Copyright2015@Anita_pardais
****
Lagu buat part ini adalah See You Again by: Wiz Khalifa ft. Charlie Puth.
Seperti yang kita tau kalo lagu ini adalah ost. Film fast & furious 7 sekaligus juga dibuat untuk mengenang kepergian Paul Walker yang telah meninggalkan kita selama-lamanya pada November 2013 silam.
Selamat jalan Paul Walker. Biarlah cahaya memandu jalanmu. Dan disetiap jalan yang kau tempuh akan selalu menuntunmu pulang. Rest in peace Paul Walker :'(
****
"Halo Dim... Aku mau minta tolong."
"Kenapa dengan suaramu Liv? Memangnya ada apa??"
Aku memejamkan mataku sejenak seraya menghela nafas berat. "Memangnya ada apa dengan suaraku?"
"Kau seperti habis menangis."
Aku mendengus pelan dan sedikit tersenyum miris. "Pengalaman sering bikin cewek nangis sih. Makanya langsung tau."
"Kenapa kau menangis? Kau bertengkar dengan Rasykal ?" tanya Dimas mengabaikan sindiranku.
"Cuma salah paham," ucapku lirih. "Dia tadi pergi dari rumahku dengan emosi. Aku takut terjadi sesuatu dengannya Dim, sebab dia tadi bawa mobilnya ngebut banget. Tolong kau cari dia ya Dim. Aku minta tolong banget."
"Oke aku akan cari dia. Ya udah aku tutup telfonnya ya," ujar Dimas cepat. Aku bersyukur karena cowok itu tidak bertanya lebih jauh.
"Tolong kau kabarin aku secepatnya Dim."
"Iya."
Aku menghela nafas panjang begitu Dimas memutuskan sambungannya di seberang sana. Mudah-mudahan cowok itu bisa menemukan Rasykal. Aku sangat khawatir padanya. Bayangan Rasykal yang membawa mobilnya ugal-ugalan di jalan membuat kepalaku berdenyut-denyut.
Dan untungnya Dimas juga tidak banyak bertanya. Ku pikir dia mungkin mengerti jika pikiranku tengah kacau saat ini.
Ya, pikiran dan hatiku benar-benar kacau. Semuanya berkecamuk dan terasa menyesakkan. Baru beberapa saat yang lalu tangisku berhenti dan sekarang air mataku sudah mendesak lagi membuat kedua mataku terasa perih.
Aku menghela nafas panjang seraya menengadahkan wajahku. Berusaha melonggarkan dadaku yang sesak.
Ucapan Rasykal sangat melukai hatiku. Bisa-bisanya dia bilang aku tidak merasakan apa-apa saat berjauhan dengannya. Cuma karena aku tidak mengiyakan ajakkannya menikah lalu dia langsung saja menarik kesimpulan sendiri. Padahal aku melakukan itu juga demi siapa?
Aku menggeleng sekali lagi tak habis fikir. Entahlah. Aku lelah. Benar-benar lelah menangisinya.
Mungkin bukan kak Rei saja yang perlu rehabilitasi, tapi Rasykal juga.
"Assamu'alaikum."
Satu ucapan salam membuat aku menoleh. Noel berdiri di ambang pintu.
"Wa'alaikumsalam," jawabku bersamaan dengan Noel yang melangkah masuk. Matanya menatapku heran.
"Liv kau kenapa?" Noel menghampiriku dan matanya memperhatikan wajahku lekat. Aku menunduk sambil menyusut sudut mataku yang basah.
"Kau nangis?!" Noel langsung duduk di sampingku. "Kau kenapa Liv? Kenapa kau seperti ini?" suara Noel terdengar sangat khawatir. Sebelah tangannya menyentuh bahuku berusaha untuk melihat wajahku yang tertunduk.
Aku terdiam sesaat seraya membersihkan hidungku yang berair. Mulutku terbuka mengambil nafas membuat dadaku sedikit lega. Kedua tanganku bergerak membersihkan pipiku yang basah lalu sedikit merapikan rambut teruraiku yang berantakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/33185750-288-k432032.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fine,I Love U (Complete)
RomanceOlivia merasa dirinya jauh dari sempurna. Kulitnya gelap dan wajahnya tak menarik. Walaupun ada yang mengatakan kulitnya eksotis dan wajahnya manis seperti artis India Pooja Sharma, tapi dia tak percaya. Lalu bagaimana jika Rasykal yang nyaris semp...