Hai, aku kembali lagi.Masih ada yang nunggu cerita ini update?
Maaf banget ya baru sempat nulis lagi, mumpung liburan semester.
Jangan dimaafin. Ayok marahin aja gpp, biar kapok. 🤣🙏
••••
Terhitung sudah empat bulan pernikahan ini berjalan. Waktu terasa amat cepat, rasanya baru kemarin Dara melangsungkan pernikahan. Dulu, ia berpikir bahwa hubungan ini tidak akan berjalan semulus itu. Bahkan ia pernah bilang masih meragukan keseriusannya. Namun, Harsa benar-benar menaklukkan semua pemikiran Dara bahwa semua tidak benar. Berkat dari buah kesabarannya Harsa berhasil membuat Dara percaya, masih ada lelaki yang pantas ia dapat dan Harsa memberikan rasa sayang serta bentuk cinta yang ia dapatkan setiap harinya.
Dara percaya badai pasti berlalu, dan itu benar adanya. Tuhan memberikan lelaki yang sempurna ini untuk dirinya. Menikmati hidup dengan damai dan tenang. Hari-hari rasa cintanya semakin bertambah. Dara akui sekarang hidupnya selalu bergantungan pada suaminya, tidak mau jika ditinggalkan lama-lama. Iya, Dara sekarang jadi budak cintanya Harsa.
Memandang lamat pada sebuah foto profil WhatsApp yang ternyata Dara baru menyadari bahwa Harsa sudah menggantinya dengan foto ia yang tengah dipeluk dari belakang oleh Harsa. Foto itu diambil ketika mereka mengunjungi taman tempatnya tidak jauh disekitaran perumahan ini. Terdeteksi siapa yang bucinnya sudah di atas level kan? Sebenarnya Dara malu, kenapa juga Harsa memilih foto yang ini ketimbang yang lain? Di sisi lain, ia tersipu malu ketika Dara memperbesar profil itu, terlihat Harsa mencium pipinya.
Tidak berselang lama, notifikasi pesan muncul dilayar. Sebuah pesan yang dikirim Harsa yang membuatnya terasa amat senang.
Suamiku 🦋
Sayang, 15 menit Mas sampai.
Pesanannya sudah dibelikan.
Mie ayam baso plus milkshake strawberry.
Love u❤️Iya.
Hati-hati bawa mobilnya, jangan ngebut.Setelah membalas pesan dari Harsa, Dara kemudian menggeser layar hingga terpangpang banyak sekali status orang-orang yang belum dilihat olehnya. Sembari menunggu suaminya pulang Dara tidak sadar sudah melihat semua status teman-temannya. Namun, ibunya–Dewi baru saja meng-upload sebuah foto. Dara yang penasaran kemudian ia menekannya lalu terlihat bangunan yang mungkin itu seperti warung sembako yang sudah lengkap dengan isi didalamnya yang tertata rapih. Dalam belum menyadari caption dari ibunya. Ia masih berpikir siapakah pemilik ruko itu?
Saat matanya beralih ke bawah foto, di sana tertulis, 'Haturnuhun hadiahnya sae pisan!' dahi Dara mengernyit heran, jadi pemilik ruko itu adalah orang tuanya? Kenapa mereka tidak mengabari ingin membangun ruko, setidaknya Dara berniat memberi sedikit dana untuk membangunnya. Apa mungkin ini hadiah dari mas Chandra, tapi Hanin tidak memberitahu apa-apa.
"Dipanggil nggak nyaut, ternyata lagi di kamar." Harsa berjalan menuju ranjang sambil melonggarkan dasi, mendekati Dara yang sedang melamun seperti memikirkan sesuatu. Dara tersenyum saat Harsa berdiri di dekatnya, menyimpan handphone di naskas lalu ia menyalami tangan Harsa. Kemudian pria itu mengecup kening, mengusap rambutnya.
"Lagi mikirin apa? Mau cerita sama Mas?"
"Nggak. Aku nggak mikirin apa-apa kok."
"Bohongnya kelihatan. Muka kamu itu udah kentara sekali lagi mikirin sesuatu." Sebelum bergabung duduk dengan Dara, Harsa melepas jas dan disimpan pada tempat pakaian kotor. Lengan kemejanya dibiarkan tergulung sampai ke atas siku. Mendekati Dara, duduk saling berhadapan. Harsa mengambil lengan istrinya lalu diletakkan pada pahanya, digenggam dan dielus-elus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, My Husband!
ChickLitApa jadinya jika seorang pria tiba-tiba datang dan mengajaknya untuk menikah? Bahkan ia sama sekali tidak mengenali pria itu. Semua cerita tersebut sama persis yang tengah dialami oleh Adara Indraswari. Dara tak menyangka jika pertemuannya dengan Ha...