26. It's a Sweet Life

23.1K 1.1K 60
                                    

Copyright2015@Anita_ pardais

Biar lebih dapet feelnya coba dengerin lagu Flashlight - Jessie J.

Oke deh langsung ja, cekitdot!

****

"Bosku...." tersendat aku melepas nafasku yang pendek-pendek karena cumbuan Rasykal.

Dengan pikiranku yang sudah kusut aku masih bisa bertanya-tanya apa yang telah merasuki Rasykal. Belum pernah sebelumnya dia mencumbuiku habis-habisan seperti ini. Ku akui dia sering menciumku tapi itu hanya sebatas di bibir saja. Memang ciumannya selalu dalam seolah tak pernah merasa puas tapi bibirnya tak pernah merambat melebihi area wajahku.

Tapi saat ini ciumannya terlalu liar. Terlalu bergairah! Dan terlalu berbahaya.

"Hmm... " Rasykal bergumam sensual dan mengecupi belakang teligaku seraya menghisap cukup kuat. Perutku bergolak. Ohh...maygad...! Ini benar-benar....

Aku mencengkram rambut Rasykal dan menariknya kuat. Terengah aku mendorong wajahnya yang masih ingin mencumbuiku.

"Ash...." aku berusaha mengatur nafas. "Kita harus... berhenti..."

Pandangan Rasykal yang berkabut gairah menatapku. Bibir merahnya yang habis-habisan menciumiku tampak semakin sexy...

Ya Tuhan dia benar-benar godaan iblis berwajah malaikat yang harus bisa aku hindari!

"Hmm..." dia tersenyum sensual. "Bilang dulu siapa bosmu," pandangannya meredup dan dia menatap bibirku lagi.

Wajahnya mendekat tapi aku menahannya masih dengan jemariku di helaian rambutnya yang sudah berantakan karena perbuatan jemariku sendiri.

Kalau melihatnya begini sexy bisa-bisa aku duluan yang menyerangnya! Oh sial !

Aku menghela nafas panjang menenangkan jantungku yang seperti habis marathon. Berusaha menurunkan hasrat primitif yang muncul karena belaiannya.

Sebelah tanganku turun merayap kedadanya mencegah dia mendekat lagi, sedang tanganku yang sebelah lagi bergelayut di lehernya yang berkeringat.

Ya, hawa di ruang tamu ini memang tiba-tiba meningkat drastis. Karena akupun merasa kepanasan setengah mati.

"Love...kau nggak lupakan mau  meberitauku siapa bosmu jika aku pulang?" suara Rasykal terdengar menyindirku. Aku tersenyum.

Jangan-jangan Rasykal pulang karena ini. Dasar posesif!

"Iya Ash aku nggak lupa. Nggak sabaran banget jadi orang. Biar aku mandi dulu key." Kesempatan buat mengulur waktu. Mencari saat yang tepat buat memberi tau yang sebenarnya pada Rasykal. Karena semalam aku sudah ngerjai dirinya takutnya dia balas dendam padaku.

"Kasih tau dulu baru kau kulepaskan," Rasykal tidak mau mengalah.

"Tapi aku gerah banget Ash."

Dia malah tersenyum senang. "Kalo gitu buka saja bajumu Love."

Aku langsung melayangkan jeweran ketelinganya yang membuatnya meringis kesakitan. "Belum ada dua jam aku duduk di sini kau sudah menganiayaku dua kali Love." Rasykal menatapku sedikit kesal. Aku malahan lebih kesal lagi padanya.

"Makanya punya mulut dijaga ngomongnya."

"Tadikan aku cuma becanda."

"Becanda tapi maukan kalo aku buka baju betulan."

"Nggak," Rasykal menatapku serius. "Nggak nolak," cengirnya kemudian membuatku lagi-lagi melayangkan tanganku untuk menjewernya tapi buru-buru ditangkap Rasykal. "Udah Love. Sakit," ucapnya setengah melotot sambil memegangi tanganku.

Fine,I Love U (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang