Bonus Chapter
"Kau harus bergerak lebih cepat, Junior! Lihat Papa!"
"Pa, aku ini, kan masih kecil. Tanganku belum bisa bergerak secepat Papa!" katanya sebal, menatap orang dewasa di sampingnya yang sedang menggerakkan tangannya dengan cepat, melemparkan pisau ke target bergerak di depan mereka.
"Aku ingin berhenti. Sudah siang. Nanti Mama marah kalau kita terlambat lagi ke masjid. Ini hari Jum'at, Papa!"
Lelaki dewasa itu menepuk jidatnya, ia benar-benar lupa kalau hari ini hari Jum'at. "Kenapa tidak bilang dari tadi? Ayo mandi dan bersiap-siap. Jangan sampai Mama tahu kita masih berada di sini nanti Ma-"
"Sudah jam berapa ini Leo? Junior? Apa kalian lupa ini hari apa? Kalian harus ke mesjid dan solat Jum'at! Cepat sana mandi! Papa bukannya memberikan contoh yang baik untuk Junior malah ikut-ikutan bermain-main!" Itu Anne, tangannya berkacak pinggang, memperhatikan suami dan anaknya yang masih asyik bermain-main pisau padahal sudah hampir siang.
Leo yang sedikit ketakutan menghampiri Anne dan mencium kening istrinya, cengengesan beberapa kali dan meminta maaf, lalu dia segera mengajak anaknya berlari untuk segera bergegas mempersiapkan diri untuk sholat Jum'at berjamaah di masjid.
"Tidak papanya, tidak anaknya sama saja kelakuannya," gumam Anne sambil menggelengkan kepalanya. Dia kembali berjalan masuk ke rumah, dia harus melanjutkan memasak makan siang, agar saat suami dan anaknya pulang dari solat mereka dapat langsung makan siang bersama.
Ini tahun kesembilan mereka menikah, delapan tahun lalu, mereka dikaruniai anak laki-laki tampan yang diberi nama Junior. Sifat Junior benar-benar mirip Leo, dan anak itu juga suka bermain dengan senjata-senjata papanya. Anne sedikit gusar saat dulu Leo meminta izin kepadanya untuk melatih Junior melempar pisau, tetapi saat melihat anaknya tampak bersemangat, dia luluh dan membiarkan anaknya berlatih. Setidaknya, anaknya akan jago bela diri kedepannya.
Setelah menikah, Anne dan Leo memutuskan untuk pindah ke 5th Avenue, agar lebih dekat dengan mesjid. Mereka membeli rumah yang tidak terlalu besar namun tetap nyaman. Kavin dan Aren sendiri membeli satu unit apartemen di dekat gedung perusahaan Leo Enterprise. Mereka masih tinggal bersama, Kavin dan Aren juga masih sering berkunjung ke rumah mereka hanya untuk sekedar makan malam bersama, atau mengajak Junior bermain.
Keadaan mereka saat ini benar-benar lebih baik dibandingkan dengan dulu. Saat ini hidup mereka lebih tentram. Leo juga menyerah hampir seluruh pekerjannya kepada Kavin dan Aren agar ia mempunyai lebih banyak waktu untuk anak dan istrinya.
Singkatnya, kehidupan mereka yang sekarang sempurna. Semua hal yang ada saat ini sangat mereka syukuri.
"Assalamualaikum, Mama, kami pulang, Papa sudah sangat lapar, dia terus mengeluh sepanjang perjalanan, aku lelah mendengarnya, Ma!" Junior protes sesaat setelah ia masuk ke dalam rumah, di belakangnya Leo mengekori, dengan wajah lemas dibuat-buat.
Anne sungguh jengah dengan kelakuan suaminya.
"Cepat cuci tangan dan langsung ke meja makan. Mama sudah masak. Ayo makan siang bersama," ucap Anne setelah menatap Leo dan Junior.Leo dan Junior mengangguk dan cepat-cepat berebut mencuci tangannya di wastafel lagi-lagi Anne menggelengkan kepalanya. Leo dan Junior jarang sekali akur. Oh, mereka hanya akur ketika mereka sedang bersekongkol melanggar peraturan yang Anne buat di rumah. Seperti makan mi instan di malam hari, makan snack sebelum makan berat, dan lain-lain.
"Papa, kapan Paman Kavin dan Paman Aren main lagi ke rumah? Aku rindu mereka," ucap Junior, mulutnya penuh dengan makanan sampai kadang suaranya tidak terdengar jelas. Anne melotot menatap Junior, pasalnya dia sudah selalu memperingati Junior agar tidak berbicara ketika mulutnya penuh, tetapi namanya saja Junior, dia selalu menuruni sifat buruk papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOPAT Love ME (Complete ✓✓) Sudah Terbit
Randommasa lalu yang kelam membuat seorang pria menjadi psikopat yang sangat kejam bahkan lebih kejam dari yang pernah kau bayangkan, yang sebelumnya sangat membenci wanita terjebak dalam cinta seorang wanita canntik yang sangat ceria. Bahkan wanita itu d...