20 (sebuah alasan)

1K 82 0
                                    

"apakah semuanya sudah berada di sini?" tanya seseorang yg berjabat sebagai osis di akademi.

alice ia sedang gusar mencari temannya yg tak terlihat sedari mereka berpisah ke kamar masing².

"ainsley kau dimana?!..." gumam alice.

albert yang juga berjabat sebagai osis disana, melihat adiknya dengan aneh,saat melihat alice celingak celinguk sedang mencari seseorang.

albert menghampiri alice,ia menepuk pundak adiknya itu yg tak menyadari keberadaanya.

"ah!!" kaget alice.

alice menoleh ke albert, mengetahui kakaknya lah yg mengagetkannya,ia menggeplak tangan kakaknya yg masih bertengker di pundaknya.

"kau kenapa?,sedari tadi aku melihat mu tak bisa diam" ucap albert.

"kak... bagai mana ini" lirih alice cemas

"kau kenapa?" tanya albert bingung.

"sini aku bisikan sesuatu" suruh alice membisikan sesuatu pada telinga albert.

"apa?! nona belinda tak terlihat semenjak kalian berpisah mencari kamar kalian?!" kaget albert dengan berbisik.

"iya! makanya aku cemas, tolong kak carikan aku ainsley,nanti akan ku berikan koin ku 50 pada mu!" ucap alice.

"bagaimana dengan 100 koin?" tawar albert.

"kak!,apakah kau memeras ku?" kesal alice.

"haha aku bercanda,adik ku ini sangat cepat marah,baiklah kau tunggu saja disini,fokus lah pada osis di depan,akan ku carikan nona belinda untuk mu,tanpa harus membayarku" ucap albert lalu pergi.

alice yg melihat itu menatap aneh kakaknya.

"apakah dia sedang kerasukan?" gumam alice.

ah sudahlah dirinya akan menyerahkan semuannya tentang ainsley pada kakaknya, ia percaya kakaknya akan menemukan ainsley.

sedangkan orang yg sedang di cemaskan sedang ngorok di dalam kamarnya.

ia lupa ada acara sore ini untuk murid murid baru akademi kekaisaran ini.

"nghhh" lenguhnya.

ia mengedip ngedipkan matanya untuk menetralkan matanya yg buram.

"hm.." ia duduk untuk mengambil nyawanya yg hilang saat tidur tadi.

"jam berapa dah.." gumamnya melirik sana sini.

ia menggaruk kepalanya yg gatal.

"gw dimana dah" herannya saat nyawanya setengah terkumpul.

ia lalu termenung sedang menerka nerka.

"sebentar bukannya gw lagi di akademi?, sialan! ini udh jam berapa!! gw kan harus ikut mos nih sekolah! adohhh gimana ini!!" gusarnya saat dirinya sudah mengingat nya.

ainsley lalu buru buru mengambil baju yg sudah di sediakan di lemarinya.

ainsley tak mandi dirinya hanya mencuci muka saja,dan memakai riasan sedikit.

"baiklau ini lumayan,gw harus pergi atau gw bakal di hukum kek waktu gw mos pas sma waktu itu!!" takutnya,lalu bergegas keluar dari kamarnya.

"semoga gw ga telat!!"doa nya.

dirinya berlari cukup kencang.

dirinya berpapasan dengan orang yy di tugas kan untuk mencarinya.

"nona belinda!" panggilnya.

ainsley yg merasa di panggil menoleh,memberhentikan aksi larinya.

"eh tuan albert?" kaget ainsley.

albert mendekat pada ainsley.

"kau dari tadi di mana?,alice lelah mencari mu nona, lebih baik sekarang kau cepat cepat ikut dengan ku ke tempat murid murid yang baru" ucap albert di angguk patuhi ainsley.

toh dia juga ga hafal jalan akademi ini, dia juga asal lari aja tadi,siapa tau nyampek.

kan intinya tempat rame orang.

mereka lalu sampai di tempat yg sudah di janjikan.

"albert kau darimana saja?,dan siapa ini?apakah dia murid baru??" tanya seorang pria dengan menatap ainsley dengan tajam.

"mengapa kau telat nona?" tanya nya dingin.

ainsley yg melihat itu menelan ludahnya kasar.

masak dia mau bilang yg sebenarnya,kalau dia tadi lagi enak enaknya ngorok.

"eee itu.."

"dia tadi membantuku menaruh buku di perpustakaan, karna itu dia terlambat" jawab albert cepat

ainsley mendengar kebohongan itu menatap albert kaget.

ia berbohong pada temannya untuk dirinya, huhu ainsley sampai tersentuh.

"apakah benar itu?,nona?" tanya pria itu menatap ainsley dengan curiga.

"tentu saja benar!,senior apakah kau tak mempercayai teman mu?,tadikan albert sudah mengatakan,aku menolongnya menaruh buku buku di perpus,kau tak mempercayai omongannya senior wahhh benar benar senior.." lirih ainsley.

senior pria itu menatap datar ainsley.

"kau sebaiknya cepat cepat masuk barisan mu,atau akan ku berikan kau hukuman,karna terlalu banyak berbicara!" cercah orang itu,dengan tatapan membunuh.

ainsley lagi lagi menelan ludahnya kasar.

"baiklah senior tampan,terima kasih sudah tak menghukum ku, baiklah sampai jumpa senior,tuan albert" pamit ainsley.

setelah ainsley pergi senior pria itu menatap albert.

"tadi kau berbohong bukan albert?" tanya nya.

"kau tau ternyata" ucap albert santai.

"mengapa kau melindungi wanita itu?,apakah dia kekasih mu?" tanya nya menggoda albert.

"bukan! dia teman adik ku sekarang tapi tak tau nanti" jawab albert

"daripada itu,lebih baik kau pergi saja arsenio ,kembali ke tugas mu" usir albert.

"baiklah baiklah,aku akan kembali ke tugas ku,kau juga harus kembali pada tugas mu albert,jangan sampai kau tak mengerjakan tugas mu ,malah memilih bersama nona tadi haha,babai" tawa arsenio,pergi dari sana sebelum di tabok oleh albert.

albert tak mengindakkan perkataan arsenio, ia lebih memilih menatap adiknya dan ainsley sedang bercanda di depan sana.

padahal 2 wanita itu jauh disana,tapi mata elangnya dapat menangkap keberadaan mereka.

memang hebat.

albert lalu pergi kembali melanjutkan tugasnya.

AINSLEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang