27. 🗼

943 71 16
                                    

VOTE+KOMEN
-

-

Happy reading..

Beberapa hari setelah insiden pembalut bersayap, Aline ke mana-mana selalu membawa benda itu agar tidak lagi-lagi merepotkan Yoongi, meskipun ia sudah tidak datang bulan lagi.

🗼🗼🗼

Hari ini Aline dan Yoongi tiba di Bandara dengan Nyonya Min dan dua orang pria yang dibawa oleh Yoongi. Sesuai dengan tujuan dalam tiket tersebut, yang sudah dipesan oleh nyonya Min, hari ini Aline dan Yoongi akan pergi honeymoon dengan tujuan pertama mereka adalah kota Paris.

"Hati-hati di jalan jangan lupa kejar proyek cucu untuk Eomma," kata nyonya Min sambil memeluk Yoongi dan Aline secara bergantian.

Aline hanya senyum canggung menanggapi ucapan ibu mertuanya itu. Sebelum memasuki pesawat, ia melihat dua orang pria berbadan tinggi besar mengikutinya serta Yoongi, mereka juga membawakan koper dan tas.

"Oppa, mereka siapa?" tanya Aline menunjuk ke arah dua pria itu, sebenarnya ia sudah penasaran sejak tadi.

"Namanya Jungsuk dan haejin."

"Maksud saya bukan namanya, tapi kenapa mereka mengikuti kita?"

"Mereka bodyguard Appa, saya meminjam untuk menemani kita selama di Paris dan membantu membawa barang-barang."

Aline mengangguk paham. Orang kaya memang beda. Mau pergi-pergi saja harus segala bawa bodyguard. Tidak mau repot sendiri. Ya, selama ada uang, semua bisa terjadi.

Masuk ke dalam pesawat, tentu saja Aline duduk bersebelahan dengan Yoongi. Mereka mulai bersiap-siap ketika pesawat mulai take off. Tanpa Yoongi ketahui, Aline tampak tidak tenang, ia bergerak-gerak gelisah, dan tangannya sudah berkeringat dingin sejak tadi.

Dan, ketika pesawat sudah terbang, berada di atas ketinggian, Aline semakin merasa tidak nyaman. Ah, ia benci rasa ini, bau-baunya seperti orang mau mabuk udara.

"Oppa," panggil Aline, sambil menarik-narik pakaian Yoongi.

"Hm?" sahut Yoongi tanpa menatap Aline, ia sedang fokus pada buku di tangannya.

"Saya pusing ... Mual ..."

Detik itu juga Yoongi langsung beralih menatap Aline. "Kamu mabuk udara?" tebaknya.

"Dulu pernah satu kali naik pesawat, dan saya mabuk udara. Tapi, saya pikir sekarang sudah enggak, ternyata masih," ujar Aline tampak lemas.

Yoongi memang masih terlihat tenang, tetapi sebenarnya ia sudah mulai panik, sebab belum pernah berurusan dengan orang yang mabuk perjalanan begini. Ditambah lagi, ia tidak membawa obat persediaan.

"Tidur saja."

Aline menggeleng. "Nggak bisa ... pusing."

Yoongi menghela napas. Pada akhirnya ia menarik kepala Aline untuk bersandar di pundaknya, kemudian tangannya melingkar untuk memeluk tubuh Aline. Ia pikir, kalau dipeluk, mungkin Aline bisa tidur.

"Sekarang pejamkan mata kamu."

Aline menurut, ia lantas mencoba memejamkan matanya dan menghalau rasa tidak nyaman yang dirasakannya. Ia semakin mendekat ke tubuh Yoongi dan menghirup wangi tubuh suaminya itu. Lambat laun membuatnya rileks, dan ia mulai terpejam.

Selama Aline tertidur, Yoongi kembali membaca buku yang kini ia pegang menggunakan tangan kanannya, karena tangan kirinya ia gunakan untuk mengusap kepala Aline agar istrinya itu tertidur. Ia hanya bingung kalau-kalau Aline tiba-tiba muntah.

𝕯𝖔𝖘𝖊𝖓 𝖐𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗 || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang