O3 : Ulah Aksa

46 12 0
                                        

Pagi hari ini Aksara Nusa cukup heboh karena Jenovan, salah satu murid unggulan di angkatannya, dipanggil ke ruang kesiswaan. Bukan. Ini bukan karena Jeno membuat ulah. Tapi karena salah satu temannya, Aksa, si murid paling bermasalah yang lagi-lagi bolos sekolah dan ketahuan mengikuti balapan liar.

Shanum yang kebetulan sekelas dengan Jeno menggigit bibir khawatir saat cowok itu dipanggil oleh wali kelas Aksa dan membawanya ke ruang kesiswaan. Dalam hati Shanum sudah menyumpah serapahi Aksa. Bisa-bisanya dia membuat ulah dan temannya yang tidak ada hubungan apa-apa dengan kejadian itu jadi ikut terseret karenanya?

Shanum tahu betul bagaimana seorang Jenovan Adran. Cowok itu baik, pintar, kesayangan semua guru dan yang pasti tidak pernah membuat kekacauan seperti temannya satu itu.

"Ngeri deh. Kok si Jeno mau ya temenan sama Aksa? Mereka beda jauh banget begitu," bisik Caca pada Shanum saat mereka melihat Jeno yang baru saja keluar dari ruang kesiswaan.

"Takdir." balas Shanum asal. Gadis itu tak sengaja bertatapan dengan Jeno yang berjalan ke arahnya. Shanum mendekat, "Lo gapapa?" tanyanya.

Yang ditanya malah diam. Jeno memandang Shanum dari atas sampai ke bawah membuat gadis itu mengerutkan kening bingung tak mengerti.

"Gue gapapa," jawab Jeno segera mengambil langkah pergi dari sana.

Caca yang kepo malah mengejar cowok itu meninggalkan Shanum sendirian di koridor, "No, Jeno! Ceritain dong!" teriaknya.

Shanum menoleh ke belakang melihat Caca yang sedang merengek memaksa Jeno untuk menceritakan kejadian tadi padanya. Gadis itu mengerjap bingung. Kenapa raut wajah Jeno biasa saja? Harusnya ia marah pada Aksa karena sudah membawanya ke dalam masalah ini kan?

...

"Woi, woi!"

Vio berlarian menghampiri dua temannya di meja kantin. Gadis itu menyuruh Shanum dan Caca mendekat lalu berbisik, "Katanya si Aksa masuk rumah sakit gara-gara ikut balap liar semalam!"

Caca menutup mulut heboh dengan Vio yang mengangguk-angguk berusaha meyakinkan bahwa itu benar. Shanum mendecak, "Dapat gosip dari mana lagi lo?" tanyanya.

"Duh, Sha, ini bukan gosip! Katanya beneran! Gue denger dari Karina, katanya Karina tahu dari Jeno."

"Katanya, Vi, katanya!" balas Shanum jengkel, "Lagian, kalau dia bener masuk rumah sakit lo mau apa?"

"Ya, nggak ngapa-ngapain sih," Vio nyengir.

"Baguslah dia masuk rumah sakit," kata Caca mendecih sebal, "Siapa suruh ikutan hal-hal kayak gitu. Kena batunya kan."

Vio mengangguk setuju, "Mana temennya sampai kebawa! Gue kalau jadi Jeno mendingan bilang pura-pura nggak kenal sama si Aksa!"

"Lo berdua mau jadi ratu gosip?" tanya Shanum jengah, "Buruan pesen keburu bel masuk!"

"Marah-marah aja lo dasar!"

...

Shanum keluar dari sekolah jam lima sore karena harus mengikuti ekstrakulikuler setelah bel pulang dua jam yang lalu. Ia berjalan gontai menuju halte bus di dekat Aksara Nusa. Shanum sengaja meminta supirnya untuk tidak menjemput karena belum pasti ia pulang pukul berapa.

Sesampainya di halte bus, Shanum membuka tasnya hendak mengambil botol air. Gadis itu mendesah kecewa karena botol berwarna pink tersebut sudah kosong tak berisi. Kemudian ia melihat minimarket tak jauh dari sana. Shanum beranjak berdiri, menoleh kanan-kiri lalu berlari menyebrang menuju minimarket.

NeverthelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang