Empat Belas❤️

6.4K 353 26
                                    


Yeay author comeback (kmi gk nunggu lu thor) karna author baek hati dan tidak sombong serta rajin menabung (pd banget lu thor) jadi author up new chap. Soalnya author lgi seneng tehaer tahun ini lumayan lahh....

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

"Kavin ambilkan gergaji mesin" ucap Leo tersenyum miring.

"Gergaji mesin? Yang besar atau yang kecil?" Tanya Kavin.

"Yang kecil saja." Jawab Leo sambil mengelusi pipi si korban dengan pisau.

"Siap bos!" Kavin berlalu untuk mengambil gergaji mesin sesuai dengan yang Leo minta. Di tangan kanannya masih memegang gelas coklat panas.

Sambil menunggu kavin kembali Leo membuka baju si korban dan hanya menyisakan celana dalam merah nya saja.

Tidak sampai lima menit Kavin kembali lagi tanpa membawa gergaji mesin.

"Mana gergajinya goblok?" Tanya Leo geram. Sangking geramnya Leo menekan pisau nya lebih dalam ke pipi si korban.

"Aarrrgghhh sakit goblok!" Teriak si korban Leo tak peduli.

Di belakang Kavin ada seorang pelayan yang berjalan sambil membawa gergaji mesin Leo.

"Aku tak suka mengotori tanganku. Aku sedang memegang gelas ini dan aku mau makan donat." Jelas Kavin santai. Kemudian kembali duduk di samping Aren dan mengambil donat lalu memakannya.

"Apa kau tidak keberatan kalau aku memotong jari-jarimu satu persatu?" Tanya Leo sok polos.

"Kau ingin membunuh ku bodoh??" Tanya si korban.

"Pengen nya gitu... tapi kau tenang saja aku tidak akan langsung membunuhbmu. Kita main main dulu sebentar" Leo mengatakannya dengan riang gembira.

Leo mulai menghidupkan gergaji mesinnya. Setelah itu Leo menekan tombol kecil di kursi eksekusi. Seketika kursi itu menjadi seperti meja yang dia atasnya si korban tidur terlentang.

Leo mulai turun menuju kaki si korban. Si korban hanya bisa menjirit takut. Tidak ingin memikirkan apa yang akan terjadi pada kakinya selanjutnya. Dengan senyum mengembang Leo mulai memotong jempol kaki si korban dengan gergaji mesin. "Aaaaarrrggggghhhh"
Satu jari terjatuh ke lantai.

"Hentikan... kumohon aku takut mati.. arrgghh" kata si korban memohon.

"Ah kau ini penakut sekali. Kau tidak akan mati cuma gara-gara aku memotong jari kaki mu." Jawab Leo sambil terkekeh. Leo melanjutkan kegiatannya memotong jari kaki si korban satu persatu.

"Arrrgghhh am..!" Kata si korban terputus saat dia pingsan.

"Hah. Dasar makhluk lemah. Baru di potong jari kaki saja pingsan." Leo kesal karna korbannya pingsan. Dia menarik laci nakas dan mengambil sesuatu di sana. Rupanya ia mengambil jarum suntik yang di dalam nya ada cairan berwarna biru tua.

Jarum itu di suntikkan Leo ke bahu si korban. Tidak sampai sepuluh detik si korban kembali tersadar.

"jangan tidur dulu dong. Kita kan masih main." Jawab Leo manja sambil merengut.

"ampun tuan Leo. Ampun. Kau bisa langsung membubuh ku tapi jangan kau mutilasi aku hidup-hidup. Tolong bunuh saja aku." Kata si korban sambil menangis.

"Gak seru dong. Masak kamu langsung saya bunuh. Tujuan saya bawa kamu ke sini kan buat hibur saya. Saya itu suka loh dengan ekspresi sakit manusia."

"Bangsat kau psikopat gila. Semoga kau masuk kedalam api neraka terdasar." Umpat si korban yang muka dan kaki nya sudah berlumuran darah plus salah satu matanya hilang.

"Aamiin. Pasti di sana sangat menyenangkan melihat dan mendengar jeritan banyak orang di siksa." Ucap Leo tersenyum Lebar.

"Kau Lebih mirip iblis dari pada manusia. Aarrgghhh!"

"Ups.. aku tak sengaja memotong kaki mu!"

"Leo. Kau terlalu kejam. Mata ku sampai berair melihat kelakuanmu." Ucap Kavin.

"Kau memang terlahir cengeng Kavin. Kau mau tambahan coklat panas?" Tanya Aren sambil mengusap air mata Kavin.

"Aku mau susu kocok stroberi." Jawab Kavin. Dan kemudian Aren meminta pelayan untuk membawakan Kavin susu kocok.

Kadang Leo heran bagaimana bisa Aren begitu sayang pada Kavin. Leo mulai curiga jangan-jangan mereka itu gay. Leo tak mau ambil pusing. Dia melanjutkan mutilasinya. Kali ini dia memakai kapak.

Leo mulai mencincang kaki si korban yang masih utuh. Jeritan si korban makin keras dan pilu.

Jika korbannya pingsan Leo kembali menyuntikkan cairan biru tua. Sehingga si korban kembali tersadar.

"Kau iblis terkejam keparat. Kau bukan manusia" si korban histeris karna kaki nya sudah puntung. Yang dia harapkan saat ini sanya satu. Secepatnya dia mati saja.

"Kau tidak perlu memujiku seperti itu. Hehehe" Leo terkekeh.

"Apa kah kau sudah tidak bisa membedakan mana pujian mana hinaan Leo?" Tanya Aren sambil mengelusi kepala Kavin yang bersendar di bahunya. Leo makin yakin kalau mereka gay.

Lagi-lagi Leo tidak peduli. Dia melanjutkan memutilasi korbannya. Dia mulai memotong jari-jari tangan si korban. Darah mengucur deras sampai mengotori kemeja Leo.

Tidak terasa sudah satu jam lebih Leo bermain dia sudah Lelah dan bosan. Dan korbannta juga sudah putus asa. Tidak mau lagi menjerit saat di mutilasi. Itu membuat Leo makin bosan. Di akhir permainan Leo kembali memegang gergaji mesinnya dan memotong leher si korban perlahan. Sungguh finishing yang sangat mengerikan. Si korban hanya mengeluarkan rintihan pilu sambil meneteskan air mata. Tidak menyangka kalau hidup nya akan berakhir semengenaskan ini.

Setelah kepala si korban terputus Leo mengijak kepala itu sampai remuk kemudian menjatuh kan mayat si korban ke lantai. Tak lupa dia meludahi si korban. Leo berlalu pergi meninggalkan dua makhluk yang masih duduk sambil ternganga melihat bos mereka yang jiwa psikopat nya sudah meresap sampai ketulang.

Kavin dan Aren memutuskan pergi juga dari ruang eksekusi itu. Bau anyir darah sudah mendominasi ruangan itu. Darah di mana-mana.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Author itu baik. Sanking baik nya mau up dua kali seminggu.

Menurut kalian gimana sih Psikopat Love Me? Kasih kritik dan saran dong.

Btw jangan jadi siders dong. Mijak bintang ☆ di bawah gak bayar kok. Palingan hp kalian remuk. (Makanya cukup pakai jempol tangan aja)

Follow ig author yang minim followers @annekathleen9800

Juga kunjungi profil wa author 082284300248.

Thursday june 6 2019

PSIKOPAT Love ME (Complete ✓✓) Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang