O6 : Aksa dan Si Murid Baru

46 7 0
                                    

Setelah kejadian kemarin lusa, Shanum dan Aksa malah menjauh membuat orang-orang disekitarnya jadi bingung. Bukankah kemarin Aksa bilang kalau Shanum itu pacarnya? Atau mereka yang salah dengar?

Vio dan Caca yang mendengar gosip itu pun segera menuntut Shanum untuk memberikan penjelasan.

"Yang bener aja, Sha, lo beneran pacaran sama si Aksa!?"

"Gue nggak sudi temen gue pacaran sama cowok kayak gitu!!"

Shanum pusing. Ingin membantah tapi semua orang sudah terlanjur tahu. Yang ia tahu, Aksa pun diam-diam saja. Tidak membantah dan membenarkan. Hal itu lah yang membuat Shanum bingung harus menjawab apa saat orang-orang bertanya.

Sementara itu Aksa di kelasnya sedang sibuk bermain games bersama Eric dan Jaffran. Tak terhitung berapa kali ia memukul meja karena kesal dengan permainannya.

"Kiri, anjing, kiri!" seru Jaffran heboh.

Bel masuk berbunyi setelahnya. Yang lain mulai menduduki kursi masing-masing. Tiga orang itu masih saja sibuk dengan ponselnya. Sampai wali kelas mereka masuk bersama seorang cowok asing membuat murid IPS 4 jadi berbisik menebak-nebak ingin tahu.

"Alaska, Jaffran, Eric!" Pak Hendra menunjuk ketiganya marah, "Duduk di tempat kalian masing-masing! Ini sudah bel masuk! Kenapa masih main hp!?"

"Dikit lagi menang, Pak!"

"Diam kamu, Jaffran!"

Ketiganya segera menuju ke bangku masing-masing. Aksa masih saja fokus dengan ponsel yang kini ia letakkan di atas mejanya.

Pak Hendra berdehem sebentar sebelum kembali berucap, "Kali ini kalian kedatangan murid baru. Tolong bantu dia ya." ucapnya menunjuk seseorang disampingnya, "Kamu bisa perkenalkan diri kamu."

Cowok itu memperkenalkan dirinya secara singkat.

Aksa refleks mendongak, melebarkan mata melihat murid baru tersebut. Ia segera keluar dari aplikasi game-nya membuat Eric mendecak marah karena sebentar lagi mereka akan menang. Aksa tak peduli, dengan cepat ia mencari kontak Shanum di ponselnya lalu mengetikkan beberapa kata.

 Aksa tak peduli, dengan cepat ia mencari kontak Shanum di ponselnya lalu mengetikkan beberapa kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Shanum berlarian menuju kelas IPS 4. Sampai disana, ia membeku tak percaya. Ada Barra yang sedang mengobrol dengan teman sekelasnya. Shanum meneguk ludah. Bagaimana bisa cowok itu pindah kesini hanya dengan jangka waktu sehari setelah kejadian di parkiran waktu itu?

Barra yang melihat Shanum berdiri di depan pintu kelasnya dengan cepat menghampiri, "Sha,"

Shanum tersentak, kakinya mundur selangkah, "Kenapa.. kenapa lo pindah kesini?" tanyanya dengan mata menatap tak percaya, "Lo pasti disuruh Mama gue kan? Jawab, Barra!"

Cowok itu hanya diam, sama sekali tak berniat menjawab pertanyaan Shanum barusan. Barra mengangkat satu tangannya hendak mengusap rambut gadis itu.

Tak!

NeverthelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang