09. Yoongi tau

942 68 3
                                    

🔥𝕯𝖔𝖘𝖊𝖓 𝖐𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗🔥
-
-

VOTE+KOMEN

Selepas dari cafe untuk bertemu dengan Alexa, Aline memasuki taksi online yang dipesan untuk menuju ke rumah sakit. Dia meremas kedua tangannya berulang kali, tiba-tiba saja telapak tangannya mengeluarkan keringat dingin.

Sudah lebih dari satu bulan lamanya Aline tidak mengunjungi tempat tersebut, sebenarnya ia tidak berniat untuk berkunjung ke sana lagi. Namun dokter yang biasa ia temui menelponnya beberapa hari lalu dan menyuruhnya untuk konsultasi.

Gedung rumah sakit terlihat di depan sana. Aline membayar biayanya taksi online lalu keluar dari mobil. Ia berjalan memasuki gedung rumah sakit tersebut hingga sampai lah di ruang yang ia tuju, sebuah ruangan psikiater.

Masuk ke dalam ruangan tersebut, aroma khas rumah sakit langsung tercium. Aline terdiam sejenak di ambang pintu, hingga sosok dokter wanita mendekat lalu tersenyum padanya.

"Selamat datang Aline," sapa Moyeon sambil memeluk Aline.

Aline mengulas senyum lalu membalas pelukan Moyeon.

Sudah lama sejak dua tahun terakhir, pelukan ini lah yang membuat Aline tenang, tidak ada satu orang pun yang dapat memberikan penenangan seperti yang Moyeon berikan.

"Mari, duduk."

Aline mengangguk patuh, kemudian ia duduk di kursi dibarengi dengan Moyeon yang juga ikut terduduk di depan Aline.

"Bagaimana kabar mu?" tanya Moyeon, terdengar sangat lembut dan ramah, wanita itu bahkan tidak melunturkan senyumannya.

"Saya baik-baik saja"

Terjadi keheningan selama beberapa detik, Moyeon terlihat tengah menulis sesuatu di sebuah buku.

"Saya pikir, perawatan saya sudah selesai, Dok" ujar Aline.

"Alexa menghubungi saya, dia memberi tahu saya untuk melanjutkan perawatan kamu. Selain itu, dia juga bercerita kalau kamu akhir-akhir ini memiliki gangguan sulit tertidur jika tidak mengonsumsi obat tidur."

Kedua tangan Aline saling bertautan, ia meremasnya berulang kali. Mendadak Aline merasa menyesal karna pernah menceritakan hal itu kepada Alexa. Lebih tepatnya, ia selalu bercerita banyak hal kepada sahabatnya itu.

"Apa kamu tiba-tiba mengalami mimpi buruk ketika tidur? Atau, ada yang mentrigger mu?"

Pandangan Aline mulai bergerak ke sana dan kemari, terlihat tidak fokus. Kakinya juga terus bergerak gelisah. Sedangkan Moyeon mengangguk singkat. Tanpa Aline menjawab, ia sudah mengetahui jawabannya.

"Kamu bisa bercerita kepada saya, seperti yang sebelumnya pernah kamu lakukan," tutur Moyeon dengan lembut.

Aline masih bungkam, ia juga masih memalingkan pandangannya dari Moyeon.

"Mama dan Papa tiri mu, apakah masih sering mengusik mu?"

Pertanyaan itu langsung membuat Aline menatap Siena. "Sudah tidak"

"Bagaimana dengan Mama mu?"

Aline terdiam, tubuhnya menegang kaku sesaat.

"Mama ... sempat mengunjungi saya, satu kali"

Moyeon om mengangguk. "Apa ada sesuatu yang terjadi setelah itu?"

"Saya--" suara Aline tercekat. Ia tidak melanjutkan perkataannya, kembali terlihat gelisah.

Reaksi Aline saat ini sama seperti ketika Aline pertama kali konsultasi perihal masalah yang ia hadapi, wanita itu tidak mau berbicara banyak. Moyeon menyadari hal itu.

𝕯𝖔𝖘𝖊𝖓 𝖐𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗 || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang