"Tunggu... kenapa aku harus menuruti perintah gadis bodoh itu? Aaarrrrggghhhh" Leo kembali menjambaki rambut nya. Rambutnya benar-benar berantakan sekarang. Orang-orang yang melihatnya tersenyum prihatin.
"Leo apa yang kau lakukan? Apa kau sudah gila? Heyy kau berantakan sekali" itu suara Aren. Dia datang bersama Aren dengan sekotak besar donat dan eskrim sekantung penuh. Mereka benar-benar ingin membuat Leo bangkrut.
"Ehem" Leo berdiri tegap dan kembali merapikan rabutnya. Dan berlagak seperti dia tidak bertindak seperti orang gila sebelumnya. Leo benar-benar cool. "Oh jadi kalian menghabiskan semua uang yang ku berikan cuma untuk beli donat dan eskrim?"
"Eits bukan hanya itu. Kami juga membeli jus alpokat untuk Anne. Mmmm ini untuk permintaan maaf ku karena tadi menyalahkannya. Mm aku juga mau minta maaf kepada mu Leo" kata Kavin.
"Oh jadi kau sudah beli jus alpokat untuknya? Bagus lah. Ayo kita ke klinik. Pasti dia sudah menunggu kita." Leo berjalan mendahului Kavin dan Aren.
"Tapi bos, kenapa kau tadi menjambaki rambut mu? Banyak orang yang menganggap mu gila bos" Kavin berjalan sejajar dengan Leo.
"Siapa yang berani berpikir seperti itu? Mau ku pecat? Apakah dia tidak tau dia berdiri di daerah siapa? Huuhh dasar tidak tahu diri. Menumpang hidup pada ku saja sombong" Leo sengaja mengatakan itu dengan suara keras dan dengan tangan terlipat. Orang-orang yang mendengarnya meringkuk ketakutan.
Mereka melanjutkan perjalanan kembali ke klinik. Belum sampai mereka ke klinik telepon genggam Leo berdering.
"Halo... APA? BAGAI MANA ITU BISA TERJADI BODOH? baik. Aku akan segera kesana. Bawa yang terluka kerumah sakit cepat! Oh shit. Bagaimana ini bisa terjadi"
Kavin dan Aren bingung. Ingin bertanya pun mereka sangat takut demi melihat wajah Leo yang sudah memerah karena marah.
"Kavin, cepat ke klinik. Berikan jus alpokat itu kepada Anne. Oh ya Aren, panggil enam bodyguard untuk menjaga Anne. Kavin, pastikan kau selalu di sampingnya. Aren ayo ikut aku kita harus cepat"
"Tunggu Leo sebenarnya ada apa?" Tanya Kavin gusar.
"Sudah untuk saat ini lakukan saja yang aku perintahkan. Nanti kuceritakan semuanya. Ayo Kavin cepat ke klinik." Suara Leo sampai bergetar karena cemas.
"Kau sudah memanggil bodyguard yang ku suruh Aren?"
"Sudah mereka dalam perjalanan"
"Ayo cepat kita kerumah"
Aren mengikuti perintah Leo. Dia sama sekali tidak berani untuk bertanya. Leo terlihat sangat marah.
"Kau tahu Aren?" Leo memulai percakapan saat mereka sudah ada di dalam mobil. Leo mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang sangat gila.
"Mansion kita di serang. Bagai mana mungkin mansion kita di serang. Apa mungkin ada penyusup? Arrgghh aku benar-banar gila"
Aren hanya bisa ternganga dan tidak bisa mengatakan apapun. Seingatnya, tidak ada orang luar yang mengetahui rumah mereka. Ah ya pernah ada orang lain masuk dan menyerang Leo sehari setelah Leo mengeksekusi Melanie. Tapi orang itu langsung mati. Apa mungkin sebelum mati orang itu mengirimkan alamat rumah mereka?
"Ah ya Leo. Lalu apa hubungannya dengan Anne? Kenapa kau harus mengirim enam bodyguard untuk menjaganya? Apa dia ada hubungannya dengan penyerangan ini?" Tanya Kavin menerka.
"Ya. Salah satu bodyguard di rumah bilang mereka menyerang kita karena kita menculik Anne"
"Menculiknya? Mereka sudah gila? Bahkan aku pribadi menginginkan gadis itu enyah. Untuk apa kita menculiknya? Ohh benar-benar gila"
"Benar untuk apa kita menculik gadis bodoh, idiot, barbar, menyusahkan saja" jauh di ujung sana ada gadis yang tersedak jus alpokat.
Tidak menunggu lama mereka sudah sampai ke mansion. Sayap kiri mansion hangus terbakar. Banyak bodyguard nya bergelimang di tanah. Baku tembakan masih terdengar nyaring.
"Aren ambil senjata mu" Leo membuka jok belakang mobilnya dan mengambil dua pistol sekaligus. Tidak lupa beberapa amunisi di letakkan di balik jas nya. Aren mengambil dua pistol colt kecil.
Mereka bergegas berlari memasuki pekarangan mansion mereka. Benar-benar kacau. Leo mulai menembaki orang-orang yang menyerang mansion mereka. Sudah tidak ada lagi bodyguard nya yang tersisa. Semuanya sudah mati. Darah tercecer di mana-mana.
Satu, dua, tiga, empat, puluhan orang sudah berhasil Leo bunuh hanya dalam hitungan menit. Aren pun sudah berhasil melumpuhkan belasan orang. Tinggal tersisa tiga orang. Yang sepertinya otak dari penyerangan ini. Baku tembak tidak dapat dihindari.
Leo kewalahan sementara Aren berada jauh darinya. DUARR
Satu tembakan mendarat di bahu kiri Leo. Peluru nya tertancap di bahu nya. Leo makin marah. Leo menembaki orang itu sampai mati. Tidak. Leo menyisakan satu di antara mereka untuk di interogasi. Jas Leo penuh dengan darah. Untuk usaha terakhir Leo menyuntikkan bius ke tawanannya agar dia tidak bisa kabur. Sesaat setelaH itu, Leo jatuh pingsan karena kehabisan banyak darah.
************************************
Author kembali😁😁😁
Begitu juga dengan Lee Min Ho.
Lee Min Ho is come back with his new dramaOohh i am so really happy to heard this news
See you muuaacchh😘😘
Cerita baru aku udah di publish silahkan di baca
https://my.w.tt/8apMvl7Le0 noh di cekk yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOPAT Love ME (Complete ✓✓) Sudah Terbit
Randommasa lalu yang kelam membuat seorang pria menjadi psikopat yang sangat kejam bahkan lebih kejam dari yang pernah kau bayangkan, yang sebelumnya sangat membenci wanita terjebak dalam cinta seorang wanita canntik yang sangat ceria. Bahkan wanita itu d...