Leo melangkah dengan pongahnya menuju ruang bawah tanah. Ruangan yang di buatnya khusus untuk tempat dia bermain-main. Leo terus melangkah santai menuruni anak tangga menuju ke ruang bawah tanah. Ruangan itu remang dan lembab, namun saat Leo memasukinya lampu di ruangan itu menyala secara otomatis.
Ruangan itu berbentuk kubus dengan ukuran 30x30 meter. Saat baru pertama kali melihatnya, orang-orang tidak akan mengira bahwa ruangan luas ini adalah ruang eksekusi. Alias ruangan tempat Leo menyalurkan bakat psikopatnya. Ruangan ini sangat-sangat mewah. Bahkan tidak tercium bau-bau kekejaman di ruangan ini. Lihat saja, lantainya dari marmer mewah dan terlihat mahal. Dindingnya terbuat dari pualam, dan di atapnya tergantung indah lampu kristal sepanjang satu meter.
Hanya satu yang membuat ruangan ini berbeda. Selain di pojok ruangan terdapat etalase yang berisi kepala wanita cantik (Aren dan Kavin sempat menyelamatkan koleksi Leo. Kalau tidak, Leo pasti marah besar) tepat di tengah tengah ruangan ini ada sesesok lelaki yang tangan dan kakinya di kunci di atas bangku kayu. Yang lagi-lagi terlihat mahal. Di samping lelaki itu, terdapat meja panjang-lebih mirip ranjang operasi yang ada di rumah sakit-dan juga terdapat meja kecil yang di atasnya di penuhi perkakas tajam.
Leo mendekati lelaki itu dan segera melepaskan kaki dan tangannya. Leo beegumam, "maafkan aku kalau anak buah ku terlalu kejam pada mu"
"Apa yang kau mau dari ku hah?" Suara lelaki itu terdengar bergetar dan lemah. Terlihat dari wajahnya dia sangat lapar.
"Aku dengar, anak buah ku tidak memberi mu makan dan hanya memberi mu air minum selama seminggu? Wah wah wah, manusia macam apa mereka yang tega melihat orang tidak makan seminggu?" Leo sama sekali tidak sadar kalau dialah manusia paling kejam. Lelaki itu hanya diam menatap Leo nanar seperti ingin bilang 'tolong lepaskan aku'
"Bahkan, walaupun kau adalah tawanan di mansion ini kau juga harus di perlakukan dengan layak bukankah begitu?" Leo kembali berceloteh. Lagi-lagi, lelaki di hadapannya hanya menatapnya.
"Mmm wah sepertinya kau ini orangnya pendiam ya? Tidak seperti saat kau menembak bahu kiri ku. Kau ingat? Wahh, saat itu aku kira aku akan mati" Leo mulai melebih lebihkan.
"Kau sangat tidak asyik di ajak ngobrol. Ini makanlah. Setidaknya aku masih punya rasa kemanusiaan dan tidak membiarkan mu mati kelaparan di sini" Leo melemparkan kotak makanan ke paha lelaki itu. Lelaki itu menerimanya dengan wajah yang berbinar-binar kemudian lelaki itu makan dengan lahap. Tak sampai sepuluh menit makanan yang Leo bawa ludes.
"Terimakasih tuan. Sekarang aku lebih segar. Ternyata kabar tentang dirimu yang berdarah dingin itu salah. Kau adalah orang yang baik" Lelaki itu mengucapkan terimakasih sambil membungkukkan kepalanya.
"Aku memang baik. Oke karna kau sudah lebih baik, mari ku ajak berkeliling." Sepertinya mood Leo sedang membaik sehingga mungkin dia akan melepaskan tawanannya kali ini.
Leo mengajak lelaki itu berkeliling. Kemudian mereka sampai di tempat persenjataan. "Lihatlah betapa hebatnya ruangan ini, di sini aku menyimpan 1500 jenis senjata api yang sangat hebat. Bisa kau bayangkan berapa uang yang ku keluarkan untuk membeli semua ini?" Lelaki itu hanya menggeleng.
Leo melanjutkan langkahnya. Ini sudah seperti tour kecil-kecilan yang mendadak Leo ciptakan. Mereka sampai di tempat arena latihan Leo dan sahabatnya. "Kau lihat, ini adalah tempat favorit ketiga ku di ruangan ini. Yeah aku suka berolahraga" Lelaki itu hanya menganggukan kepalanya.
"Baiklah, mari menuju ke tempat favorit kedua ku" Leo melangkah lebih cepat lagi. Kemudian mereka sudah sampai di tempat Leo menyimpan puluhan kepala wanita cantik yang di awetkan. "Ini tempat favorit kedua ku. Kau lihat wajah mereka? Cantik bukan?"
"Yeah, mereka terlihat asli"
"Terlihat asli? Hey, itu memang asli. Kau tau, setiap korban wanita ku, kepalanya selalu ku awetkan dan ku koleksi" Leo mengangkat bahunya santai menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOPAT Love ME (Complete ✓✓) Sudah Terbit
Randommasa lalu yang kelam membuat seorang pria menjadi psikopat yang sangat kejam bahkan lebih kejam dari yang pernah kau bayangkan, yang sebelumnya sangat membenci wanita terjebak dalam cinta seorang wanita canntik yang sangat ceria. Bahkan wanita itu d...