Naya di culik?

1.3K 47 4
                                    

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Pagi menunjukkan pukul 06.15
Namun kini Naya masih tertidur lelap, sementara Raga ia memutuskan untuk Nge gym sebentar.

Secercak sinar matahari menembus jendela Naya membuat dirinya terbangun dari tidurnya. Ia kemudian berjalan ke arah jendela dan membuka gorden

Ia mengambil nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya. Setelah itu ia menatap jam dindingnya sudah mendalam jam 06.17, ia segera berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, sementara di ruangan Emilio ada Raga yang tengah duduk dihadapan Emilio.

"Kamu udah tangani markas preman itu semalam?" Tanya Emilio

"Udah pa"

"Kamu usir kemana mereka?"

"Raga cuman buang mereka ke kolam buaya"

"Uhuk...uhuk..." Emilio tersedak minuman yang berlalu ditenggorokannya

"Papa kenapa?"

"Kamu buang mereka ke kolam buaya!?"

"Iya pa"

"Kamu lawan mereka pakai tenaga?" Bibir Emilio sedikit terbuka mendengar pernyataan Raga.

"Gak pa. Raga lawan mereka pakai pikiran. Raga menyamar jadi kurir paket, didalam paket itu ada minuman, minuman itu udah Raga campur dengan racun, setelah mereka meminumnya mereka akan vyuss...terbang ke atas" Jelas Raga

"Terus rumahnya udah kamu hancurkan?" Tanya Emilio

"Udah pa, sekarang tanah itu mulus, tidak ada halangan lagi untuk papa membangun villa disana"

Emilio tiba-tiba saja memeluk putranya itu, baru beberapa hari ia tinggal di Indonesia, Raga dapat melaksanakan tugasnya dengan ini Emilio tidak ragu-ragu untuk menyerahkan semua aset perusahaan dan warisannya, tapi untuk sekarang bukanlah saat yang tepat menurutnya. Kemudian mereka berdua keluar dari ruangan kerja dan turun kebawah.

Di bawah sana Raga melihat Naya yang sedang membuka box besar yang berisi permen karetnya itu, kemudian ia datang menghampiri Naya dan menahan permen karetnya itu

"Masih pagi ini Nay"

"Terus?" Tanya Naya dengan menaikkan satu alisnya

"Lo belum sarapan dan gak baik makan permen karet sepagi ini"

"Sekali aja Lo dengar perkataan gue" pinta Raga menatap dalam netra Naya

Naya menghembuskan nafasnya dengan kasar dan menaruh permen karet itu kedalam kotaknya lagi. Naya berjalan ke meja makan di susuli dengan langkah Raga.

🌸🌸🌸

Sesampainya di kawasan sekolah. Raga menyetir mobilnya untuk memasuki parkiran sekolahnya, setelah ia memarkirkan mobilnya ia keluar begitu juga dengan Naya, saat ini mereka tidak berbicara satu kata pun. Raga lebih dulu berjalan memasuki kelasnya dan dibelakangnya ada Naya yang sibuk mengunyah permen karetnya itu. Yah... begitulah Naya sehari tanpa rasa permen karet mungkin tidak bisa.
Sesampainya Raga di dalam kelas kedua netranya alih-alih menatap teman-temannya, ia mengerutkan keningnya sedikit

RAGA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang