17. Rencana Jeongwoo.

233 32 4
                                    

Jam menunjukan pukul 15.00,Rose kini sedang menunggu Anak-anaknya pulang sekolah di ruang tamu sambil meng-scroll Aplikasi toktak di handphonenya.

"gob*lok kali ya minta mahar sertifikat rumah di H3 nikahan, kalau anak gue di gituin gue lemparin sertifikat tanah kuburan sekaligus akte mati nya anjir"emosi Rose saat melihat unggahan Vidio di aplikasi tersebut, lalu menyeruput es kopinya karena harus. " matre bener." lanjut Rose.

grettt

Tiba-tiba suara pagar rumahnya terbuka, Rose langsung menghentikan aktivitasnya dan melihat siapa yang datang.

"Assalamu'alaikum." salam Jeongwoo, Rose langsung keluar menghampiri nya buru-buru.

"Uwo??, udah pulang nak? tadi makan ga?" tanya Rose, Sambil mengecek keadaan anaknya.

Jeongwoo pun tersenyum melihat Bunda nya begitu khawatir kepadanya.

"udah bund, tapi uangnya di tilep Bang Jihoon." adu Jeongwoo, Rose pun langsung mengelus kepala anaknya lembut.

"Aduh, kesian anak Bunda. gimana sih Abang, yaudah Uwo mau makan apa? mau makan di luar?" tanya Rose, Jeongwoo terkekeh.

"gausah Bunda, makan masakan Bunda aja." kata Jeongwoo, Rose cengengesan.

"Bunda belum belanja, tadi bahan nya di masak semua." kata Rose, Jeongwoo langsung mengubah Ekspresi menjadi datar.

"ya-yaudah gapapa Bund." kata Jeongwoo, hendak masuk kerumah nya namun di tahan Rose.

"Maafin Bunda ya Woo, Bunda salah. bener kata Uwo Bunda ga boleh Egois." kata Rose, Jeongwoo pun melepaskan tahanan Bunda nya dan menatap Bunda nya dengan berkaca-kaca.

"Bun—hiks..., gapapa maafin Uwo juga. Uwo salah udah diemin Bunda, teriakin Bunda, ngatain Bunda egois." tangis Jeongwoo pecah.

Jeongwoo menangis sambil mengucek-ngucek matanya membuat Rose tertawa kecil karena anaknya terlalu gemas, Rose pun sadar anaknya ini memang sudah besar tapi di matanya tetap Bayi yang belum dewasa, dirinya heran kok Bisa-bisanya Jeongwoo jatuh cinta secepat itu.

Rose menahan ucekan tangan Jeongwoo, lalu menggenggam tangan anak keduanya itu.

"Iya Bunda maafin, udah jangan nangis. cowok kok nangis katanya mau jadi pacar Liz." ledek Rose.

"Uwo gamau nangis ta-dinya Hiks.., ta-tapi Bunda ngomong gitu, air mata Jeongwoo jadi jatoh sendiri." kata Jeongwoo, Rose mankin ketawa karena ini terlalu lucu.

Rose pun memeluk Jeongwoo hangat, lalu menepuk-nepuk punggung anaknya itu.

"udah sekarang berhenti nangisnya, mandi sono terus nanti kita cari makanan ya, seterah Uwo mau makan apa." kata Rose, Jeongwoo pun mengangguk, melepaskan pelukan Bunda nya dan masuk kedalam rumahnya.

Rose menatap punggung anaknya yang menjauh sambil tersenyum Bangga.

"badan doang gede, tapi masih bloon." gumam Rose, lalu masuk ke dalam rumahnya.

tampa Rose sadari kegiataan mereka ternyata di pantai oleh Jennie yang kini sedang berada di balkon lantai dua rumahnya. Jennie tersenyum lega melihat adegan kedua Ibu dan anak itu yang sudah berdamai.

"Nah gini dong enak kan liatnya, kelar satu." gumam Jennie.

"ohh iyaa laporan, harus laporan." kata Jennie Lalu merogoh Handphone nya yang berada di saku daster nya dan menghubungi teman-temannya tentang kabar tersebut melainkan grup whatsapp mereka.

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*

Siang kini sudah berganti malam, keluarga Liz kini tengah makan malam bersama. keadaan nya sebenarnya tidak terlalu canggung karena Chaehyun dan Junkyu seperti biasa selalu ribut, namun hal tersebut sudah menjadi hal biasa bagi keluarga mereka. yang tak biasa hari ini adalah Liz yang diam tak bersuara dan tampak tidak nafsu makan sejak 2 hari lalu.

Komplotan Komplek 0304 ; kpop 04L 03LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang