VOTE+KOMEN
--
Yoongi menoleh lalu mendongak. Di sampingnya berdiri sosok perempuan berambut sebahu. Ia ingat perempuan itu adalah temannya semasa sekolah menengah sekaligus teman Yoona.
"Irene?"
"Iya ini aku, Irene. Kamu masih ingat ternyata" Irene berseru girang, kemudian ia beranjak duduk di hadapan Yoongi.
Yoongi mengangguk singkat. Tak lupa ia tersenyum tipis, merasa harus berterima kasih kepada Irene karena telah menyadarkannya dari halusinasi tadi.
"Kabar mu bagaimana? Enam tahun tidak bertukar kabar, dan mendengar kamu melanjut S2 di luar negri," sindir Irene.
"Saya baik."
Hening.
Tak lama, Irene kembali bersuara. "Apa kamu udah tahu kabar tentang Yoona?"
Yoongi meremas secangkir kopi di tangannya. "Hm"
"Dia udah meninggal."
"Iya, saya sudah tahu."
Irene menatap Yoongi tanpa berkedip. Ia menelisik wajah datar itu, seperti mencari-cari sesuatu di sana. Yoongi tidak fokus menatapnya, sejak tadi pria itu memilih untuk menatap secangkir kopi di tangannya.
"Kamu tahu, apa penyebab kematiannya?"
Pertanyaan itu berhasil membuat Yoongi menatap Irene sepenuhnya. "Tidak, apakah dia sakit?"
Irene tersenyum miris. "Sakit fisik maksud kamu? Tidak, kamu tahu sendiri fisiknya sehat."
Yoongi hanya mengangguk singkat. Ia tak bertanya, atau memang sengaja untuk tidak bertanya.
"Yoona meninggal karena bunuh diri"
Tanpa diminta, Irene sudah lebih dulu menjelaskan kepada Yoongi.
Napas Yoongi kembali tertahan, bola matanya membulat sempurna. Saking terkejutnya sampai nyaris menjatuhkan cangkir kopi di tangannya.
"Bunuh diri?" beo Yoongi. Ia lantas menelan ludah dengan susah payah, tenggorokannya tiba-tiba terasa kering.
"Iya, tapi cuma aku dan ibu nya yang tahu. Tidak tau kenapa ibu nya nutupi ini semua dari publik"
"Ayahnya?"
Irene kembali tersenyum miris. "Apa kamu tidak tahu kalau ayahnya itu alkoholik, ingatan dan jalan pikirnya bermasalah. Jadi, ucapannya tidak dapat dipercaya."
Yoongi bungkam. Pria itu semakin terlihat tidak fokus.
"Sampai sekarang aku tidak tahu alasan apa dan kenapa Yoona melakukan hal itu. Sampai-sampai ia terpikirkan mengakhiri hidupnya dengan tragis."
Yoongi masih bungkam, sedangkan Irene terus mengamati Yoongi. Irene terdiam, suasana di antara keduanya hening. Berbagai kemungkinan Irene pikirkan sambil memandangi wajah Yoongi, hingga tiba-tiba satu kesimpulan tercetak di kepalanya.
"Yoon, apa yang aku pikirkan salah kan?"
Yoongi menatap Irene dengan kening berkerut.
Irene menelan ludah, mendadak terlihat terkejut. "Ini tidak mungkin."
Kernyitan di kening Yoongi semakin dalam, ia terlihat bingung.
"Bukan kamu kan penyebab Yoona meninggal?" Irene menahan napas, menatap Yoongi dengan pandangan meneduh. "Apa Yoona bunuh diri gara-gara kamu?"
Tubuh Yoongi menegang.
"Yoon, jawab aku. Jangan diam saja"
Di sela-sela ketegangan itu, tiba-tiba terdengar dering ponsel Yoongi.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖔𝖘𝖊𝖓 𝖐𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗 || Min Yoongi
Fiksi Penggemar[Follow sebelum baca] Akibat malam panas itu, Aline gadis 18 tahun berakhir menikah dengan Dosen Killer di program studinya- Min Yoongi pria 29 tahun yang memiliki sikap Dingin dan perkataan pedas. .... Di saat perasaan benci telah berubah menjadi c...