Dua Puluh Tujuh❤

4.7K 237 9
                                    

Warning!!! Chapter ini penuh dengan bucin. Bagi yang alergi terhadap kebucinan di harap minggir😂😆😅

***

Leo terbaring lemah dengan selang infus di pergelangan tangannya. Sebenarnya, dia tidak selemah ini. Leo lemas bukan karena kehabisan banyak darah atau trauma terkena tembakan. Tetapi Leo lemas karena jantungnya tidak berhenti maraton. Bahkan degupan jantungnya sudah seperti lari tiga kali keliling New York. Jantungnya makin berdegup keras saat Anne menyentuh setiap sel tubuhnya. Rasanya bagaikan jantungnya ingin loncat keluar.

Namun sayangnya Anne tidak menyadari hal itu. Gadis itu malah makin sering mengusap kepala Leo. Aren dan Kavin yang melihat pipi Leo memerah hanya bisa menahan tawa.

"Makanlah sedikit bos. Kau sudah kehilangan banyak darah kau harus mau makan sayur" Anne membujuk Leo agar mau makan.

Pipi Leo panas bukan main. Bahkan kini merah itu sudah menjalar sampai ke telinganya. Leo benar-benar malu tapi sepertinya Anne terlalu bodoh untuk mengerti itu semua. Leo benar-benar ingin lekas sembuh.

"Hey gadis bodoh, bisakah kau tidak berada di dekat ku? Huuff tubuh ku terasa sangat panas"

Mendengar itu Anne langsung meniup niup kening Leo yang berkeringat. Leo makin gugup. Melihat interaksi kedua makhluk tersebut, Kavin dan Aren langsung ambil langkah seribu.

"Kavin, Aren mau kemana kalian hah?" Leo berang karna kedua anak buahnya meninggalkannya.

"Sebentar bos, kami ingin memeriksa mansion kita. Siapa tahu masih ada penyusup" Kavin beralasan. Leo sudah tidak punya stok kata-kata untuk menahan kedua anak buahnya. Leo hanya bisa pasrah di tinggal berdua dengan 'si pemicu penyakit jantungnya'

"Ma...maafkan aku bos. Cuma gara-gara diriku, kau sampai terluka seperti ini" Anne tertunduk sedih.

"Siapa yang bilang ini semua karena kau?" Tanya Leo heran.

"Aren yang bilang. Aren bilang mansion kalian di serang karena mereka berpikir kalian sudah menculik ku"

"Hhhhmmm ya. Mereka menyerang mansion kami karena mereka kira kami menculik diri mu gadis bodoh"

"Maaf kan aku bos"

"Sudahlah tidak usah kau pikirkan. Lagi pula mansion itu sudah terlalu tua. Kami juga akan segera pindah. Ah ya, sebaiknya kau pindah lagi ke kamar mu. Lihat darah mu sudah naik ke selang infus. Cepat minta perawat menggantinya"

"Kau tidak marah kepada ku bos?"

"Tidak sudah sana pergi" setelah itu, Leo langsung menyentil kening Anne. Anehnya, malah jantungnya yang bergetar bukannya kepala gadis itu.

"Aduhh... baik lah bos. Aku balik ke kamarku. Cepat sembuh bos" kata Anne sambil mengusap punggung tangan Leo. Entah kenapa hatinya berdesir hangat saat bisa berdekatan dengan bos arogan itu.

***

Tidak terasa sudah lima hari Leo di rawat. Sebenarnya Leo sudah bisa pulang di hari kedua. Hanya saja entah mengapa dia merasa enggan berpisah dari Anne. Karna memang Anne harus di rawat seminggu karena cidera di kepalanya.

Setiap hari, Leo makan di suapi Anne padahal pasien yang sebenarnya itu adalah Anne. Tetapi malah Anne yang rela bolak-balik sambil membawa tiang infus agar bisa tepat waktu menyuapi Leo.

PSIKOPAT Love ME (Complete ✓✓) Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang