28 (membahas apa?)

610 59 3
                                    

"merapat lah ainsley" ujarnya.

"e-e pangeran i-ini sedikit...-"

"jangan memanggil ku pangeran disini kita berada di akademi jangan terlalu memanggil ku seformal itu,panggil saja kenneth" ujarnya.

"hai kenneth lama tidak bertemu" celetuk arsenio.

kenneth melepaskan rangkulannya lalu menatap arsenio.

"ya sudah lama,kau kemana saja?" tanya nya.

"tidak ada hanya berkeliling kekaisaran" jawabnya.

"kau selalu begitu, bagaimana dengan philip aku tak pernah melihatnya" tanya kenneth saat melihat 3 orang yang seharusnya selalu bersama sekarang kurang 1 orang.

"oh philip si maniak pedang itu tentu saja mengasah pedangnya, entah terbuat dari apa otaknya,selalu memikirkan pedang pedang saja,lama lama ku nikah kan saja ia dengan pedangnya itu" kesal arsenio.

"haha aku setuju" tawanya.

"HEH kenneth! kau ini datang datang menggebrak meja tak ada etika sekali kau ini,lihat wajah ku terkena nasi di nampan mu itu,bukannya meminta maaf malah bercoloteh dengan teman mu yang gila itu" sinis alice,yang sedang menghapus bekas bekas nasi yang berada di wajahnya.

albert melihat adiknya dan benar saja apa yang di katanya.

"wajah mengesalkan mu cocok di rias dengan nasi itu" celetuk albert

alice menatap kesal kakaknya.

"ainsleyyy lihatlah kak albert ia menghina kuuu" rengek alice.

"cup cup cup tidak apa nanti kita pukul pantat dia oke" seru ainsley.

membuat arsenio kembali tertawa.
entah mengapa saat mengucapkan pantat ia ingin tertawa saja.

"aku akan membantu mu menampar bokongnya" ucapnya berseru senang

"AKU JUGA!!" seru alice juga.

"pantat? bokong?" renyit kenneth.

"iya bahasa baru yang di buat oleh ainsley,pantat=bokong,haha nama itu lucu tapi bagus" jelas arsenio.

"begitu aku mengerti" angguk² kenneth.

sedangkan albert menatap kesal arsenio dan alice.

tidak adik dan sahabatnya sama saja ingin di mutilasi.

"dari pada itu,akan ku penggal dahulu kepala kalian sebelum menampar bokong ku" kesalnya.

"ampunnnkan hamba tuan,, hamba tak berani" ucap alice 🙏.

"ck jangan berdrama habiskan makan mu!!" titah albert kesal,alice cekikikan,ia berhasil membuat kakaknya marah.

"asher kau mau ini? aku tak suka" ucap ainsley menawarkan sebuah daging yang ia rasa tak enak.

kenneth dan albert menoleh ke arah ainsley dan asher.

"kau tak suka?" tanya asher, ainsley mengangguk.

"rasanya asin" jujur ainsley.

"baiklah akan ku am-" perkataan asher terhenti kala kenneth dan albert ingin mengambil daging yang akan ainsley berikan pada asher.
bersamaan dengan garpu mereka.

"biar aku saja yang memakannya ainsley!" ucap albert.

"biar aku saja,aku menyukai daging yang ini" ujar kenneth.

ainsley cengo,mengapa mereka berebutan.

"eee kalau kalian suka sekali dengan makanan ini kalian bisa membagi 2 jangan berebut" ujar ainsley menangani.

albert menatap kenneth nyalang dan kenneth tentunya tak kalah nyalang.

ainsley memisahkan garpu mereka berdua,ainsley lalu memotongnya menjadi 3 bagian.

ia berikan pada albert,kenneth dan asher.

"mengapa kau merebutkan daging itu? bukannya kau tak menyukainya?" bisik arsenio pada albert.

"diamlah.detik ini aku menyukainya" bisik albert.

arsenio mengernyit apa apaan coba.

"apakah enak?" tanya ainsley.

"enakk" jawab kenneth dan albert bersamaan.

dan asher tentunya biasa saja.

"oh bagus lah kalau kalian suka,makanannya jadi tidak terbuang sia sia" seru ainsley.

"seharusnya tadi kau berikan saja pada ku ainsley" celetuk alice.

ainsley menoleh pada alice.

"kau juga menginginkan daging itu?" tanya nya.

alice menggeleng.

"tidak hanya saja saat melihat mereka berebutan aku ingin juga" jawabnya jujur.

ainsley menatap datar alice.

"ku kira kau mau karna lapar "dengusnya.

alice menyengir.

lalu mereka makan dengan di selingi tawa dan pembicaraan.

ainsley menatap fisual fisual orang² dimensi ini.

tidak ada pahatan yang jelek sedikit pun,mereka sempurnaa.

sangkin sempurnan nya ainsley jadi minder berada di dekat mereka,ia yang dulu mungkin tak pantas duduk di antara mereka.

AINSLEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang