Anggota baru

1.7K 56 2
                                    

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Sesampainya Raga di rumah setelah mengantar 3 mayat itu, ia turun dari helikopternya berjalan menuju rumah mengenakan jaket yang tertulis Bouclier fantome.

Saat ini Raga tidak peduli dengan keadaan keluarga William dan hari ini Naya dan Bella akan dinyatakan sah saat masuk ke dalam geng motornya. Raga masuk kedalam rumah menaiki anak tangga, saat ini sudah jam 07.15
Ia pergi ke kamar mengganti pakaian nya dengan pakaian sekolahnya.

Selang beberapa menit Raga turun ke bawah. Di bawah sana kedua netranya melihat Naya yang tengah mengunyah permen karetnya. Naya sudah bersiap siap lebih dulu dari pada Raga

"Ck...coba buang permen karet Lo itu"

Tetapi Naya tak menggubris perkataan Raga

"Buang!!jangan sampai gue bakar semua permen karet Lo!" Ancam Raga

"Dengar yah pak Vicenzo viratama! Ini permen karet gue!yah suka-suka gue lah mau makan sekarang,besok, pulang sekolah, terserah gue!!gue akan buang permen ini, kalau rasa manisnya sudah hilang!!sama seperti dengan kelakuan para cowok,manis diawal,pahit di akhir!" Tegas Naya, ia beranjak mengambil tasnya dan memilih untuk keluar meninggalkan Raga

"Maksud Lo!!gue itu cowok yang hanya manis di awal!!"

Raga mengejar Naya yang hampir sampai di ambang pintu, ia dengan cepat menahan tubuh Naya dengan pintu yang ada di belakangnya.

"Maksud Lo apa ngomong gitu sama gue??" Tanya Raga, ia mengerutkan alisnya dan menatap datar wajah Naya

"Emang yang gue bilang itu salah?" Balas Naya, ia mendorong tubuh Raga agar bisa menjauh darinya
Tapi Raga dengan cepat menarik tubuh Naya dan menahannya dengan pintu yang ada di belakangnya, kini ia mengunci semua nya hingga Naya tidak bisa kabur darinya

"Yang Lo bilang itu salah! salah besar!Gue gak semurah cowok yang Lo pikir!!"

"Semua cowo itu sama aja!! setelah mereka mendapatkan apa yang mau, mereka akan melupakan bagaimana cara menghargainya! Manis diawal, pahit diakhir sama dengan Rasa permen karet yang gua makan!"

"Gue gak suka kalau harga diri gue disamakan sama yang lain dan Lo ingat!Lo itu hanya belum mengenal diri gue yang sebenarnya!" Tegas Raga

"Terserah apa mau Lo!gue gak akan pernah ngerubah kata-kata gue ini!"
Naya mendorong Raga dan berjalan menjauhinya

"Sesempit itu pikiran Lo cih!! Gue bakal buktikan, kalau gue gak serendah cowo yang Lo pikir dan suatu saat nanti Lo sendiri yang hadang gue untuk pergi dari semesta!!" Teriak Raga dari belakang.

"Deg..."

Langkah Naya berhenti akan perkataan Raga barusan.

Raga dengan cepat menyusul Naya hingga berdiri di belakangnya

RAGA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang