11

1.8K 142 1
                                    

"ratu duchess sudah datang" ucap pelayan berbisik pada ratu.

"ah! sudah datang rupannya, suruh saja masuk" ujar ratu, lalu di angguki sang pelayan lalu izin mengundurkan diri.

"siang ratu, countess dan marchioness semoga kalian di lindungi oleh dewi matahari" salam duchess dan di ikuti ainsley.

countess, dan marchioness membalas salam duchess.

sedangkan ratu, sumringah melihat ainsley ikut bersama duchess

"wah.... lady ainsley kita bertemu lagi" ujar ratu menghampiri ainsley.

"salam ratu senang bisa bertemu lagi" senyum ainslye sangat manis di hadapan ratu.

"unyunyunyuuuuuu kau menggemaskan sekali, rasannya ingin ku angkat kau menjadi putri ku" gemas ratu, mencubit pipi ainsley.

ainsley mengaduh kesakitan.

duchess menatap ratu nyalang.

ratu merasa ada arwa yang tidak sedap, cepat cepat melepaskan tangannya yang berada di pipi tembam ainsley.

ainsley mengusap usap pipinya yang ke merahan.

"haha, maafkan ratu mu ini ainsley, sangking imutnya kau, aku jadi gemas haha" tawa menggelegar ratu, sengaja mengalihkan arwa tak sedap dari sang duchess, atau kawannya itu.

"ayo kita duduk" persilahkan ratu pada temannya dan anaknya itu

"terimakasi ratu" ujar duchess.

ratu mengangguk.

"kau ingin apa sayang?" tanya ratu, yang berada di sebelah ainsley.

"aku?"tanya ainsley.

"iya, kau ingin makan? ku beri tau saja dessert disini enak kau tidak ingin mencobannya?" tanya ratu lagi.

ainsley mengetuk ngetuk dagunnya berfikir.

sepertinya itu kebiasan ainsley kalau sedang berfikir ya.

"hmm... aku ingin..., apa pun!! yang penting berbau coklat yang nikmat" ucap ainsley sumringah saat membayangkan banyak makanan coklat.

ratu mengangguk dan memanggil seorang pelayan, untuk membawakan apa yang diingin kan ainsley.

saat sudah datangan, ainsley memakan makanannya dengan cekatan, sesekali mendengar rumpian mak mak kerajaan ini.

"ainsley jangan terlalu banyak memakan coklat itu, nanti gigi mu sakit" peringat sang duchess.

ainsley mengangguk saja.

nanti bisa sikat gigi toh.

"jadi apakah benar berita berita yang ku dengar dari pelayan ku, tentang anak baron yang hamil itu??" tanya countess.

"ya begitulah, aku juga mendengarnnya dari pelayan pribadi ku bahwa anak baron, licia sedang hamil di luar nikah dengan kerajaan sebelah" ucap marchioness ikutan.

"bagaimana menurut mu ratu? duchess? bagaiman tanggapan mu tentang ini?" tanya countess.

"ya.. kita tidak tau itu benar atau bukan, jika memang itu benar, biarkan lah itu urusan mereka, tidak merugikan kita juga kan?" ucap duchess

"iya benar kata duchess kita satu ini, itu bukan urusan kita, nah sekarang urusan kita bagaimana jika kita menjodohkan anak anak kita? HAHAHA" tanya ratu tertawa.

"bagaimana maksud mu ratu?" tanya marchioness.

"ya kita kan mempunyai putra dan putri yang tampan, bagaimana kalau kita menjodohkan mereka saja?" ucap ratu lagi, menatap duchess dengan menaik turun kan alisnya.

duchess menghela nafasnya.

"kalau kalian ingin menjodohkan putra putri kalian, silahkan saja, aku tak ingin berbesanan dengan salah satu dari kalian" ucap duchess membuat ratu mendengus.

"oh~ kau jahat sekali duchess" ucap countess.

"yah begitulah aku, kalian mengenalku bukan, aku duchess sang penjahat kegelapan" lawak duchess.

"dih" ucap marchioness.

"hahahaha" lalu mereka tertawa,sedangkan ratu menatap ainsley.

ainsley yang tak mendengar omongan mereka dan sibuk makan dengan lahap merasakan tatapan, ia pun menoleh

ia menatap ratu seolah bertanya ada apa menatapnya dengan pipi menggembung itu yang di isi dengan makanan coklat di dalamnya.

ratu mengalihkan tatapannya pada duchess

"mengapa kau tak ingin menjodohkan anak mu??" tanya ratu, lalu meminum teh nya dengan anggunly

duchess menatap temannya itu.

apa apaan ini, bukan kan mereka sedang bercanda?.

"hm tentu saja itu untuk putri ku, mengapa aku harus menjdohkan putri ku, kalau orang yang menjadi suaminnya kelak tak mencintai putriku atau sebaliknya, untuk apa itu, aku hanya ingin kesenangan putri ku" ucap duchess panjang lebar.

countess dan marchioness bertepuk tangan dengan ucapan duchess.

"ini lah duchess kita!" seru countess.

"hebat hebat, memang pantas kau di panggil duchess yang bijak" ujae marchioness.

duchess ternyum bangga.

ratu berdecih melihat duchess, lalu ia kembali menatap ainsley yang melihat mereka kebingungan.

"nak ainsley, apakah kau menyukai pangeran?" tanya ratu, pada ainsley dengan senyuman, yang entahlah..

semua menatap ratu dan ainsley.

ainsley tersedak mendengar perkataan ratu.

mengapa tiba tiba???.

*****

AINSLEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang