Penerbangan Ke Thailand

789 27 1
                                    

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Tepat di bandara kini semua keluarga Viratama berkumpul untuk mengantar penerbangan Raga yang akan pergi ke Thailand,raga yang kini memakai jas yang berwarna kecoklatan dengan rambut dengan style blok duanya itu.
Disana di Depan raga ada teman-teman nya, tunangan nya,bahkan wanita tua dan Aidan juga dengan Ara yang pernah raga tolong.

"Kamu harus datang kemari dan membawa mama vion hidup-hidup, papa gak nyangka perbuatan dalton sekejam ini,ia sudah di butakan oleh harta sampai mencelakai saudaranya sendiri"
Emilio merubah Raup wajah nya menjadi lesu. Adik yang sangat ia banggakan kini menjadi musuhnya sendiri.

"Abang disana baik-baik yah, cita-cita Aidan jadi pilot makin Aidan rasa"

"Suatu saat Aidan bakal jadi pilot" ucap raga lembut mengusap rambut nya Aidan

"Dan Abang yang pertama kali jadi penumpang Aidan" bocah laki-laki itu kini mendekat kepada Raga dan memeluk nya

"Abang mau pergi,Jan nakal-nakal,Jan usilin Ara."

"Janji?" Raga mengajukan jari kelingking nya itu

"Janji"

Raga berdiri dan berjalan mundur,menjauh dari keluarga nya.karena sebentar lagi ada jadwal penerbangannya.

Hikss

Tanpa sadar Naya meneteskan air matanya itu, melihat punggung Raga yang mulai menjauh.

"Nih,,," Bella menyodorkan satu permen karet kesukaan Naya

Kemudian Naya mengambil permen karet itu melepas bungkusnya dan mengunyah nya sampai rasa itu hilang.

Emilio, Natasya,Naya dan juga yang lainnya pergi dari Bandara, berjalan menuju keparkiran.

"Owh iya btw gimana tentang Vion hen?" Tanya erran yang memulai topik terlebih dulu.

"Dia ada di rumah William"

"Kenapa coba harus Raga yang pergi kesana kenapa gak dia aja" Johan sedikit mengubah Raup wajah nya menjadi merah

"Vion gak mungkin kesini Johan, rencana kita bakal hancur kalau kaya gini dan kepergian Raga di sana hanya sia-sia. Ibu vion juga di Sandra sementara Vion disana masih ditahan di kediaman William"

Naya yang hanya bisa diam saja, menghawatirkan Raga,ini adalah keduakalinya raga hidup sendiri di kota yang asing tanpa orang yang ia kenal.

"Pa,raga disana baik-baik aja kan?"

"Raga baik-baik aja dan ada suruhan papa bersama raga yang akan membantu tugas raga nanti"

"Owh iya pa,habis ini kita sekalian ngantar Naya ke sekolah"

"Tapi nanti Naya pulang sama siapa?" Tanya Emilio

"Tenang om,Naya pulang sama Bella,yahkan Nay"

Mereka semua memasuki mobil,dan pergi ke sekolah Naya.

RAGA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang