02

3.2K 244 1
                                    

"nghhh" lenguh seorang wanita

yah wanitanya kesya, kesya sekarang ia menatap langit langit ruangan itu, ia ternyata masih berada di tempat ini.

"gw dimana si" kesalnya, tapi dirinya masih lemah, tak bertenaga.

dan lagi lagi yang mengetuk pintunya.

kesya menoleh ke arah pintu

jangan bilang lagi lagi akan ada drama teriak teriakan, kesya tak mau kupingng nya jadi budeg gara gara denger teriakan mulu

seorang wanita membukan pintu itu, dengan tersenyum padannya dengan tulus.

tak ada acara teriak teriakan lagi, kesya bersyukur, telingannya selamat.

"sudah bangun??" tanya orang itu pada dirinya.

iya iya lah pada dirinya, soalnya tak ad orang lain lagi selain dirinya dan orang itu di dalam ruangan ini, dan juga orang itu menatapnya terus terusan.

kesya mengangguk menjadi jawabnnya.

orang itu lalu duduk di samping kesya yang tertidur lemas di ranjangnya.

orang itu tiba tiba saja mengelus surai rambut kesy dengan sayang, lalu mengecupnya

"jangan buat ibu khawatir seperti ini sayang, ibu tak bisa, ibu tak sanggup melihat mu terbaring lemah seperti ini"

"ibu ingin, kamu ceria lagi, berlari lari di mansion lagi seperti dulu" ucap orang itu.

ah.. kesya jadi mengingat sekelebat ingatan yang masuk tadi di kepalanya, yang sangat teramat sakit.

yang dia ingat, wanita yang sedang menatapnya ini adalah seorang ibu dari perempuan cantik berambut pirang itu.

"ibu.." ucapnya lirih, membuat orang yang di sampingnya kaget

"ada apa ada apa sayang, kamu butuh sesuatu?!, katakan pada ibu, ibu akan mengabulkannya, asalkan kamu sehat sayang" ucapnya memegang tangan kesya.

kesya kaget saat dirinya mengucapkan kata ibu tadi.

itu bukan dirinya yang bicara, dia bersumpah bukan dirinya yang berbicara, tapi mulutnya sendiri  tiba tiba mengeluarkan lirihan itu.

apakah bibirnya mempunyai nyawa?? pikirnya

sial, disini membuat kesya berfikir stres saja.

kesya merasa aura ke ibuan dari orang yang memegang tangannya ini merasa terharu.

kesya menggeleng menjawab ucapan wanita tadi.

"aku hanya ingin berjalan jalan" ucap kesya, dengan berusaha bangun dari ranjangn ini, tapi dirinya tak mempuanyai tenaga.

badannya di cegah oleh orang itu.

"jangan memaksakan sayang, badan mu baru sehat, nanti kamu sakit lagi ibu tak ingin itu" ucap wanita itu khwatir.

"sekarang kamu makan dulu, ibu akan menyuapi mu dan tentang kamu yang ingin berjalan jalan, besok pagi ibu akan mengajak mu berkeliling di luar mansion lagi, jadi kamu harus istiraht dulu ya" ujarnya dengan senyum hangatnya.

kesya yang melihat itu mengangguk saja, dalam hatinya ia sangat senang mendapatkan rada kasih sayang seorang ibu lagi, walaupun ini bukan ibunya.

lalu wanita yang mengecap dirinya ibu itu, menyuapi kesya dengan sangat hati hati dan penuh kasih sayang..

AINSLEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang