12. Drunk🥃

994 71 4
                                    

VOTE+KOMEN

-

-

Yoongi menunduk, menatap tajam tepat ke mata Aline hingga membuat sang istri menelan ludah kasar dengan susah payah.

"Kamu jangan jauh-jauh dari saya," tegas Yoongi.

"Saya tidak jauh-jauh, sejak tadi di--" melihat Yoongi semakin tajam menatapnya, Aline mengangguk patuh. "Baik, Oppa."

Aline menurut seperti anak kecil disaat Yoongi membawanya kesana-kemari tanpa melepaskan tangan dari pinggangnya. Setiap kali bertemu kolega bisnisnya, Yoongi mengenalkan Aline sebagai istrinya. Kurang lebih kalimatnya seperti, "Aline, istri saya."

Entah mengapa Aline nyaris tersenyum setiap mendengar kalimat itu meluncur dari mulut Yoongi.

Entah sudah berapa lama mereka berdiri sambil mengobrol dengan para kolega Yoongi. Aline hanya setia menemani, lagi pula ia juga tidak tahu apa yang tengah dibicarakan oleh Yoongi dan para koleganya itu. Namun, yang jelas, itu masalah bisnis.

Nyaris saja Aline mengeluh dan ingin berpamitan untuk duduk, namun untungnya Yoongi lebih dulu mengajaknya duduk di salah satu meja yang tersedia dengan beberapa kursi di sana.

Aline dan Yoongi terdiam, posisi mereka duduk bersebelahan. Hingga saat ada pelayan yang mengantarkan minuman beralkohol lalu meletakkannya di atas meja yang berada di depan mereka, terdengar decakan cukup keras dari mulut Yoongi.

"Gara-gara alkohol sialan."

Aline mengerjap, cukup terkejut dengan ucapan Yoongi. "Maksud, Oppa?"

"Saya menikah dengan mu, salah satu penyebabnya karena minuman itu," tunjuk Yoongi ke arah minum beralkohol tersebut.

Aline terbelalak. "Jadi, Oppa malam itu mabuk juga?"

Yoongi. Mengangguk, kemudian menoleh ke arah Aline. "Iya, kamu juga?"

"Iya, saya diberi minuman itu oleh Alexa."

"Saja juga, di beri minuman beralkohol oleh Jimin."

Keduanya beru mengetahui fakta itu, ternyata penyebabnya karena sama-sama dalam kondisi mabuk. Baik Aline maupun Yoongi awalnya tidak mengira kalau salah satu dari mereka juga mabuk, ternyata karena keduanya sama-sama mabuk, apalagi Aline salah masuk kamar, mereka berakhir bertemu dan menghabiskan malam panas bersama kala itu.

"Yoon!"

Panggilan dari Jimin yang cukup keras membuat Yoongi menoleh ke sumber suara. Terlihat Jimin tengah melambai ke arahnya.

"Kesini sebentar!"

Yoongi beralih menatap Aline. "Saya akan menghampiri Jimin sebentar, kamu jangan kemana-mana."

"Nee"

Aline memperhatikan Yoongi yang berjalan menjauh lalu menghampiri Jimin dan ketiga temannya. Mengira kalau mereka hanya akan berbincang seputar bisnis, Aline pun tak lagi menghiraukannya. Ia menunduk mulai fokus pada benda pipih yang sekarang berada di tangannya. Ponsel memang lah teman yang terbaik di saat seperti ini.

Cukup lama, sekitar dua jam, tetapi Yoongi tak kunjung kembali. Aline mengalihkan pandangan dari ponsel ke arah tempat di mana Yoongi dan teman-temannya berada. Namun, ternyata mereka tak lagi di sana. Kemana perginya?

Aline berdiri, hendak mencari Yoongi, namun terdengar suara langkah kaki mendekat dari arah belakang. Memutar tubuh, Aline mendapati Jimin yang berjalan ke arahnya dengan memapah Yoongi. Tunggu, suaminya itu kenapa?

𝕯𝖔𝖘𝖊𝖓 𝖐𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗 || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang