24 (tersipu?)

764 75 0
                                    

1 bulan telah berlalu, misi² mos nya sudah selesai 2 minggu yang lalu.

1 minggu sebelumnya ada festival penyambutan murid baru.

dan 1 minggu kedepan mereka sudah belajar biasa.

dan minggu itu hari ini.

"halo semuannya selamat pagi" sapa seorang guru memakai baju formalnya menuju meja paling depan,yang sudah di sediakan untuk guru.

ia hanya menaruh buku yang ia bawa lalu berjalan ketengah papan tulis.

"hai semuanya perkanal nama ibu karina salam kenal" ucap guru wanita itu dengan semangat.

"wah wajah wajah baru ini sangat tampan dan cantik cantik ya"

"nah ibu pengen tau ni nama nama kalian siapa,nanti ibu panggil namanya nyahut ya" lanjutnya

semuannya mengangguk.

absen 1 persatu di panggil sampai pada ainsley.

"ainsley belinda"

"ainsley bu" jawab ainsley,karna hanya nama panggilan saja di panggil.

guru itu mengangguk lalu seterusnya mengabsen murid²nya sampai selesai.

"wah nama kalian itu sangat cantik dan tampan seperti nama kalian,oh ya ibu belum memberitahukan bukan? ibu mengajarkan apa?, ibu mengajarkan pelajaran tentang tumbuhan,ibu kesini cuman memberikan materi sedikit saja untuk hari pertama kalian" ucap buk karina.

"baiklah ibu akan mengajarkan sebuah tumbuhan bisa di jadikan obat obatan" ucapnya lalu mengambil sebuah tumbuhan besarnya segenggaman ainsley.

ainsley mengernyit sepertinya pernah ia lihat tumbuhan itu.

seperti rempah rempahan yang sering ia pakai dulu.

"tumbuhan ini bisa di jadikan obat obatan baik untuk tubuh kalian,tumbuhan ini bernama ginger, dia juga mempunyai bahan kimia yang mengandung senyawa kimia antara lain oleoresin 2,39 - 8,87 %; minyak Atsiri 0,78 - 4,80 %; Gingerol 0,49-1,37 %, Shogaol, Zingeron, Pati 39-45 %, Serat 5,60-8,60 %, Vitamin dan mineral" jelas guru wanita itu.

hari pertama saja penjelasannya mengasah otak sekali,apalagi hari hari berikutnya anjer.

"aduh kepala gww" gumamnya,otaknya nyut nyutan mendengar penjalasan guru karina itu.

oh ya tempat duduk mereka sudah di atur,jadi ainsley bersebelahan dengan asher.

mereka berdua juga cukup dekat setelah kejadian di rooftop itu.

asher jadi tak julid banget sama dia,walaupun agak dingin² dikit.

"kau kenapa?" tanya asher berbisik.

ainsley menoleh ke arah asher yang tak menatapnya melainkan menatap kedepan.

"tidak ada,kepala ku hanya pusing sedikit saja" ucap ainsley menelungkupkan wajahnya di tangannya.

asher akhirnya menatap ainsley yang berusaha tak mendengar penjalasan rumit guru itu.

asher menepuk nepuk kepala ainsley,ia fikir dengan begitu rasa pusing yang di rasa oleh ainsley akan mereda.

bukannya mereda,mereda sih mereda tapi buat ainsley di sana sedang mengigit bibirnya menahan teriakannya.

bagaimana tidak,seumur hidup ia tak pernah di pat pat oleh lawan jenisnya,apalagi seumuran.

ok fine emang asher umurnya 15,dan ainsley a.k.a kesya aslinya berumur 17, tapi kan ia sedang memasuki tubuh seorang bocah 15 tahun,jadi umur mereka sama kan?.

dan yakkkk!!!.

sekarang asher bukan hanya ngepat pat kepala ainsley sekarang malah mengelus elus rambut ainsleyyyy.

ainsley memegang tangan nakal itu,lalu kembali duduk menatap asher yang juga menatap nya.

"jangan begitu..." lirih ainsley.

asher mengangkat alisnya 1.

"kenapa?" tanya nya.

ainsley mengigit bibirnya lalu memalingka wajahnya yang memerah.

asher melihat telinga ainsley yang memerah mengernyit.

"apakah itu gatal?"tanya nya memegang telinga ainsley.

tubuh ainsley seperti tersengat listrik saat asher memegang telingannya dan mengelusnya.

ainsley kembali memegang tangan asher.

"geli asher.." lirihnya menatap asher malu malu.

asher terkekeh saat melihat wajah imut ainsley.

tunggu imut??!!.

"baiklah baiklah aku akan berhenti" ucap asher lalu manarik lengannya.

ainsley yang masih di tatap oleh asher memalingkan wajahnya kedepan, sengaja memfokuskan dirinya pada guru di depan yang masih nyerocos tentang tumbuhan gringer itu.

Gringer [jahe]

ia sangaja mensibukan dirinya mendengar bu karina,karna tak ingin berlalu dengan ke degupan jantungnya yang semakin cepat.

gw keknya lagi kenak penyakit jantung

fikirnya saat memegang dadanya yang sangat kencang.

ia berharap asher tak mendengar detak jantung nya yang sangat berdegup kencang itu.

asher yang melihat gelagatan ainsley mengedikan bahunya acuh,kembalu menatap kedepan,tapi tak berlalu lama rasa kantuknya mulai muncul.

ia memutuskan tidur menghadap pada ainsley.

ainsley yang melihat wajah tenang damai asher tersenyum.

ia mengelus pipi asher.

tak tau saja sang empu sebenarnya terbangun oleh elusannya itu,tapi bukannya membuka mata,ia malah menikmati elusan yang halus itu.

AINSLEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang