RAGA [end]

Racun dalam minuman

.
.
.

.
.
.

Sesampainya Raga disana dengan pakaian samarannya, ia memakirkan mobilnya jauh dari markas itu dan sisa nya ia berjalan menuju markas para preman itu.

"Tok"

"Tok"

"Tok"

Salah satu dari mereka membuka pintu, melihat tampak sebuah pak post yang memegang kotak yang di lapisi dengan kertas berwarna coklat

"Ada keperluan apa?!"

"Ada paket untuk bapak, alamatnya tertera di paket ini, silahkan bapak tandatangani ini"

Preman itu menandatanganinya
"Dari siapa?" Tanyanya lagi

"Untuk nama pengirimnya saya tidak tahu, saya hanya di beri tugas untuk mengantarkan paket ini"

Tidak curiga akan samaran Raga, preman itu dengan mudah mempercayai Raga. Di dalam markas tersebut ada 12 orang

"Apa yang Lo bawa??"

"Gue gak tau isinya apa"

Salah satu dari mereka membuka isi kotak itu, ternyata itu adalah minuman ada sepuluh minuman di dalamnya

"Minuman bro!!!"

"Yang bener?"

"Lo liat aja"

Mereka mengambil satu persatu minuman yang ada di dalam kotak.

"Clek..." suara botol minuman telah dibuka, masing-masing dari mereka meminumnya.

Lima belas menit kemudian...

Di dalam markas itu, satu sampai 9 preman mengeluarkan busa dari Mulut mereka, bersambung dengan preman yang lainnya.

Kini hanya tersisa satu preman, lama kelamaan racunnya akan menyebar di dalam tubuh mereka.

Kemudian Raga datang membuka pintu markas itu, melihat keadaan para preman disana, ternyata masih ada satu preman yang masih bisa untuk berbicara walaupun mulut nya sudah keluar banyak busa

"Brengsek..."

Raga menampilkan senyum liciknya itu

"Tanah ini bukan milik kalian, melainkan sudah menjadi milik keluarga viratama!!!" Ucap Raga dengan lantang

"S-sia-lan...." Preman itu mati di hadapan Raga, kemudian Raga mengangkat satu persatu para preman itu dan memasukkannya ke dalam truk.
Truk itu merupakan suruhan dari raga
Sementara raga ia memasuki mobilnya, menyalakan mobilnya dan berjalan di depan truk itu

Selang 10 menit kemudian. Raga telah sampai di kolam yang berisi dengan banyak buaya di dalamnya.

Ia membuka isi truk itu dan menurunkan satu persatu mayat itu