16. kegep Jihoon.

253 38 8
                                    

"Ba-bang Jihoon ngapain di sini?" tanya Jeongwoo.

"Lo yang ngapain di sini? bukanya Sekolah malah bolos digubuk begini." omel Jihoon.

"Bangun, udah kaya ikan cue Lo pada semua numpuk-numpuk begitu. " kata Jihoon, mereka semua pun saling menatap dan akhirnya memisahkan diri begitu sadar akan posisi nya.

"Bang walau gubuk-gubuk gini, ni tempat anti hujan badai angin ribut." kata Haruto.

yang memang Basecamp mereka ini terbuat dari asbes bekas dan beberapa triplek. bahkan lantainya saja hanya di lapisi karpet plastik yang bergambar kayu, namun prabotan di tempat mereka ini lumayan lengkap dari mulai Sofa, dispenser, sambungan Listrik kecuali Jamban soalnya ga mampu membuat Spiteng.

"Halah ni tempat kena gempa juga rubuh." sahut Jihoon.

"eitshh,Bang Jihoon gabaleh menghina tempat ini, karena ini tempat hasil karya kita berlima dengan mensisihkan duit spp setiap bulan." kata Jungwon.

Langsung di plototi teman-teman nya karena dia keceplosan membuka kartu soal uang SPP sekolahnya.

"jadi Lo semua selama ini nilep SPP, Lo juga Woo?"  tanya Jihoon.

"ya iyalah dia kan yang ngasih id—emphh" sahut Jungwon, reflex langsung Jeongwoo bekap mulutnya dan cengengesan menatap Jihoon.

Jihoon pun mengeluarkan Smirk nya sambil menaruh Tas Tupperware ungu ke meja dan mendekati Jeongwoo perlahan. Jeongwoo yang tau ini adalah pertanda buruk pun mundur perlahan sambil membawa Jungwon.

"Bang... Lo mau ngapain?"

"jangan deket-deket, gue bilangin Ayah Lo"

"Bilangin aja gue ga takut." kat Jihoon, lalu dengan cepat menjepit leher Jeongwoo dengan ketiaknya.

Jeongwoo pun melepaskan bekapannya pada Jungwon dan meronta-ronta minta di lepaskan.

"Jadi lu selama ini nilep duit SPP, stres Lo ya!! diajarin siapa Lo begitu?" omel Jihoon sambil menggencet leher Jeongwoo.

"Lepasin bang... Le-lepasin gue mau pingsan nih. Gue pingsan sekarang bodo amat." brontak Jeongwoo sambil memukul-mukul Jihoon.

"terus.... terus... terus... " sorak teman-teman Jeongwoo.

'temen ga ada adab.' batin Jeongwoo.

"Bang beneran nih gue pingsan nih, gue gabisa nafas. "

"yaudah coba pingsan."

"yaudah satu... dua... tig..." Jeongwoo menghitung namun saat hitungan ketiga Jeongwoo langsung kerkulai lemas dan jatuh ke lantai.

Jihoon yang menyadari adiknya tiba-tiba tak berdaya pun panik dan menahan Jeongwoo.

"Woo... Woo, bangun woo. bercanda Lo ga lucu." kata Jihoon menepak-nepak pipi Jeongwoo, namun Jeongwoo tak kunjung bangun.

"Woo, jangan mati dulu. gue mau bilang apa ke Bunda kalau luo mati. Jeongwoo, Yaudah maafin gue Woo maafin." kata Jihoon semakin panik karena Jeongwoo tidak bernafas.

Teman-teman Jeongwoo pun sebenarnya ikut panik namun mereka berusaha stay cool.

"wayuluh bang kita ga Ikut-ikutan ya." kata Doyoung.

Jihoon pun prustasi dan mengambil tindakan cepat dengan cara membopong Jeongwoo.

"segitu khawatirnya Lo bang ama gue." bisik Jeongwoo di telinga Jihoon saat Jihoon membopongnya.

brukk.

Jihoon pun langsung menjatuhkan Jeongwoo.

"aww anj*ing pantat gue." Ringis Jeongwoo, Jihoon langsung menarik kerah kemeja Jeongwoo dan hendak meninju Jeongwoo.

Komplotan Komplek 0304 ; kpop 04L 03LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang