Limabelas❤️

6.7K 310 13
                                    

Yuhuu!!! I am come back! Are you miss me guys? No? Ya i think yes :(
Maaf ya klo author jrng up krna skarang author lagi sibuk pake banget. Author lgi nyiapin karya tulis ilmiah 20 lembar buat lomba tnggl 17 july besok. Trus author harus latihan english debate tiap hari untuk lomba NSDC july ini. Author beneran sibuk... Jadi maaf klo klian kecewa. Semoga dgn kjadian ini klian gk kabur. Thanks perhatiannya :)

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Kavin dan Aren mengikuti Leo dari belakang. Kavin masih mengunyah donat nya dan Aren juga masih setia membawakan sekotak donat milik Kavin yang sudah tinggal setengah.

"Aku tidak mau membereskan mainan mu lagi Leo. Terakhir kali kau menyuruhku membereskan mainan mu aku menginjak mata mainanmu. Itu sangat menjijikkan." Oceh Kavin panjang Lebar saat sudah sampai di dekat Leo.

"Bukan kah kau menyuruh pelayan untuk membereskan mayat itu? Lagi pula aku akan menjual daging orang itu." Ucap Leo sambil mengambil kantong plastik hitam berukuran besar. Leo kembali meninggalkan makhluk yang suka sekali mengekorinya. Terkadang Leo heran, se-psikopat apa pun Leo Aren dan Kavin tak pernah meninggalkannya. Walau pun kadang dia risih juga. Ini membuat Leo bingung harus bersyukur atau malah mengeluh?

Kali ini Kavin dan Aren tidak lagi mengikuti Leo. Mereka
Memilih meninggalkan Leo. Mereka tidak akan bisa menelan makanan mereka jika melihat Leo mencincang 'mainannya'

***

Leo melihat korbannya masih terbaring di lantai dengan kepala yang sudah terpisah dari badannya. Remuk pula! Leo mencoba mengangkat mayat itu ke atas meja eksekusi nya. Leo cukup menyesal sudah menjatuhkan si korban kelantai.

"Pelayan...."

"Ya tuan?!"

"Angkat mayat ini keatas meja!"

"Baik tuan" dengan perasaan jijik pelayan itu mengangkat mayat tanpa kepala itu ke atas meja. Pekerjaan itu sukses membuat baju nya yang putih menjadi merah. Setelah itu ia membungkuk pamit. Belum sampai lima langkah ia berjalan Leo memanggilnya lagi.

"Kubur kepalanya di tempat biasa." Suruh Leo datar.

"Ba.. baik tuan" dengan perasaan jijik dia mencengkram rambut si korban agar tidak terkena darah lagi. Pelayan itu mual. Tidak tahan lagi pelayan itu berlari menuju tong sampah. Dia muntah. Semua isi perutnya tuntas dia keluarkan. Bagaimana tidak? Dia disuruh mengubur kepala yang sudah tidak karuan bentuknya. Matanya hilang sebelah, otaknya sudah berhamburan, tengkorak kepalanya remuk. Darah sudah membanjiri tempat itu.

"Adawww" Leo melemparkan botol air mineral kekepala pelayannya. Pelayan itu langsung meminum air nya dengan rakus. Dalam hati dia mengumpat kenapa tidak di berikan baik-baik air itu kepadanya. Kenapa harus di lempar kekepalanya? Kalau pun ingin di lempar kan tuannya bisa melemparkan botol itu di sampingnya. Dia yakin tuannya sengaja mengenai kepalanya. Tuannya itu termasuk penembak jitu. kalau dia melempar atau menembak pasti tepat sasaran. Mustahil kalau tuannya tidak sengaja.

"Heh bodoh jangan melamun. Cepat kubur kepalanya" bentak Leo. Pelayan itu pun terkejut dan langsung memasukkan kepala remuk itu kedalam kantung plastik dengan mata tertutup.

Leo melanjutkan pekerjaannya. Dia memilih pisau besar yang biasanya untuk mencincang daging hewan. Leo mulai membelah dada dan perut si korban. Darah segar kembali memuncrat mengotori mukanya. Dia mengeluarkan usus, hati, jantung, paru-paru dan semua organ dalam tubuh si korban lainnya dan kemudian ia masukkan kedalam kantung plastik hitam yang sudah disiapkannya.

Kemudian dia mulai menguliti korbannya. Rencananya dia ingin menjadikan kulit korbannya menjadi sepatu. Warna kulit korbanya sangat eksotis. Leo tertarik. Kemudian dia mulai mencincang tangan si korban kecil-kecil. Semua tubuh si korban di cincangnya sampai tidak berbentuk manusia lagi. Lebih mirip daging babi yang biasa di jual di super market.

Semua daging cincang itu dia masukkan kedalam kantong plastik hitam tempat yang sama dengan organ tubuh lainnya. Leo mengikat kantong plastik itu dan segera berlalu dari ruang eksekusinya. Dia harus mandi dan mengantarkan daging cincang itu untuk di jual. Tidak mungkin dia pergi dengan pakaian penuh darah dan berbau anyir darah ini. Ya.. walaupun Leo sangat suka dan bahagia mencium baunya.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Segini dulu guys. Bye.. author mau tidur. Lelah aku tuh.. kwkwkw. Jgn lupa NGINJEK star di pojok kiri bawah. Ksih kritik dong! ♡♡♡

Monday, june 24 2019

PSIKOPAT Love ME (Complete ✓✓) Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang