26. Pembalut bersayap

761 66 15
                                    

VOTE+KOMEN
-

-

"Bagaimana kalau kamu coba?"

Pertanyaan dari nyonya Min yang satu itu membuat Aline sontak membelalakkan matanya. Apa katanya? Dicoba?

"Tapi, Eomma--"

"Ini benar-benar bagus. Pasti akan cocok dipakai oleh mu. Tidak usah minder, badanmu proporsional kok."

'Bukan itu masalahnya! Bukan karena badannya yang proporsional atau tidak! Tapi--' Batin Aline menjerit tidak tenang.

Saat melihat raut penuh harap di mata nyonya Min, akhirnya Aline menyerah. Ia mengangguk patuh untuk mencoba lingerie itu. Ia lantas beranjak masuk ke salah satu fitting room untuk mencobanya.

Aline mematut dirinya yang sudah mengenakan lingerie merah itu. Warnanya sangat kontras dengan tubuhnya yang putih bersih. Namun, pakaian ini sungguh mengerikan, dan sebenarnya Aline tidak suka.

"Eomma, Yoongi mau ke minimarket di depan sana, beli minum sebentar."

Dapat Aline dengar suara Yoongi dari balik fitting room. Sepertinya pria itu sedang berpamitan kepada ibunya.

"Oke. Eh, tapi tunggu dulu. Aline sedang mencoba pakaian didalam, kau lihat dulu sana, menurutmu bagus atau tidak," ujar nyonya Min seraya tersenyum jahil.

Aline yang mendengarnya berubah panik. Ia bergegas melepas lingerie merah itu dari tubuhnya dan berganti dengan pakaian sebelumnya. Namun belum sempat melepas, Yoongi sudah lebih dulu masuk ke dalam fitting room.

Keduanya terdiam kaku di tempat, saling berhadapan dengan mata menatap satu sama lain. Yoongi dengan tatapannya seperti singa lapar yang hendak menelan Aline hidup-hidup.

Tatapan Yoongi tak lepas dari tubuh seksi di depannya. Namun, saat Yoongi maju satu langkah, Aline yang panik langsung mendorong kuat-kuat badan Yoongi lalu menutup tirai fitting room.

Ketika tersadarkan dan teringat dengan apa yang baru saja diperbuat, ia kembali dilanda kepanikan. Baru saja ia mendorong Yoongi secara kasar, bahkan menutup tirai dengan sangat terburu-buru. Oh tidak, bagaimana kalau setelah ini Yoongi marah padanya.

Aline membuyarkan pikirannya lalu buru-buru melepas pakaian laknat ini dari tubuhnya, kemudian menggantinya dengan pakaiannya. Ia keluar dari fitting room secara hati-hati, takut kalau Yoongi menunggunya di depan sana dan bersiap memarahinya.

Ternyata saat Aline sampai di depan ruang ganti, tidak ada sosok Yoongi di sana, hanya ada ibu mertuanya saja.

"Yoongi Oppa dimana, ma?" tanya Aline sambil celingukan mencari Yoongi.

"Dia sedang beli minuman. Ah iya, tadi lucu sekali, Yoongi terlihat kaget saat kamu mendorongnya dan langsung menutup tirai."

Aline meringis, merasa bersalah, tetapi di sisi lain juga ingin tertawa.

"Ayo, kita bayar sekarang," ajak nyonya Min.

Mengangguk, Aline lalu berjalan bersisian dengan ibu mertuanya untuk membayar semua belanjaannya.

Mereka baru saja selesai membayar lalu memutuskan untuk pulang. Baru saja berjalan hingga tiba di luar, namun ponsel nyonya Min berdering, ada panggilan masuk dari sang suami.

Aline memperhatikan ibu mertuanya yang tampak berbicara dengan suaminya melalui ponsel. Tak lama, panggilan terputus, dan nyonya Min kembali menatap Aline.

"Eomma harus pulang sekarang, ada acara mendadak dengan Appa. Kalian pulang berdua, nee? Eomma akan dijemput oleh supir."

Aline mengangguk. "Ne, Eomma."

𝕯𝖔𝖘𝖊𝖓 𝖐𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗 || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang