14

1.5K 130 0
                                    

"ainsley kenalkan nama mereka, woi! cepat beritahu nama kalian" suruh alice.

"Perkenalkan nama saya Philip Ernest, anak dari Marquest,,salam kenal nona Belinda"

"perkenalkan juga nama saya Alber Bernard anak dari count,,salam kenal nona belinda"

ainsley mengangguk.

"salam kenal juga, jangan terlalu formal begitu" ucap ainsley.

"hm... apakah cuman kita ber 4 saja? alice?" tanya ainsley saat tak melihat sapa pun lagi selain mereka

"oh sebanarnya pangeran dan putri akan kesini, tapi aku tak tau mereka akan datang atau tidak, yg jelas Arsenio tak akan datang" ucap alice menjelaskan.

"kau tau banyak ya alice" ujar ainsley saat mendengar ucapan ainsley.

alice mengucek hidungnya bangga.

"heheh alice gitu lowh" ucapnya bangga.

"kau menjijikan seperti itu alice" ucap albert.

"kau sangat tega mengatakan adik mu yang cantik ini menjijikan huhu, aku sedih sekali ainsley" ucap alice mendramatis memeluk lengan ainsley.

"hm? kalian bersaudara?" tanya ainsley.

"ya!! kami saudara kandung, aku sudah bilang bukan nama belakang ku, aku ambil dari keluarga ibu ku, sementara kakak ku yang jelek ini, mengambil nama belakangnya dari ayah ku" jelas alice.

"ohhhh bisa seperti itu ya" seru ainsley.

"ya bisa saja hehe"

"ngomong ngomong kau akan daftar ke akademi ainsley?" tanya alice

"hm? akademi?" jawab ainsley.

"ya, akademi tahun ini akan di buka lagi, aku akan daftar, kau tak ikut?" tanya nya.

"eeee sepertinya aku akan ikut" jawab ainsley.

"yess kau harus ikut ainsley, nanti kita bisa satu ruangan dan kita bisa sekelas hahaha pasti itu sangat seru" senang alice sendirian.

ainsley berfikir, sepertinya akademi itu sama dengan sekolah.

"ya pasti seru" ucap ainsley.

"kalau kalian benar akan masuk, aku yang akan menjadi senior kalian dan philip" bangga albert.

alice berdecih, ia baru ingat akademi yang akan ia daftar sama dengan sang kakak, pasti masa sekolahnya tak seindah yang ia fikirkan.

"semoga kita tidak bertemu disana" lirih alice.

"apa yang kau gumamkan alice?!" albert menatap nyalang alice.

"tidak ada" jawab alice

"kau-" ucapan albert terpotong kala, seseorang masuk dengan di kawal dengan beberapa pengawal.

"kalian boleh pergi" ucapnya setelah itu para pengawal itu izin undur diri.

"kalian sudah menunggu lama?" tanya nya dengan senyum yang dimana matanya menjadi seperti bulan sabit, sangat manis.

mereka semua berdiri menyambutnya, terkecuali ainsley yang hanya ikut ikutan saja tak paham.

"semoga dewi matahari melindungi pangeran" salam mereka,ainsley juga hanya ikut membungkuk saja.

"semoga kalian juga di lindungi dewi matahari" balas pangeran, lalu berjalan menuju mereka.

"ayo acaranya kita mulai" ujarnya, duduk di tempat yg sudah di sediakan.

mereka semua lalu duduk melingkar.

"arsenio tidak datang?" tanya nya saat melihat salah satu temannya tak datang.

"ia katanya tak bisa datang karna ada urusan penting,ia titip salam maaf untuk mu pangeran" ucap philip.

"selalu saja sibuk ckck" dengus nya.

"hm ada wajah baru rupanya, kau pasti anak bibi aurora bukan? nama mu ainsley bukan?" tanya nya pada ainsley yang masih blenk.

"oh ah! iya nama saya ainsley pangeran" ucapnya gelgapan.

pangeran terkekeh.

"kau sangat cantik ya, tak seperti yang ku bayangkan" ucapnya menempong dagu menatap ainsley lekat lekat.

ainsley yang di tatap menahan rasa gugupnya.

ngapa dah ni bocah, batinnya.

"haha terima kasi pangeran" ucap ainsley.

"mulai lagi sifat playboynya" bisik alice pada albert

ainsley dan pangeran mendengar bisikan itu.

ainsley menatap canggung pangeran.

ekehm

pangeran berdehem.

"sepertinya nona alice harus belajar cara berbisik yang baik ya" ucap pangeran menatap alice yang menyengir menatap ke arahnya.

"hehe aku sangaja agar ainsley mendengarnya" jujurnya.

"dasar adik bodoh!" seru albert,menatap adiknya yang sangat jujur di luar batas ini.

>>>>

AINSLEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang