12 Years Ago

8K 174 2
                                    

Juni - 06 -2***   (12 tahun lalu)

SDN3 Jakarta.

Seorang anak laki laki mengerenyitkan dahinya, peluh berjatuhan dari atas kepala hingga mengenai pipi putih seputih salju laki laki itu.

Kakinya sudah bergetar karna lemas, tangan nya sudah pegal karna berada diatas dahi. Matanya seakan akan buta saat itu juga karna melihat ke atas tiang bendera yang menjulang tinggi.

Adzhar Alghifari Malik Mahendra. Sudah jadi pembahasan utama jika melihat anak laki laki bandel di umurnya yang terbilang dini.

Begitupun Adzhar, laki laki itu tidak sengaja memecahkan kaca kelas saat bermain sepak bola dengan teman nya, dan sialnya teman teman nya pun mengadu kepada guru bahwa dirinya yang melakukan nya. Karna itulah sekarang dirinya dijemur dilapangan 30 menit. Padahal ia baru saja berdiri 15 menit tapi dirinya sudah lelah dan lemas.

Adzhar memanyunkan bibirnya, perlahan air mulai menggenang dipelupuk matanya.

"Umi.... Abang mau pulang, tidak mau di sini... Teman teman jahat! Mereka mengadukan nya kepada ibu guru galak, padahal Abang minta mereka diem," ujar Adzhar dengan suara lirih.

Saat teringat sesuatu, tangan kecil nya lagsung mengobrak abrik kantong baju dan celananya, matanya melotot. Uang nya tidak ada.

Adzhar sontak menundukan kepalanya. "Abang inget, Abang abisin uang Abang buat ngasi mereka permen supaya tutup mulut." Adzhar cemberut lagi.

Tak terasa air matanya luruh begitu saja, ia menangis sekarang. Ia menyesal telah membelikan teman teman nya permen, dan sekarang uang jajan nya habis. Padahal... Niat nya pulang sekolah ingin pergi ke toko ice cream langganan nya.

Tapi niatnya harus pupus saat itu juga karna sudah tidak memiliki uang. Biasanya ia akan pergi bersama Alvin, Fatih, dan Tara. Ya mereka ini pren sejak  menginjakan kelas 1 sd.

Adzhar sebenarnya asli dari Surabaya, bahkan pa'ud sampai tk dia di Surabaya. Saat SD-SMP ia akan di Jakarta, karna memang waktu itu Abi Umar mementingkan perusahaan nya daripada pondok yang masih diurus oleh kakek Gus Adzhar,

Adzhar menunduk memainkan jari jari kecil nya. Di dalam hati ia terus terus bergumam kata ice cream enak sekali membayangkan nya, apalagi cuaca panas seperti ini.

Saat sedang melamun, ia dikejutkan ketika ada tentang kecil menjulurkan ice cream stik di depan matanya.

Adzhar sontak membulatkan matanya lalu melihat kesamping, dimana ada anak kecil cantik dengan rambut di ikat dua. Matanya bulat dan sedikit besar, bibirnya tebal dan hidung nya sekecil biji salak.

Adzhar sontak mengerjapkan matanya bingung, ia tahu dia siapa. Tapi kenapa anak kecil ini datang kesini dengan membawa dua ice cream.

"Kamu ngapain?" tanya Adzhar, ia sedikit kaku berbicara dengan gadis itu. Kening nya berkerut hingga matanya menutup sempurna. Kedua tangan nya ia gunakan untuk menutup wajah nya.

Anak perempuan itu memiringkan kepalanya bingung.

"Kenapa kamu tidur? Apa kamu ngantuk? Mau aku bawakan kasur kesini agar kamu tidak tertidur berdiri?" tanya gadis itu polos.

GUS ADZHAR [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang