, diajak bercinta di belakang punggungnya sendiri, bagaimana bisa Reyhan diam? Bagaimana bisa Reyhan memaafkan Jinan?

"Saya benar-benar minta maaf, Reyhan. Sebagai permohonan maaf, saya angkat kamu jadi wakil CEO, menggantikan Jinan."

Celine yang mendengar itu langsung mendongak tak percaya, ia menatap Kinan dan Reyhan yang berdiri di depan semua orang. Ia tahu ini pasti salah satu rencana Reyhan untuk menjatuhkan sang CEO dan merebut Mahagita Corp. Dan ia sudah berjanji pada Jinan untuk selalu membantunya.

"Kak Jinan harus tau soal ini."

* * *

Meeting tadi ditunda karena Kinan sudah sangat marah besar. Ia pulang saat itu juga dan masuk ke dalam rumah dengan emosi yang masih menggebu-gebu di matanya.

Veranda yang tengah di dapur membuat kue bersama Bi Sisil langsung melihat Kinan yang tidak seperti biasa.

"Nan? Kamu kenapa?" tanya Veranda dengan nada khawatir. Sementara Kinan langsung melepas kancing jasnya dengan napas yang masih naik turun.

"Kinan? Kenapa, hm?" Veranda berjalan mendekati suaminya itu yang berdiri di tengah-tengah ruang santai.

"Anak kamu itu, Ve! Bikin malu aku!"

Alis kanan Ve langsung naik, ia bingung dengan apa yang dikatakan suaminya. Tapi jika dari kantor seperti ini pasti anak yang dimaksud adalah Jinan.

"Jinan? Jinan kenapa, Nan? Telat lagi dia?" Veranda masih tidak paham, ia berusaha menerka-nerka tapi tebakannya hanya kesalahan-kesalahan kecil yang biasa Jinan buat.

"Dimana dia?!" Kinan celingukan, mencari keberadaan Jinan di rumah sebesar itu. Tanpa menunggu jawaban Veranda, ia langsung naik menuju ke lantai dua dan masuk ke dalam kamar sang sulung yang terlihat rapi seperti biasanya.

"Jinan belum pulang, Nan. Ini ada apa sebenernya? Kenapa kamu marah kek gini?" tanya Ve yang mengekor di belakang pria itu.

Chika yang hendak bersiap berangkat ke kampus itu tidak sengaja mendengar ayahnya berteriak sejak dari lantai bawah. Ia hendak keluar tapi tidak berani, lantas ia hanya menguping dari dalam kamarnya, mendengar apa yang diributkan dua orang tuanya.

"Ve, anak kamu ngajak istri orang selingkuh! Dia bikin Cindy selingkuhin suaminya!"

Veranda sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan suaminya barusan. Ia memandang Kinan dengan mata nanar dan berharap semua ini hanya lost translation saja diantara keduanya.

"Dia punya hubungan sama Cindy di belakang Reyhan. Aku gatau sampai Reyhan sendiri yang bilang pas presentasi di meeting tadi. Aku malu, Ve! Semua orang penting liat kelakuan dia! Mau taruh dimana muka aku?! Aaaarghhh!!"

Praaanggg!!

Kinan langsung melempar semua action figure official BTS yang menjadi koleksi Jinan. Veranda sendiri juga ketakutan, ia tidak pernah melihat Kinan semarah itu setelah kasus yang menimpa Chika dan Marsha saat mereka sama-sama SMP dulu.

Ia juga masih tidak percaya jika Jinan melakukan itu.

Kinan langsung keluar dari kamar Jinan dan turun ke bawah, Veranda juga masih mengekor di belakangnya.

𝐏𝐥𝐚𝐲𝐢𝐧𝐠 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐅𝐢𝐫𝐞 | 𝐂𝐢𝐍𝐚𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang