25. Kebenaran atas perjanjian

841 63 15
                                    

Vote+Komen
-

-
Happy reading..
😽😽

Aline terlihat sibuk sendiri di dapur, jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam dan ia tengah sibuk memasak. Tentu saja ia sendiri, karena para Maid dipulangkan saat sore hari. Sedangkan Yoongi, pria itu entah mengapa berada di sini juga, lebih tepatnya di meja makan.

Aline menoleh ke belakang, menatap Yoongi yang tengah berkutat pada laptop di atas meja makan. Entah ada angin apa Yoongi tiba-tiba menemaninya memasak, ditambah lagi pria itu mengerjakan pekerjaannya di meja makan, bukan di kamar seperti biasa.

Ting tong!

"Sepertinya ada tamu. Bisa tolong kamu temui?" ujar Yoongi tanpa menatap Aline, ia terlihat masih sibuk dengan laptopnya.

"Nae Oppa," jawab Aline, kemudian mengecilkan api di kompor.

Aline berjalan menuju ruang tamu lalu membuka pintu. Terlihat sosok Jimin berdiri menjulang di depannya dengan cengiran khasnya.

"Malam, Al" sapa Jimin.

"Malam juga Jimin Oppa. Nyari Yoongi Oppa, ya? Sebentar, saya panggilkan dulu."

"Tidak usah, takut menganggu" cegat Jimin.

"Tidak juga, Yoongi Oppa ada di dapur."

Ucapan Aline membuat Jimin agak terkejut. "Di dapur? Ngapain? Jangan bilang dia lagi masak?"    

Aline tergelak. "Tidak, Oppa sedang nemenin saya masak," jawabannya, agak ragu.  

"Kalau begitu saya masuk, boleh?"    

Aline mengangguk lalu membuka pintu lebar-lebar, mempersilahkan Jimin masuk. Setelahnya, ia menutup pintu dan berjalan bersisian dengan Jimin menuju dapur.     

"Siapa yang datang, Al?"    

"Si tampan menggemaskan!" seru Jimin, kemudian tanpa permisi duduk di hadapan Yoongi.

Yoongi langsung mengalihkan pandangannya dari layar laptop.

"Ada urusan apa kau datang kemari?"  

"Ngantar berkas, perintah Appa mu," kata Jimin lalu mengeluarkan beberapa berkas dari dalam tas yang ia bawa.    

Yoongi tidak menanggapi dengan ucapan, hanya mengangguk singkat.    

"Jimin Oppa sudah makan?" tanya Aline yang kembali berkutat pada masakannya.  

"Belum."  

"Mau makan malam di sini sekalian?"  

Jimin tampak berbinar. "Boleh, saya makan sini deh."    

Namun, saat Jimin beralih menatap Yoongi, terlihat sahabatnya itu tampak tak suka.   

"Wae? Aku tidak boleh numpang makan disini?" tanya Jimin.  

"Boleh," jawab Yoongi, terdengar tidak ikhlas. Ia sebenarnya ingin makan malam dengan tenang, hanya berdua dengan Aline. Namun, jika sudah ada makhluk cerewet bernama Park Jimin, makan malamnya pasti tidak akan berlangsung dengan tentram.    

Benar saja, setelah Aline selesai memasak dan menghidangkan makanan, ketiganya mulai menyantap makan malam. Jimin tidak berhenti mengoceh, membicarakan banyak hal, berbeda jauh dengan Yoongi yang diam, sedangkan Aline sesekali menanggapi ocehan jimin.  

"Kamu sudah libur semester? Soalnya calon istri saya juga sudah libur," tanya Jimin kepada Aline, tiba-tiba mengganti topik pembicaraan. Tadi ia membahas tentang tempat liburan, random sekarang memang.   

𝕯𝖔𝖘𝖊𝖓 𝖐𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗 || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang