VOTE+KOMEN
--
"Mau kemana?" tanya Yoongi.
"Main dengan Alexa."
"Main kemana?"
Aline bungkam. Ia tampak bingung menunduk sambil berpikir, karena ia sendiri masih tidak ingin memberitahu kepada Yoongi.
Yoongi sendiri sebenarnya paham dengan tingkah Aline. Jika Anda pergi main dengan Alexa, biasanya pakaian Aline tidak seperti ini, karena pakaian Aline saat ini bukan pakaian yang biasa digunakan saat pergi main atau hangout. Yoongi sendiri paham sampai sedetail itu, memang dia diam-diam memperhatikan.
"Jawab jujur," tegas Yoongi.
"Ke psikiater."
Hening selama beberapa saat. Yoongi terdiam, ia sempat tidak menduga jawaban itu akan keluar dari mulut Aline. Sedangkan Aline masih menunduk.
"Siapa yang selama ini yang jadi wali mu?"
"Alexa."
"Mulai sekarang biar saya yang mengantikannya."
Aline langsung mendongak dengan tampang terkejut. "Tapi--"
Terlambat, Yoongi sudah lebih dulu berlalu dari hadapannya dan berjalan memasuki kamar untuk berganti pakaian, pertanda kalau pria itu benar-benar serius dengan ucapannya dan akan menemani Aline menuju rumah sakit.
Berakhir lah Aline berada di satu mobil yang sama dengan Yoongi. Saat ini mereka tengah diperjalanan menuju rumah sakit. Tidak ada perbincangan di antara keduanya, yang jelas, Aline tampak gugup. Belum pernah ada yang menemaninya mengunjungi psikiater selain Alexa, jadi kehadiran Yoongi cukup membuatnya canggung. Dan, sebenarnya, masalah mengenai gangguan mentalnya lah yang ia sembunyikan dari Yoongi, terutama tentang jenis gangguan yang diderita.
Yoongi dan Aline berjalan di lorong rumah sakit masih dengan mode senyap, bahkan hingga akhirnya Aline masuk ke ruangan Dokter Moyeon, Yoongi masih terdiam. Pria itu duduk di luar, menunggu dengan bermain ponsel.
Cukup lama Yoongi menunggu dan akhirnya Aline keluar bersama dengan seorang wanita yang ia yakini adalah sang psikiater.
"Wali dari Aline?" tanya wanita itu, Moyeon.
Yoongi mengangguk. "Ya, saya suaminya."
"Tuan bisa ikut saya sebentar?"
Yoongi mengikuti Moyeon lalu masuk ke dalam ruangan psikiater tersebut. Mereka lantas duduk berhadapan dengan meja sebagai pembatas.
"Jadi, tuan.."
"Yoongi."
Moyeon mengangguk. "Apa Tuan sudah pernah diceritakan oleh Aline mengenai masalah mental illness atau gangguan mental yang ia derita?"
Yoongi menggeleng. "Aline tidak pernah bercerita kepada saya," jujurnya.
"Saya akan menjelaskan secara detail. Saudari Aline, dia pernah mengalami kekerasan verbal maupun non verbal semasa kecil hingga saat ini. Akibatnya dia mengalami trauma hingga menimbulkan beberapa masalah gangguan mental," jelas Moyeon.
"Apa saja jenis gangguannya?" tanya Yoongi, masih tampak tenang.
"Dia pernah mengalami bipolar, depresi, gangguan kecemasan, dan serangan panik. Tetapi, sekarang sudah tidak separah dulu."
Nafas Yoongi tercekat selama beberapa detik. Sebanyak itu? Sebenarnya separah apa masalah yang Aline alami. hingga membuatnya seperti ini?
Di titik itu lah Yoongi tiba-tiba terpikirkan tentang sosok Yoona. Apakah Yoona mengalami hal serupa?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖔𝖘𝖊𝖓 𝖐𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗 || Min Yoongi
Fanfiction[Follow sebelum baca] Akibat malam panas itu, Aline gadis 18 tahun berakhir menikah dengan Dosen Killer di program studinya- Min Yoongi pria 29 tahun yang memiliki sikap Dingin dan perkataan pedas. .... Di saat perasaan benci telah berubah menjadi c...