BUDAYAKAN FOLLOW DULU⚠️⚠️⚠️
Adzhar, laki laki dengan postur tubuh tegap dan tatapan tajam bak Elang, yang ingin mencari maksa. Anak dari seorang Kyai pemilik pondok elit, pondok Al-Zawary.
Bisa di sebut Gus Adzhar ini, adalah seorang Gus, dan CEO m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Typo berkeliaran~~
3000 lebih kata
Detik berganti detik, menit berganti menit, jam berganti jam, dan hari berganti hari. Hari ini adalah hari Minggu dimana seluruh Santri maupun santriwati bergotong royong membersihkan area pesantren
Tasya kali ini memakai abaya hitam dengn hijab instan berwarna hitam. Tasya mengusap peluh yang berjatuhan karna capek nya tubuh dan terik nya matahari pagi menyinari bumi
Tasya, Adiba, Diva Shela dan Fatwa ditugaskan di bagian Taman dengan Santriwati dan Santri lain. Karna biasanya jika bagian bersih bersih seperti ini selalu digabung dengan jarak cukup jauh.
"Ni kagak akan kelar kalo nyabut nya pake tangan. asem." kesal Fatwa, ia berdiri dari acara berjongkok nya lalu mengusap keringat yang berjatuhan dari wajah nya.
"Salah sendiri gabawa gunting." jawab Diva, ia masih santai mencabut rumput rumput liar. Dengan tangan, karna tidak ada yang membawa gunting
"Punggung gue encok ey." ucap Tasya, ia menyentak sapu lidi yang ia pegang dengan kasar. Lalu Tasya memegangi pinggang nya dan merenggangkan otot nya yang kamu
Bagaimana tak kaku, sendari tadi Tasya terus membungkuk karna menyapu halaman taman yang luas nya seperti lapangan sepak bola aja sepertinya
"Kaki aku kesemutan." timpal Adiba.
"Mana? Orang gaada semut, jangan ngadi ngadi lo bocah." ujar Shela, ia memerhatikan kaki Adiba yang terbalut sarung bermotif batik
Adiba sontak meggerilingkan matanya."Maksud aku kaki aku sedikit keram."ujar Adiba dengan senyum terpaksa nya
"Maklum Shela itu titisan durjana makanya nanya yang un faedah." cletuk Fatwa. Sontak Shela melotot kearah Fatwa, dan Fatwa membalas plototan tersebut
"Burun beresin, gue mau mandi gerah sumpah apalagi liat ntu." ujar Tasya, sontak keempat sahabat Tasya melihat kearah tunjuk Tasya. Dimana seorang laki laki memakai sarung hitam dan kaos hitam, sedang di intili oleh seorang wanita memakai gamis pink pastel dengan membawa segelas air di tangan kanan nya.
"Wah Sya, lakik lo digodain sama mak Lampir." ujar Fatwa menggeleng gelengkan kepalanya seolah olah tak percaya
"Itu Ustadzah Rani, bukan mak Lampir." ujar Diva mengoreksi
"Hmm satu spesies itu. Luarnya malaikat dalem nya iblis." cletuk Shela