Dua Puluh Delapan❤

4.6K 253 21
                                    

Bucin

***

Anne baru sembuh dari sakitnya setelah seminggu lebih di rawat di klinik perusahaan Leo Enterprise. Leo juga baru pulang dari klinik itu, tapi bukan karena sakit tapi karena lelaki itu ingin selalu berasa di dekat Anne. Bahkan Anne sudah mau merawat Leo yang sebenarnya tidak sakit sama sekali.

Mereka baru saja keluar dari mall. Mereka sekarang sedang mencari restoran agar mereka segera makan siang. Karena Anne dari tadi sudah merengek minta di traktir makan, sebagai ganti Leo yang sudah membohonginya agar dia mau merawat bayi besar itu.

"Iya iya bawel. Sebentar lagi kita sampai. Bisa sabar sebentar lagi kan?" Jawab Leo kesal karena Snne yang terus bawel minta makan.

"Pokoknya kau harus mentraktir makan selama seminggu penuh. Karna aku juga sudah merawat mu yang sebenarnya tidak sakit selama seminggu. Dasar pembohong"

Sepanjang perjalanan, Anne tidak berhenti memarahi Leo. Leo sampai heran kira-kira berapa banyak energi yang gadis itu punya sampai mampu berbicara selama sejam penuh tanpa henti.

"Kita sampai gadis rakus" belum sempat Leo keluar untuk membukakan pintu gadis itu, Anne sudah keluar duluan. Leo hanya bisa geleng-geleng kepala.

Restoran ini sangat mewah dan elegan tentunya. Yang makan di tempat ini pun sepertinya hanya orang-orang kalangan atas. Saat menerima buku menu, Anne benar-benar merasakan jantung nya ingin copot. Bahkan debaran nya lebih keras di banding saat dia beradu tatap dengan Leo. Bayangkan saja harga satu gelas jus jeruk seharga US$50 wah wah wah. Mungkin seharian makan di sini bisa menghabiskan uang sebesar harga mobil avanza.

Anne hanya memesan makanan dan minuman paling mahal saja. Dalam hati Anne berkata "biar cepat bangkrut"

Leo yang melihat Anne hanya memesan makanan dan minuman yang mahal hanya bisa geleng-geleng kepala. Dalam hati Leo bergumam "dia pikir dia bisa membuat ku bangkrut? Beli sepuluh restoran bintang lima pun aku masih tetap kaya raya" 

Setelah makanannya datang, Anne makan dengan lahap. Menu pembuka dan utama dapat di habiskan nya dalam waktu singkat. Yang tersisa hanya makanan penutup. Puding coklat dengan vla melimpah.

Entah mengapa Leo sangat suka melihat Anne sedang makan. Ini seperti sudah menjadi hobi barunya. Melihat Anne bisa makan dengan lahap adalah hal baru yang sangat lelaki itu sukai. Oopss Leo melihat vla coklat menempel di ujung bibir Anne.

Dengan sigap dan cepat Leo mengambil tisu dan langsung ingin mengelap bibir Anne. Sialnya, sebelum Leo sempat mengelap bibir gadis itu, mata mereka harus beradu pandang dulu. Leo auto deg deg ser.

"Lap sendiri saja bibir mu gadis bodoh. Makan saja tidak becus" Leo melemparkan tisu ke muka Anne karena tiba-tiba dia gugup saat tatap-tatapan dengan gadis itu.

Anne hanya cemberut sambil membersihkan bibirnya. "Tapi, kenapa muka mu  merah bos ?" Anne heran, akhir-akhir ini warna wajah bosnya selalu berubah-ubah. Terkadang warnanya biasa saja. Terkadang sangat pucat dan akhir-akhir ini warna merah lah yang paling sering muncul.

"Heh, itu bukan urusan mu. Aku hanya sedikit flu. Cepat selesaikan makan siang mu" setelah berkata demikian, Leo berdiri dan meninggalkan gadis itu sendirian.

Ternyata Leo pergi ke toilet. Di toilet Leo lansung mengambil ponselnya dan segera menelepon Aren.

"Halo Aren, bagaimana keadaan mansion kita?"

PSIKOPAT Love ME (Complete ✓✓) Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang