Nenek Uemura adalah orang yang sangat baik, ramah, dan suka sekali bercerita. Benar kata Ilham, dia sangat menguasai bahasa Inggris! Dan tak hanya itu yang membuatku terkejut. Kupikir Ilham ya hanya sekadar bisa berbicara dalam bahasa Inggris. Namun, aku tak tahu jika suamiku itu sangat fasih, uhm … maksudku dia bahkan terlihat seperti orang yang memang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa keseharian.
Mengetahui fakta baru tentang Ilham yang jauh melebihi kemampuanku itu, membuatku malu dan juga kecewa. Malu karena sebagai istri aku masih tertinggal jauh darinya, dan bahkan takut apabila aku tak bisa menyamai kemampuannya tersebut, bisa jadi Ilham makin lama makin malu memiliki istri tak berguna sepertiku. Bisa jadi, bukan?
Dan tentu saja kecewa. Ke mana saja aku ini? Hm, mungkin alasan baru mengenal dekat dirinya beberapa pekan ini setelah kami menikah--dengan begitu banyak drama bodoh di awal-awal pernikahan kemarin--bisa diterima. Akan tetapi, tetap saja tak menampik fakta bahwa ternyata banyak hal dalam diri Ilham yang belum kuketahui.
Dengan hanya memikirkan itu semua, cukup sukses membuat mood-ku lumayan kacau. Sehingga tidak fokus saat mengobrol dengan Nenek Uemura, padahal dia bercerita banyak hal tentang masa mudanya. Bagaimana Jepang di zaman itu, tentang keluarganya dan tradisi yang mereka sering jalankan, tentang anak-anaknya yang tidak berstatus pegawai tetapi memilih berdagang, dan juga tentang pandangannya pribadi terkait beberapa orang Indonesia yang ditemuinya selama ini.
Aku berusaha menampilkan ekspresi wajah yang seolah hadir dalam percakapan kami bertiga. Tersenyum dan tertawa saat mendengar sekilas kata-kata yang menyenangkan atau saat melihat ekspresi senang di wajah Nenek Uemura, atau ikut berekspresi sedih saat mendengar kata-kata berbau kesedihan atau saat melihat wajah Nenek Uemura tiba-tiba berubah sendu.
"Kamu sebenernya mikir apa tadi itu, Sil?" Begitu yang Ilham tanyakan padaku saat kami sudah sampai di mansion setelah hampir dua jam berada di tempat Nenek Uemura. Oh, rupanya suamiku itu menyadari ketidakhadiran penuhku dalam forum bersama Nenek Uemura tadi. Pantas tadi dia sebentar-sebentar terlihat melirikku.
"Oh enggak, cuman lagi agak pusing aja," jawabku berbohong. Tentu saja, mana mungkin akan kukatakan sejujurnya pada Ilham tentang semua kekhawatiran dan rasa malu yang kurasakan tadi, bahkan saat ini pun aku masih belum bisa benar-benar melepaskan ketidaknyamanan tersebut.
Semua dimulai dari bagaimana kondisi diriku yang tak pantas untuk Ilham. Perempuan bekas lelaki lain, yang sudah tak perawan dan pernah hamil di luar nikah, sebelumnya sering mengonsumsi makanan dan minuman haram, tiba-tiba seperti mendapat jackpot untuk menikah dengan lelaki tampan yang masih suci dengan tambahan karakter baik bak malaikat seperti Ilham.
Aku tak tahu bahwa ternyata diriku ini adalah manusia yang terlalu overthinking. Namun, bagaimana bisa aku tak memikirkan hal-hal tersebut--perbedaanku dan Ilham yang bagai langit dan bumi--jika semuanya tampak begitu nyata, dan membuat Ilham seakan makin jauh dari jangkauanku? Sehingga rasa kesepian yang kurasakan--meskipun akhir-akhir ini hubunganku cukup baik dengan Ilham--terasa makin besar.
Setelahnya tak ada lagi obrolan antara aku dan Ilham. Dia hanya menyarankanku beristirahat dan jangan lupa meminum air putih yang cukup. Kemudian, aku melewati seperempat hari, yaitu mulai dari siang selepas pulang dari mansion Nenek Uemura, sampai menjelang malam makan malam, dengan berdiam di kamar. Sementara Ilham kembali tenggelam dengan pekerjaannya.
***
Saat membuka mata, yang kucari pertama kali di antara kegelapan dalam kamar dengan hanya penerangan dari berkas cahaya lampu di luar mansion adalah jam dinding. Samar-samar bisa kulihat bahwa sekarang masih pukul setengah satu pagi. Biasanya Ilham bangun salat malam sekitar pukul setengah tiga pagi atau lebih, dan kadang juga dia tak bangun, terutama saat kelelahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Autumn [Completed]
Romance© Sofi Sugito (2022) ====== 📃 Cerita Pilihan Bulan Januari 2023 - WattpadRomanceID kategori Bittersweet of Marriage 🔞 18+! Karena banyak konten sensitif yang sepertinya tidak cocok dibaca oleh pembaca di bawah umur. ====== Pernah tersesat dalam...