21| Days in Nara

1.2K 180 24
                                    

Tak kusangka kehidupan baruku di pondok milik keluarga Bu Atikah ini sangat menyenangkan. Awalnya, sih, memang aku merasa agak berat saat Yuki membangunkanku untuk salat Tajahud. Apalagi aku terbiasa mulai tidur malam sekitar jam sepuluh atau lebih, karena terlalu fokus tilawah Alquran sampai tak sadar sudah sangat larut. Ditambah udara dingin jam dua sampai tiga pagi pada musim dingin ini, membuat makin malas membuka selimut.

Yuki atau bahkan Bu Atikah tak memaksaku harus menjalankan salat Tahajud, karena memang di sini segala sesuatunya dikembalikan kepada masing-masing person. Para pengajar dan pembina di sini hanya akan memberikan materi dan motivasi saja

Namun, lama-lama aku malu juga saat kemalasan melanda dan membiarkan keinginan untuk tetap tidur mengalahkan kesempatan bisa berserah diri pada Allah di sepertiga malam. Tentu saja malu dengan sosok Yuki yang begitu semangat bangun untuk segera beribadah.

Tak hanya menjalankan salat Tahajud, Yuki juga akan berzikir dan berdoa dalam waktu yang lama setelah salat, bahkan tak jarang sampai menangis. Selain itu, jika masih ada waktu sambil menunggu waktu subuh tiba, Yuki akan fokus membaca Alquran atau menambah hafalan. Kebetulan dia sudah hafal 20 juz, dan menurutku itu luar biasa sekali, karena dia baru mulai menghafal sekitar tujuh bulan lalu.

Aku meminta saran dari Yuki bagaimana agar semangat dan bisa melawan rasa malas untuk bangun di sepertiga malam. Kemudian, Yuki memberikanku motivasi tentang keutamaan salat Tahajud itu sendiri. Katanya, meskipun salat Tahajud adalah ibadah sunnah, tetapi banyak sekali kebaikan yang bisa didapatkan nantinya. Selain itu, di waktu tersebut adalah saat-saat di mana kita bisa lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah, selain karena suasana yang tenang dan damai, juga karena sepertiga malam adalah salah satu waktu yang mustajab. Maka ketika kita memohon pada Allah, berdzikir, meminta pertolongan di dunia dan akhirat padaNya dengan tulus dan ikhlas, insya Allah akan dikabulkan.

Perasaan menyesal dan malu pun menghinggapiku setelah mendengar motivasi dari Yuki. Betapa aku masih kalah dengan nafsu dan membiarkan diri ini melewatkan kesempatan emas untuk bisa mendekat pada Allah melalui jalur ekspres. Dan juga betapa aku masih terlena dengan bayangan "ah, nanti atau besok bisa, enggak harus hari ini".

Ya, benar. Aku masih terlena dengan bayangan bahwa aku ini masih muda, yang baru akan berusia 24 tahun, jadi tak ada gambaran sama sekali bahwa bisa saja akan mati besok atau bahkan beberapa jam lagi. Sebab dalam diriku masih ada keyakinan, bahwa ajalku masih lama karena usiaku masih sangat muda.

Selain motivasi, Yuki juga memberiku tips agar bisa bangun di sepertiga malam dan semangat untuk menjalankan salat Tahajud serta ibadah sunnah lainnya di waktu yang di-ijabah Allah tersebut. "Kalau bisa kita tidur tidak lebih dari jam sembilan malam. Karena makin malam, maka mata akan makin susah terpejam karena kantuk sudah hilang. Juga jangan lupa berwudhu sebelum tidur. Itu bisa menghindarkan kita dari keburukan dan godaan setan. Dan yang pasti, niatkan mau bangun salat Tahajud saat sebelum tidur, pasang alarm, serta yang perlu diingat juga adalah jangan sampai kita melakukan banyak dosa di waktu pagi, siang, atau sore harinya sebelum tidur," saran Yuki kala itu.

Aku mengerutkan kening saat mendengar perkataanya yang terakhir. "Tidak melakukan dosa? Berarti ngaruh juga, ya, Yuki?"

"Tentu saja." Yuki mengangguk cepat. "Manusia yang gemar melakukan dosa, secara otomatis seperti magnet yang kehilangan daya lekatnya. Jadi, dia tidak lagi bisa mengikat logam-logam kebaikan mendekat padanya, karena setan sudah mengunci hati dan pikirannya dengan keburukan. Apalagi kalau dia tidak mau bertaubat, maka yang terjadi bisa saja hatinya menjadi keras dan tak mau menerima nasihat kebaikan."

"Nauzubillahiminzalik," sahutku, bersamaan dengan Yuki juga.

"Ya, semoga kita dijauhkan dari segala keburukan dan bujukan setan, agar terus istiqomah sampai akhir hayat nanti." Yuki tersenyum lembut padaku.

The Last Autumn [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang