Copyright2015©Anita_ pardais
****
O iya sambil dengerin lagu nya 1Direction ya, You and I .
****
Aku terbangun dari tidurku yang sepertinya panjang sekali. Sampai-sampai badanku rasanya sakit semua dan kaku untuk kugerakkan. Tapi.... tempat ini bukan kamar tidurku. Ini seperti.... dan bunyi itu...
Tiba-tiba rasa nyeri dan berdenyut-denyut menyerang kepalaku. Refleks aku mengangkat tangan kananku bermaksud untuk memegang kepalaku yang sakit. Tapi berat! Tanganku seperti ditindih batu!
Ada apa dengan tanganku? Aku melirik ke bawah.
Ada perban yang membalut lengan kananku dari pertengahan lengan hingga di atas siku. Selain itu, telapak tanganku juga tengah digenggam seseorang.
Dan orang itu adalah orang yang sudah beberapa minggu ini menghilang dari peredaranku. Kenapa tiba-tiba dia ada di sini?
Tunggu dulu! Mengabaikan rasa sakit di kepala, aku mengedarkan pandangan. Dan aku langsung menyadari jika aku sedang terbaring di ranjang rumah sakit.
Menoleh kekanan, aku langsung melihat seperangkat sofa. Dan seseorang yang sedang tertidur di sofa panjang itu membuatku terkejut bukan main.
"Ibu..." ucapku lirih.
Aghh! Kepalaku berdenyut lagi dan sakit bukan main. Aku mendesis menahan sakit sambil melirik ke orang yang tengah menggenggam tanganku.
Dia duduk di kursi dengan tubuhnya menyender keranjang dan kepalanya menelungkup menghadapku. Matanya terpejam rapat. Dia tertidur.
Perasaan haru langsung menyelimutiku. Mereka pasti sedang menjagaku yang pingsan karena kecelakaan itu. Aku ingat sekarang kejadian terakhir sebelum aku tak sadarkan diri.
Sebuah mobil sedan yang berjalan oleng menabrakku. Aku terpental dan kepalaku menabrak benda keras seperti batu atau aspal entahlah, aku tidak tau pasti dan yang jelas kepalaku sakit bukan main sebelum semuanya menjadi gelap. Aku tidak ingat apa-apa lagi sesudah itu. Dan sekarang saat aku bangun tiba-tiba saja aku sudah berada di rumah sakit.
Wajah Rasykal terlihat polos ketika dia tertidur. Ah! Si tampan ini. Tau kah dia jika aku sangat merindukannya.
Aku mencoba menarik tangan kananku yang digenggamnya. Tapi sulit, karena walaupun genggamannya tidak begitu kuat, tapi tubuhku rasanya kaku dan lemas sekali. Jadi aku hanya bisa menggerakkan sedikit jari-jariku saja.
Tapi tiba-tiba kepala Rasykal bergerak perlahan dan aku melihat matanya sedikit terbuka. Dan begitu matanya bertemu dengan mataku yang memperhatikannya, dengan cepat matanya terbuka lebar.
"Love..." ucap Rasykal dan langsung bergerak mendekatiku.
Apa katanya tadi? Aghh! Kepalaku berdenyut lagi.
"Sakit... ?" bisik Rasykal sambil memandangku lembut. Lalu dia menegakkan tubuhnya sesaat setelah itu dia kembali menunduk mendekatkan wajahnya padaku. Sebelah sikunya bertumpu pada ranjang dan sebelah tangannya lagi menangkup pipiku ringan lalu ibu jarinya membelai lembut pipiku. Dia memandangku dengan kelegaan yang jelas terpancar dari wajahnya yang tersenyum hangat.
Aku ingin membalas senyumnya tapi sakit di kepalaku yang berdenyut malah membuat aku meringis.
Rasykal menatapku khawatir. "Jangan mikirin apapun dulu, bentar lagi dokter ke sini, sabar ya."
Aku cuma memejamkan mata menanggapi ucapannya. Menahan sakit kepalaku yang semakin berdenyut jika aku mengingat sesuatu.
Rasykal masih membelai pipiku dan baru berhenti dan mengangkat tangannya dari wajahku saat terdengar pintu dibuka. Aku kembali membuka mataku sementara Rasykal bergerak sedikit menjauh dari ranjangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fine,I Love U (Complete)
RomanceOlivia merasa dirinya jauh dari sempurna. Kulitnya gelap dan wajahnya tak menarik. Walaupun ada yang mengatakan kulitnya eksotis dan wajahnya manis seperti artis India Pooja Sharma, tapi dia tak percaya. Lalu bagaimana jika Rasykal yang nyaris semp...