06

2.4K 213 0
                                    

keesokannya, ainsley pergi menemui ratu, karna dirinya kemarin menerima sebuah surat dari ratu yang memintanya datangan kesebuah acara teh yang sering di adakan oleh para bangsawan.

ainsley pergi dengan pengawal dan maid yang sudah di perintahkan menjaganya.

ainsley duduk di kereta kudannya sendirian.

sedangkan carly, berada di luar ,mengendarai kuda.

ainsley membuka tirai yang menutupi pemandanganya itu.

ainsley menatap takjub dengan keindahan alam ini

jujur ia sangat tenang berada di alam ini, dan ia cukup senang juga ada keluarga yang sangat menyayanginya.

tak lama keretannya berhenti.

pengawal carly, membuka pintu kereta lalu mengulurkan tangannya untuk di gapai sang lady ainsley.

"lady ainsley" seru ratu, yang sedari tadi secara pribadi menunggunya.

ainsley melihat ratu langsung membungkukan tubuhnya, sebagai tanda hormat.

"salam ratu, semoga ratu di lindungi setiap saat oleh sang dewi matahari" ucap ainsley memberi salam,walaupun masih agak gimana gitu.

sang ratu terkekeh mendengar salam ainsley.

"semoga dewi matahari juga melindungi mu, baiklah mari masuk lady ainsley, sedari tadi aku sudah menunggu mu" ucap sang ratu menarik tangan ainsley.

"maaf kan hamba karna sudah membuat ratu menunggu" ucap ainsley merasa bersalah, juga jadi formalitas aje.

dalem hati ainsley terdalam, ia tak perduli, siapa suruh tungguin dia?, dia aja ga pernah yuruh kan?,yeheh.

sang ratu mengangguk sebagai jawaban.

"ayo pangeran sudah menunggu mu di dalam" ujar ratu menarik tangan ainsley.

ainsley bingung, pangeran katanya? mengapa pangeran menunggunya??.

apakah tubuh asli ini mempunyai masalah dengan sang pangeran?? atau temannya???, wah ainsley pusing menerka nerka

jadi ia pasrah saja saat di tarik.

"anak ku yang paling tampannn" teriak sang ratu melambaikan tangan ke pada putrannya.

pangeran  yang merasa di panggil, menoleh ke sumber suara

ia melihat sang ibu sedang menggandeng seorang anak kecil yang imut

sedangkan ainsley terpesona dengan ketampanan visual krakter dunia ini.

"ada apa ibu?" tanya pangeran saat sudah berhadapan dengan ratu dan anak kecil imut didepannya ini

sang ratu tersenyum.

"tidak ada, hanya saja lady ainsley ingin bertemu dengan mu" ucap sang ratu.

ainsley tercengang dengan perkataan ratu, ia tak pernah ingin bertemu dengan pangeran.

tadi ratu mengatakan pangeran lah yang ingin bertemu dengannya, dan sekarang malah sebaliknya.

dengan perasaan dongkol, kaget, dan linglung, ainsley membungkukan badannya.

"salam pangeran mahkota, semoga anda di lindungi dewi matahari" salamnya.

pangeran mengangguk sebagai jawaban.

"ada apa mencari ku?" tanya nya, ainsley tegak kembali, lalu menatap ratu dan pangeran bergiliran

dan kedua orang itu menatapnya juga.

sang ratu yang tersenyum dan pangeran yang menatapnya biasa saja.

"ah itu, aku anu" ainsley bingung akan mengatakan apa, ia saja tak ada keinginan bertemu dengan bocah tampan ini.

"dia ingin bermain dengan mu pangeran", bukannya ainsley yang menjawab, melainkan sang ratu, "benar bukan lady ainsleh?" tanya ratu tersenyum penuh makna.

ainsley kaget dengan perkataan ratu lagi, sekarang dia terlihat sekali sedang kaget.

ratu menahan tawannya melihat ekspresi menggemaskan ainsley.

"haha aku bercanda, sebenarnya ibu lah yang menyuruh lady ainsley datang untuk bermain dengan mu" ratu menaruh 1 tangannya di pipi dengan raut wajah sedih di buat buat.

"ibu kasihan melihat putra ibu yang satu ini tidak mempunyai teman" lanjutnya dengan tampang sedihnya itu.

"aku punya teman ibu" jelas pangeran.

"siapa??, pengawal mu itu??" tanya ratu dan di angguki pangeran.

"hohhh tidakk itu berbeda sayang, ibu hanya ingin kau bermain dengan umur sebaya mu!!" ucapnya dramatis.

ainsley yang melihat itu mengernyit aneh melihat perilaku ratu di kerajaan ini.

"baik,baik lah ibu,aku akan bermain dengan lady-" ucapnya ia sengaja potong karna tak tau nama anak yang di bawakan oleh ibunya.

"ainsley pangeran" jawab ainsley mengerti kalau pangeran tak mengingat namanya.

"ah! iya lady ainsley.
aku akan bermain dengannya ibu, jadi ibu tak perlu bersedih lagi" pasrah pangeran.

ratu mengangguk, mengambil sapu tangan nya lalu mengelap tangis buayannya, yang tak ada air nya itu.

"kalau begitu kalian bermain lah, ratu ini akan pergi ke raja tersayangnya dada kalian yang akur ya untuk kebaikan masa depan kalian" ratu melambaikan tangannya untuk berpamitaan

lihatlah, ratu itu tak ada cerminan seorang ratu.

pangeran melihat ibunya sudah pergi menghela nafasnya, lalu ia menatap ainsley yang sedang menatap punggung ibunya.

"lady" panggil pangeran.

ainsley tersadar dari lamunanya, ia langsung menatap pangeran.

"iya pangeran?" jawab ainsley.

"ayo bermain" ajak nya lalu berjalan duluan meninggalkan ainsley yang cengo.

ainsley yang tersadar tertinggal langsung mengejar pangeran.

AINSLEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang