3. Nonton bareng

45 18 2
                                    

Halooo. ^^

Ketemu lagi di ceritanya Alina dan Cakra.

Semoga sukaaa...

Kalau ada kritik dan saran, sampaikan aja yaa. 🤗

Selamat membaca!!!

***

Alina sangat antusias begitu bioskop sudah di depan matanya. Apalagi saat perhatiannya langsung 'dicuri' oleh sebuah poster film yang didominasi oleh warna pink cerah, judul yang menggambarkan kisah cinta sepasang anak muda, dan tentunya aktor dan aktris yang visualable. Alina langsung berlari menuju poster yang dimaksud. Cakra yang tidak seantusias Alina tentunya, hanya bisa mengikuti langkah Alina.

Tak mau ketinggalan, gadis itu lantas mengambil foto dengan poster-poster film yang hendak ia tonton.

"Cakra! Cakra lihat, deh. Aaaa pemeran cowoknya ganteng banget kalau diliat dari deket. Cocok juga sama yang jadi pemeran ceweknya. Yang satu cantik yang satu ganteng. Kayak Alina sama Nik-"

"Udah ayok cepetan beli tiketnya. Gak kebagian ntar."

"Ah iya. Cakra pinter. Ya udah ayo beli tiketnya sekarang."

Setelah membeli tiket, mereka pun duduk untuk menunggu waktu menonton yang telah tertera pada tiket.

"Yaaa. Masih lama." dumel Alina sambil melirik jamnya yang menunjukkan pukul 17.15.

"Udah sabar dulu napa."

Dari pada bosan, Alina memilih untuk mengeluarkan hpnya dari dalam tas. Lantas ia pun mengambil gambar tiket yang ia pegang.

Tak lama kemudian giliran mereka nonton pun tiba.

Alina sangat antusias dengan filmnya. Di sisi lain, tak ada yang lebih menarik perhatian Cakra dibandingkan gadis yang sedang duduk di sampingnya ini.

Lin, lu kalau dilihat dari deket gemes juga ya. Kelakuan lu masih kayak anak kecil, tapi lu udah berani cinta-cintaan. Gue jadi takut. Cakra membatin.

"AAAA!"

"Kenapa, Lin?"

"Hehe enggak. Cuma baper aja sama pemeran cowoknya. Bisa-bisanya romantis kek gitu. Jadi pengennn ... "

"Gue kirain kenapa."

"Iih. Cakra jangan-jangan dari tadi gak nonton ya? Baper tau filmnya."

"Lu aja kali yang baper."

Tak terlalu peduli dengan respon Cakra, Alina kembali fokus pada film yang sedang ia tonton.

Seberapa pun serunya film yang disajikan, Cakra tetap tak pernah tertarik pada kehidupan ber-genre romance. Cowok itu lebih memilih mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi instagram.

Melihat instastory Alina yang selalu berada di paling kiri, Cakra iseng saja langsung membukanya .

(yeayyy... Akhirnya nonton film ini juga. Tapi gak sama kamu. Gpp dehh. Di season 2 nya smg kita bisa movie date yaa.)

Begitulah kira-kira tulisan yang Cakra lihat di instastory Alina.

"Apaan sih!" dumel Cakra.

"Kenapa, Cak?" tanya Alina heran melihat sahabatnya itu berbicara sendiri.

"Gak ada apa-apa."

Tidak terlalu mempedulikan, Alina kembali fokus pada filmnya.

***


"Cak, makan dulu, yuk! Laper nih," ajak Alina begitu mereka keluar dari bioskop.

Cakra mengiyakan saja. Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Sebenarnya Cakra khawatir mamanya Alina akan marah kalau putrinya pulang kemaleman. Tapi ... Ah sudahlah. Mamanya Alina urusan nanti.

***

Sembari menunggu makanan yang dipesan datang, Alina sibuk dengan ponselnya, mengunggah foto-foto yang dia ambil sepanjang perjalanan mulai dari masuk mall sampai sebelum masuk ke dalam bioskop. Gadis itu mengedit dan mengunggah foto-fotonya sambil tersenyum-senyum sendiri.

Cakra yang duduk di hadapannya, hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku Alina.

Tak lama, dua piring nasi goreng spesial serta dua gelas jus jeruk menghampiri meja mereka.

"Makasih, ya, mas," ucap Alina kepada lelaki berusia 20-an yang mengantarkan pesanan mereka. Laki-laki itu mengangguk dan tersenyum ramah.

"Pelan-pelan, Lin, makannya!" tegur Cakra yang melihat Alina memakan nasi goreng di hadapannya dengan sangat lahap.

Gadis itu hanya cengengesan. "Abisnya laper, sih, Cak," balasnya.

Enggan menanggapi kembali, Cakra lebih memilih untuk fokus dengan makanannya juga.

Cakra gemas melihat Alina yang makan saja masih seperti anak kecil. Tapi, saat ini gadis itu sudah mengenal yang namanya jatuh cinta, meskipun bukan kepadanya. Cakra sudah sangat khawatir sejak awal. Entah karena apa.

"Eh, Lin. Tunggu bentar," ucap Cakra menghentikan aktivitas makan Alina.

***

Terimakasih bagi yang sudah membaca.

Sampai ketemu di part selanjutnya :)

(Bukan) Dari CakraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang