🔥𝕯𝖔𝖘𝖊𝖓 𝖐𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗🔥
-
-🌼Happy Reading All🌼
Setelah memasang benda itu, Bram berjalan keluar dari kamar tersebut dan kembali ke meja makan. Ia menatap sekilas ke arah Yoongi yang ternyata tengah memperhatikan Aline yang sedang sibuk mengunyah cake pemberiannya.
Cara Yoongi menatap Aline terlihat lain, yang jelas Bram dapat menangkap maksudnya. Yoongi pasti sudah jatuh hati kepada istri kecilnya itu, dan ini akan semakin mempermudah rencana untuk ke depannya.
Bram mengulas senyum lalu mendekat ke arah Aline.
"Al, paman dihubungi oleh istri, ada acara mendesak jadi paman pamit pulang sekarang," dusta Bram.
Aline menoleh. "Nee, hati-hati di jalan, paman."
"Terima kasih untuk jamuan nya. Lain kali paman berkunjung lagi boleh?" tanya Bram sambil menatap Aline. Ia sempat melirik ke arah Yoongi yang tengah menatapnya dengan raut tak suka.
"Boleh, pintu rumah kami terbuka lebar untuk Paman."
Bram tersenyum puas. "Baiklah, kalau begitu paman pulang dulu."
Bram akan berjalan menuju pintu keluar dan ia dikejutkan dengan Aline yang turut berjalan di sampingnya, mengantarnya sampai di depan pintu rumah. Bram menyeringai tipis, Aline benar-benar lugu, dan Bram akan memanfaatkan kesempatan itu.
Dapat Bram lihat kalau Aline melambai ke arahnya, dan Bram pun membalas lambaian tangan Aline. Ia lantas masuk ke dalam mobilnya.
Sebelum melajukan mobil, Bram mengulas senyum tipis. Alat yang ia tempelkan adalah penyadap suara. Akhirnya, ia bisa mendengar semua percakapan Yoongi dan Aline. Ia yakin, percakapan penting juga nantinya akan dibahas oleh mereka. Setelah itu ia tidak akan kesulitan untuk mengorek informasi, cukup dengan mendengarkan saja melalui ponsel atau laptopnya.
Bram terdiam, entah rencana licik apa yang tengah disusun di kepalanya. Demi harta dan perusahaan milik orang tua Yoongi, Bram rela melakukan apa saja.
Di sisi lain, selepas kepergian Bram, Aline kembali ke dapur. Ia hendak lanjut memakan kue coklat yang dibelikan oleh Bram, tetapi Yoongi lebih dulu menaruhnya ke dalam lemari pendingin.
"Harusnya jangan ditaruh dulu, aku masih mau," kata Aline sambil memandang Yoongi.
"Kamu sudah makan terlalu banyak, lanjut besok lagi. Tidak baik terlalu banyak makan makanan manis."
Merajuk, Aline pun berlalu dari hadapan Yoongi, ia berjalan menuju kamar dengan menghentak-hentakan kakinya. Yoongi yang melihat itu menghela napas kasar. Aline benar-benar sedang sensitif, sepertinya tak lama lagi akan menstruasi, begitulah pikirannya.
Yoongi turut melangkah menuju kamar, terlihat di sana Aline sudah berbaring dengan raut kesal. Yoongi mendekat ke arah kasur lalu ikut merebahkan tubuhnya di sana, ia kini berhadapan dengan Aline.
"Besok mau ke mall?" tawar Yoongi, mungkin cara ini ampuh mengatasi Aline yang sedang merajuk. Bukankah tadi Aline ingin sekali ke mall?
Ternyata Aline masih diam, ia malah enggan menatap Yoongi dan membuang muka ke arah lain. Namun, tindakannya justru berlawanan. Aline malah beringsut mendekat ke arah Yoongi. Lalu memeluk suaminya itu, Yoongi yang melihatnya dibuat gemas.
"Aku ada rekomendasi penjualan es krim yang enak di sana."
Mendengar kata es krim, Aline langsung mendongak. "Mau.. besok kita kesana, ya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖔𝖘𝖊𝖓 𝖐𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗 || Min Yoongi
Fanfiction[Follow sebelum baca] Akibat malam panas itu, Aline gadis 18 tahun berakhir menikah dengan Dosen Killer di program studinya- Min Yoongi pria 29 tahun yang memiliki sikap Dingin dan perkataan pedas. .... Di saat perasaan benci telah berubah menjadi c...