Tujuh Belas❤️

5.9K 321 9
                                    


Leo langsung geleng-geleng kepala jangan sampai malam ini dia gagal membunuh gadis ini hanya karna iris abu nya yang teduh itu.

***

"Heh! Kau ini seperti orang tidak pernah makan saja. Seorang lady itu harus berperilaku seperti lady. Lembut dan sopan!" Leo menginterupsi. Anne yang mulutnya menggembung beralih menatap Leo. Dengan sekali anggukan kepala, makanan itu tertelan semua. Leo bergidik ngeri.

"Kau tau bos, aku bukan rakus. Hanya saja aku tidak suka membuang-buang makanan. Mubazir! Oh ya bos, ngomong-ngomong, kenapa kau tidak makan babi?"

"Aku jijik. Babi itu hewan paling jorok dan menjijikkan."

"Yah kau benar bos. Baiklah aku sudah selesai. Emm sekarang aku ingin dessert nya" minta Anne tanpa tahu diri.

Leo menghela nafas. Anne dan ketenangan adalah seduatu yang tidak dapat di satukan. Leo mengalah. Dia memanggil pelayan untuk membuatkan Anne dessert yang ia minta.

"Tidak usah repot-repot. Aku mau es krim avocado yang ku beli tadi

"Aku yang beli itu bodoh" bentak Leo sungguh gadis yang tidak tau diri.

"Sama saja bos. Aku kan bilang kalau itu di potong dengan gajiku bulan depan. Lagian hanya duapuluh lima dolar. Kau ini bos yang sangat pelit ternyata" Anne menyahut tidak mau kalah. Sesudah perdebatan maha panjang itu, es krim Anne datang juga.

"Heh bos. Ayo. Kau bilang kau ingin mengajak ku berkeliling" Anne memegang es krimnya dan segera berdiri meninggalkan Leo.

"Heh bodoh. Kenapa kau yang meninggalkan ku?? Kan aku yang ingin mengajak mu berkeliling. Heyy gadis bodoh... tunggu aku!" Leo berteriak-teriak mengejar Anne yang sudah jauh meninggalkan nya.

"Kau ini seperti siput bos. Lamban sekali" kekeh Anne sambil menjulurkan lidahnya saat Leo berhasil menyusulnya.

"Bukan kesini bodoh. Ayo ikut aku. Kau akan ku bawa ke tempat favoritku"

Kemudian Anne berakhir dengan di seret Leo. Sampai terkadang gadis itu tersandung kakinya sendiri. Tak berselang lama akhirnya mereka sampai.

"Tempat favorit kau bilang bos? Ini lebih mirip tempat eksekusimu yang di kantor waktu itu kan? Eh. Tunggu. Wahh apa ini bos?" Anne berjalan menuju lemari kaca. Tempat Leo biasa memajang kepala wanita yang menjadi korbanya.

Tanpa Leo duga, Anne menampar salah satu kepala wanita pajangan Leo.

"Hey.. apa yang kau lakukan. Kau bisa merusak koleksiku"

"Ah tidak bos. Hanya saja patung kepala ini mirip dengan wanita barbar yang menamparku kemarin. Kau ingat bos?"

"Itu memang dia?"

"Oh syukurlah!..... ha? Apa??? Apa maksudmu memang dia bos?" Tanya Anne bingung.

"Ya itu memang dia. Wanita yang menamparmu kemarin. Aku sudah membunuhnya. Untuk mu." Jawab Leo santai.

"Ah sudah lah bos. Kau terlalu banyak berkhayal. Mana mungkin kau masih berkeliaran di sini kalau kau membunuh orang. Sungguh bukan lelucon lucu bos!" Anne masih bersikeras tidak percaya.

"Mm benar juga ya?!" Jawab Leo sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Mana mungkin gadis di depan nya percaya kalau dia membunuh seseorang tapi tidak di tangkap polisi. Ah tapi Leo akan meyakinkan gadis itu kalau dia memang pembunuh. Ya Leo akan meyakinkan gadis itu dengan cara... membunuhnya.

"Heh gadis bodoh! Cepat duduk di kursi itu. Kau ingin merasakan di eksekusi bukan?"
Ucap Leo sambil menunjuk kursi eksekusi di tengah-tengah ruangan.

PSIKOPAT Love ME (Complete ✓✓) Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang