Minta Maaf

1.1K 30 1
                                    

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Hari sudah mulai pagi kini tepat jam 07.17 di meja makan, Emilio dan yang lainnya sedang sarapan dan pelayan yang lain menyajikan makanan di atas meja makan.

"Raga nanti habis sarapan datang ke ruangan papa" ucap Emilio dengan mengambil seutas tisu.

Raga menganggukkan sedikit kepalanya dan meneruskan sarapan nya.
Emilio bangkit dari kursi nya ia memasuki lift dan pergi ke ruangan nya.

Kini Raga sudah selesai sarapan,ia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke ruangan Emilio dengan menaiki anak tangga.

Disana Emilio yang tengah duduk di kursi dengan memegang sebuah majalah,raga masuk ke ruangannya ia membuka pintu nya dan duduk di depan Emilio. Disana Emilio menunjukkan sebuah majalah yang bertulis tentang mafia Thailand yang menguasai semua perusahaan milik Mafia.

"Coba kamu lihat itu"

Raga mengambil majalah itu dan membacanya

"Vion Damario?"

"Vion Damario seorang pebisnis mafia yang menguasai semua perusahaan yang ada di Thailand dan sekarang dia datang ke Indonesia, perusahaan EV adalah perusahaan yang terkenal yang memiliki banyak cabang"

"Vion datang ke Indonesia untuk sebuah perusahaan yang lain,papa ingin kamu membuat kesepakatan dengan nya,vion seumuran dengan kamu tetapi di usia muda sekarang dia yang memegang semua perusahaan yang dimiliki oleh papanya,tapi itu akan kamu lakukan besok"

"Raga akan laksanakan perintah papa"

Emilio bangkit dari tempat duduknya,ia berjalan mendekati raga, tangannya sedikit menepuk pelan bahu raga, Emilio pun melebar kan senyum nya.

"Papa tau kalau kamu pasti bisa lakuin ini, dan papa gak salah kalau kamu yang akan memegang perusahaan EV"

Raga menatap papanya dengan senyuman tipis,ia bangkit dari kursi nya lalu ia keluar dan turun ke bawah,di bawah sana tampak Naya yang tengah mengikat tali sepatu sambil mengunyah permen karet nya. Raga berjalan dengan memainkan kunci nya dengan melempar nya ke atas. Setelah mengikut tali sepatu nya,Naya berjalan keluar dan mengambil motor nya itu
Sementara Raga ia menatap Naya dengan datar

"Kenapa Lo naik motor?" Tanya raga dengan mengangkat satu alisnya

"Terserah gue"

"Owh,,Lo gak mau naik bareng gue lagi yah?"

"Gue udah nyaman naik motor sendiri"
Timpal Naya

"Naik" titah raga tetapi Naya tak menggubris perkataan nya

Rag pun terpaksa turun dari motor nya,ia menggendong Naya dan menurunkan nya di jok belakang motor nya itu.

"Kenapa Lo yang maksa!!" Bentak Naya

RAGA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang