[1 | si pemilik nama ]
Nama itu sudah sering hilir mudik di indera pendengaran Sam. Pada beberapa kesempatan di awal, lelaki itu masih kerap bertanya-tanya siapa gerangan pemilik nama tersebut, tetapi seiring berjalannya waktu, ia mengingatnya secara otomatis mau tak mau. Dan tanpa sadar, setiap informasi yang Sam dengar terkait nama itu tercatat dalam memorinya, meski tersimpan dalam ruang-ruang di pinggir yang jarang ia jangkau.
Namanya Kinar. Sam mengenal nama itu dari Helga, pacar Abra, ketika mereka sedang berkumpul atau hang out bersama. Bisa dibilang Sam sudah khatam soal teman sebangku Helga itu karena cerita yang ia terima berputar di situ-situ saja. Helga lebih sering mengeluh dan bertanya-tanya, yang di saat yang sama membagi informasi secara cuma-cuma tanpa siapapun meminta.
"Kinar tuh anak tunggal. Temen deketnya aja cuma gue. Menurut lo pada, dia kesepian nggak sih?"
"Bete deh gue, Kinar selalu nolak kalo gue ajak main."
"Asli bisa nggak sih cowok-cowok MIPA 4 kalo nongkrong agak beradab dikit? Ngalangin jalan, anjir. Bikin anak orang nggak bisa lewat. Tau nggak lo, Kinar nyaris 2 tahun nggak pernah ke mana-mana tiap istirahat gara-gara itu?"
"Bra, lo kalo mau belajar di luar mending ajak Kinar, deh. Cocok kalian berdua. Kenapa ya gue ditakdirkan deket sama orang yang gila belajar kayak lo pada?"
"Arghhh bisa skip lagu ini nggak? Gue eneg nih lama-lama. Si Kinar tiap spotsess selaluuuu aja muter si Lauv."
Yah, itu contohnya.
Disuapi nama itu terus-terusan membuat Sam seolah-olah sudah mengenal gadis bernama Kinar itu secara langsung. Padahal kenyataannya, mereka sama sekali belum pernah berkenalan, apalagi bertukar kata. Terkadang Sam menjumpai Helga berjalan bersebelahan dengan temannya dan ia pun menebak-nebak manakah dari mereka yang bernama Kinar. Namun rasa penasaran itu hanya berlaku di situ saja. Lelaki itu tidak repot-repot bertanya karena merasa bukan urgensinya.
Hingga di suatu Rabu, tanda tanya yang Sam sisihkan terjawab dengan sendirinya.
Kinar yang ia saksikan melalui kedua matanya memang tidak jauh dari deskripsi Helga. Kendati daripada kikuk dan pendiam, Sam melihat kehati-hatian dan sorot penuh pertimbangan.
Sejak pertemuan pertama itu, Sam lantas lebih mudah menemukan Kinar di ruang-ruang sekolah. Tentu, dari jarak jauh atau sekadar berpapasan sepihak. Seperti ketika Sam hendak keluar kelas dan melihat gadis itu melintas beberapa langkah di depannya. Atau saat pagi hari, di mana Sam memasuki gerbang sekolah dengan motornya dan dari arah yang berlawanan, gadis itu turun dari mobil dan berjalan kaki. Contoh lain sewaktu upacara, kala Sam menoleh ke arah kelas MIPA 6, lalu menemukan gadis itu tengah mengipasi diri dengan tatapan lurus ke depan.
Lalu tatkala pertemuan kedua hadir dan mengizinkan mereka berinteraksi lebih, Sam menemukan manfaat atas tabungan informasi dari Helga. Pada suatu jam istirahat, usai mengunjungi Abra yang kelasnya berada di lantai dua, Sam memelankan langkah di tangga begitu menemukan punggung yang familier. Tak butuh berapa lama sampai keduanya bertatap muka.
KAMU SEDANG MEMBACA
twinkles.
Short StoryHanya tentang seorang Kinar yang ingin menyimpan kelap-kelip mata Sam. Kilanara Kinar mengagumi nyala hangat dari seorang Rasi Samudra, laki-laki super ramah yang tawanya menular dan disukai semua orang. Menyimpan rasa sukanya sendiri, Kinar dibawa...