Surabaya Com'back

14.2K 370 1
                                    

Gus Adzhar sudah siap dengan Hody hitam dibalut jins hitam nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gus Adzhar sudah siap dengan Hody hitam dibalut jins hitam nya. Atas dasar disuruh Tasya ingin memakai Hody couple. Tasya sendiri memakai Hody hitam rok hitam dan khimar hitam nya. Ia juga membawa cadar jaga jaga sampe sana banyak santri

Tasya turun dengan menggendong ransel berukuran kecil milik nya, dan juga kandang kecil bubu berbahan plastik yang di jinjing. sementara Gus Adzhar dibelakang nya membawa dua koper. Mengapa banyak? Itu kado pernikahan yang belum sempat Tasya buka termasuk punya Cueen ada didalam sana

Kedua orang tua bahkan Jaziel berada di bawah menunggu kedatangan Gus Adzhar dan Tasya. Mereka tidak bisa ikut karna disini banyak kerjaan Jaziel juga sibuk di kampus nya.

"Gaada yang ketinggalan nak?" tanya Chalista pada putrinya yang berjalan menenteng kandang berbahan plastik yang dijinjing. Didalam nya ada hamster kecil milik Tasya yang sedang memojok

Tasya menggeleng."Nggak Bun, tuh dibawa mas Adzhar."jawab Tasya. Mereka hanya mengangguk saja.

Lalu Jaziel pun membantu Gus Adzhar memasukan kedua koper itu kedalam bagasi mobil honda Civic turbo typi R milik Gus Adzhar.

Setelah selesai mereka pun berpamitan. Disini Tasya yang paling lebay seperti tidak akan bertemu seumur hidup saja.

"Kalian hati hati yah. Adzhar jangan ngebut bawa mobil nya." seru Bunda Chalista, ia menangis kala Tasya dan Gus Adzhar sudah masuk kedalam mobil

Tasya membuka jendela mobil lalu melambaikan tangan nya."Dadahh kapan kapan Tasya kejakarta."ujar Tasya yang di angguki anggota keluarga

Tasya pun menutup kaca mobil dan mobil itu berlalu keluar dari kediaman Syahreza. Ini seperti mimpi bagi Tasya. Meski ia waktu mondok juga sama tapi ini vibesnya beda.

Sudah lima jam didalam mobil sekarang pukul delapan malam. Tapi perjalanan masih jauh. Tasya sendiri sudah bosan sendari tadi membaca novel. Ia menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi yang sengaja Gus Adzhar mundurkan agar istrinya nyaman. Dengan selimut menutup setengah tubuh nya.

Gus Adzhar masih terjaga kedepan. Saat lampu merah Gus Adzhar melirik istrinya yang hampir mati kebosanan dengan mata menutup terbuka trus saja seperti itu

"Kamu tidur saja." ujar Gus Adzhar, sebelah tangan mengusap pucuk kepala istrinya lembut .

Tasya menatap Gus Adzhar teduh lalu mengangguk."tapi laper," jawab Tasya cengengesan

"Mau ke tempat makan dulu?" tanya Gus Adzhar.

"Boleh?" tanya Tasya hati hati

GUS ADZHAR [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang